19. Beautiful Night

432 46 23
                                    

Selamat membaca💞💕


Setelah selesai makan, Jimin mengajak Seulgi kesuatu tempat yang tidak jauh dari tempat mereka dinner. Setelah beberapa menit, akhirnya mereka berdua sampai disuatu tempat yang dimaksud oleh Jimin.

Seulgi menatap kagum dengan tempat itu. Jimin tersenyum tipis saat melihat wajah Seulgi yang terlihat menyukai tempat itu.

"Apa kau suka?"

Seulgi menganggukkan kepalanya dengan semangat, terlihat dari raut wajah yang terlihat sangat senang.

"Kau tau tempat ini dari mana?" tanya Seulgi sambil berlari kecil menuju sisi tebing.

Jimin tersenyum kecil melihat kelakuan perawatnya itu. Pria itu menyamakan berdirinya, dengan kedua tangannya masuk di saki celananya. "Aku sering ke sini untuk membalikan moodku. Apakah kau menyukainya?"

Seulgi mengalihkan pandangannya dan menatap Jimi. "Iya, aku menyukai tempat ini!" pekik gadis itu dengan sennag.

"Syukurlah kalau kau suka, jadi aku tidak sia – sia membawamu kemari."

Jimin maupun Seulgi, keduanya terdiam menikmati seliwiran angin malam yang menyentuh kulit mereka. Di tambah langit malam tersebut cerah serta ditemani dengan bintang-bintang.

"Setelah malam ini, besok kau akan langsung pergi?"

Seulgi membuka matanya dan langsung menatap Jimin. "Hmm, kontrak kerjaku sudah berakhir. Jadi aku harus pergi." Jawabnya dengan menatap Jimin serius.

Jimin menghembuskan napasnya pelan, "Kau benaran pergi?"

Gadis itu mengangguk. "Kan kontrak kerjaku denganmu sudah habis Jimin. Ada apa?"

"Bisakah kau tidak pergi dari rumahku, Seul?" pinta Jimin dengan serius.

Seulgi menatap Jimin bingung. "Jimin," gumam Seulgi pelan.

Jimin meraih kedua tangan Seulgi dan mengenggamnya erat. "Aku akan berbicara jujur kepadamu Seul." Seriusnya.

"Bicara apa?" Sungguh, Seulgi sekarang sangat gugup apalagi di tatap seperti itu oleh Jimin.

"Shin Seulgi. Aku bukanlah seorang pria yang romantis atau sebagainya, aku hanya seorang pria yang banyak sekali kekurangannya dan kau pun tau apa kekuranganku itu. Aku hanyalah seorang pria yang memiliki sikap yang masih labil. Tapi kalau ditanya tentang perasaan dan kesetiaan, aku akui, aku memiliki kedua sifat itu. Shin Seulgi, entah kapan perasaan itu datang menghampiriku. Tapi yang aku tahu, aku mulai menyayangimu, dan aku tidak ingin kau pergi meninggalkanku." Jimin memberikan jeda sambil menatap lembut Seulgi. Sedangkan gadis itu kini menampilkan wajah keterkejutannya disertai dengan mata yang berkaca-kaca.

"Aku tidak ingin jauh denganmu. Kenapa? Karena aku sudah terjerat dengan pesonamu Seulgi. So, Shin Seulgi, will you be my life partner, beside me, be my wife and become the mother of my children?"

Deg! Seulgi terdiam dibuatnya. Dia sungguh syok saat Jimin mengutarakan perasaanya malam ini. Sungguh kejadian yang sangat tidak terduga. Namun di sisi lain, Seulgi senang mendengarnya. "A –aku, a – aku,"

Jimin tersenyum tipis lalu menganggukkan kepalanya. "Kau pasti terkejut 'kan? Kau bisa memikirkan hal itu, aku akan memberikanmu waktu untuk berpikir." Katanya dengan lembut.

Seulgi menatap Jimin bimbang. Sungguh kini perasaan gadis itu sudah tidak karuan saat melihat senyuman tipis Jimin. Dia bingung dengan perasaannya sendiri kepada Jimin.

GIRLFRIEND || (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang