Selamat membaca....
Jimin memandang dengan tatapan datar Asistennya itu. Sudah dua puluh menit sejak kedatangannya, namun tidak ada satu pun yang membuka suara. Kim Taehyung menghembuskan napasnya jengah. Ingin sekali dia mencekik asisten Jimin, karena telah membohongi dirinya.
"Ekhem," dehem Taehyung yang memecah keheningan.
Bambam terlihat canggung dan duduk tidak nyaman.Kedua ujung matanya menatap Jimin yang sedari tadi menatapnya dengan tatapan tajam tanpa menggeluarkan suaranya.
"Mulai saja, Jim." Titah Taehyung yang geram dengan Jimin.
Jimin mengangguk pelan lalu membenarkan duduknya dan tatanan jasnya. "Bambam, bagaimana kondisimu sekarang?" tanya Jimin dengan tenang namun tegas.
Bambam menganggukkan kepalanya, "Baik Presdir." Jawabnya.
Taehyung berdecih dan memutar kedua bola matanya malas, "Iyalah baik, orang pulang liburan." Cibir Taehyung sambil memainkan ponselnya.
Bambam menatap Taehyung bingung. Taehyung yang ditatap menolehkan pandangannya. "Kenapa, kaget?" ejek Taehyung kepada Bambam.
Bambam tidak menjawab, dia hanya menunggu Presdirnya itu berbicara.
"Mulai sekarang kau saya pecat." Tutur Jimin dengan tenang namun mampu membuat tubuh Taehyung dan Bambam merinding.
"Mulai saat ini, kau resmi bukan lagi asistenku. Terimakasih sudah menjadi asisten kepercayaanku. Silahkan keluar, saya akan menstransfer gaji anda ke rekening anda." Sambung Jimin sambil memusatkan pandangannya ke komputer yang menampilkan beberapa dokumen penting.
Bambam menatap Jimin dengan tatapan terkejutnya. "Presdir, kesalahan apa yang sudah saya perbuat sampai Presdir memecat saya?" tanya Bambam dengan tidak sabaran.
Taehyung bangkit dari duduknya dan menghampiri keduanya. "Kau bertanya, apa kesalahanmu?" Bambam menganggukkan kepalanya.
Taehyung kesal. "Kesalahanmu yaitu berkhianat." Jawab Taehyung dengan marah. Bambam terkejut bukan main, dia pikir, apakah dia dan Hwang Minhyun sudah ketahuan?
Jimin menghentikan sahabatnya yang akan melanjutkan kembali perkataannya. Taehyung mendengkus. "Kau dan Direktur baru milik Yue, Hwang Minhyun, melakukan kerjasama 'kan untuk menghancurkanku dan Jiang?" tanyanya kepada Bambam.
Bambam tertawa saja sambil menganggukkan kepalanya, lalu tubuhnya ia sandarkan ke kursi. "Jadi kau sudah tahu, Park Jimin?" bukannya menjawab, Bambam malah bertanya balik kepada Jimin dengan senyuman seringainya.
Taehyung menatap Bambam dengan penuh kebencian. "Kau?!" Bambam tertawa smirk.
Jimin masih menatap Bambam dengan tatapan datarnya. "Apa tujuanmu bergabung dengan Hwang Minhyun?" tanya Jimin kembali.
Bambam mendudukkan dirinya tegak. "Singkat saja. Saya ingin membalaskan dendam orangtuaku yang dengan seenaknya kau pecat begitu saja, dan saya setuju kalau Yue kembali memimpin dunia perfilman." Jawabnya dengan santai tanpa takut akan tatapan Jimin.
"Siapa orangtuamu?" tanya Taehyung.
"Go Hyejeon." Jawab Bambam.
Jimin dan Taehyung saling tatap. Taehyung menganggukkan kepalanya seakan mengerti dengan kode yang Jimin berikan. "Go Hyejeon itu melakukan korupsi kepada perusahaan. Sebagai Direktur, aku berhak memecatnya, sebab dia berada di divisiku. Jadi apakah saya bersalah kalau memecat orang yang sudah melakukan korupsi kepada perusahaan, Tuan Go Bambam?"
Bambam mematung dibuatnya. Otaknya memikirkan, apakah benar Appanya itu melakukan korupsi?
"Sudah puas mendengarkan penjelasannya?" celetuk Jimin. Bambam tersadar, lalu berdiri dan menunjuk Jimin dengan wajahnya yang merah akibat menahan amarah.
![](https://img.wattpad.com/cover/234161670-288-k28773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GIRLFRIEND || (COMPLETE) ✔
Fanfiction" Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak Cinta. Tak cinta maka tak sanggup untuk berkorban." Park Jimin, Presdir muda nan tampan merupakan pewaris dari keluarga Park, setelah kematian Ayahnya. Seorang Pria yang cuek, angkuh, dan datar ini...