26. Pesta Penyambutan

274 42 30
                                    

Revisi 

Selamat membaca...

Ahra menunjukkan suatu situs berita kepada Wendy lewat ponselnya. Wendy yang menerima langsung membacanya dengan cermat dan teliti. "Nyonya tenang saja. Saya jamin Presdir tidak akan datang ke pesta tersebut." Ujar Wendy setelah melihat berita yang Ahra berikan.

Ahra menggelengkan kepalanya, "Apa kau lupa dengan ucapanku dulu?" Wendy mengerutkan keningnya.

"Ucapan yang dulu?"

Ahra berdecih. "Kau melupakannya ternyata. Dulu aku pernah bilang untuk mencarikan seorang gadis untuk anakku yang keras kepala. Dan pada akhirnya kau menemukannya. Nah itu semua untuk apa?"

Wendy mencerna semua perkataan Ahra. Namun sedektik kemudian dia baru mengerti. "Ah, aku paham. Jadi Nyonya ingin Presdir pergi dengan Shin Seulgi ke pesta tersebut?"

Ahra tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. "Benar sekali," ucapnya sambil bersandar di sofa empuknya.

"Lagi pula, mereka berdua telah berpacaran." Sambungnya. Wendy menganggukkan kepalanya mengerti.

"Ah aku tidak sabar melihat berita mereka besok." Seru Ahra dengan senang. Wendy ikut tersenyum melihat Nyonya nya itu bahagia. Bahkan dulu saat Jimin menggenalkan Hana kepada Ahra. Wanita parih baya itu tidak seantusias kepada Seulgi.

Wanita itu sangat kagum kepada Seulgi yang telah merubah Ahra menjadi seperti ini.

"Nyonya, bolehkah aku bertanya?" Wendy menatap Ahra dengan takut dan ragu.

Ahra menatap Wendy dengan alis yang mengangkat sebelah. "Apa?"

"Kenapa anda sangat antusias sekali kepada Shin Seulgi?"

Wanita paruh baya itu tersenyum tipis. "Wendy dengarkan aku. Aku tidak pernah seantusias ini kepada seseorang. Bahkan kepada anakku saja tidak pernah. Aku begini hanya ke suamiku saja dulu, sebelum dia meninggalkan aku dan Jimin." Ahra memberikan jeda sebentar.

".....Tapi saat kau membawa gadis itu ke kehidupan Jimin, entah kenapa aku menjadi antusias begini. Bahkan sampai bermimpi kalau mereka berdua itu berjodoh. Dan aku sangat senang kalau yang mendekati Jimin adalah Shin Seulgi. Gadis sederhana yang begitu mandiri dan bekerja keras."

"Aku merasa bersalah kepada anakku, Park Jimin. Karena didikanku yang tegas, akhirnya dia yang menanggung semuanya. Sejak suamiku meninggal, yang menggurus perusahaan adalah Jimin. Aku sedih saat dia rela mengorbankan kehidupan remaja yang beranjak dewasa. Hingga dia melewati masa indahnya saat masih berkuliah dulu. Hanya Kim Taehyung. Yang menemaninya dan mendukungnya sampai saat ini."

Wendy terdiam. Dia sangat takjub dengan Presdir yang mengorbankan masa remaja menuju dewasanya ia gunakan untuk memahami dunia bisnis dan film. "Apakah Shin Seulgi merupakan menantu yang Nyonya inginkan?"

"Menurutmu?" goda Ahra. Wendy mengangguk mengerti.

***

Ara menatap kecewa Minhyun yang kini sedang duduk santai di hadapannya. "Kenapa kau membuat pesta ini?" marah Ara.

Minhyun berdiri dan menghampiri Ara yang sedang marah kepadanya. "Sayang, dengarkan penjelasanku dulu."

"Aku buat pesta tersebut bukan hanya ingin membuat saja. Aku mempunyai tujuan tersendiri yaitu memperkenalkan kalau Jung Hana akan bergabung dengan Yue. Dan pada akhirnya, popularitas Yue, perlahan akan meningkat kembali. Dan pada akhirnya, Yue akan berada di no 1."

Ara menyipitkan kedua matanya, "Hanya itu?" Minhyun menganggukkan kepalanya. Ara sebenarnya tidak yakin dengan penjelasan yang Minhyun berikan.

"Baiklah, aku sedang sibuk?" tanya Ara kepada Minhyun.

GIRLFRIEND || (COMPLETE) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang