"Aku kehilangan fakta bahwa aku tidak membencimu."
Mega Arabella
Song recommendation in this part- Ed Sheeran- happier
Selamat berimajinasi
Wajah redup bak lampu bertegangan lima Watt itu, menghiasi jalan lurus yang sangat sepi ini. Dapat terlihat dari raut pria itu sangat berbeda dengan tampang indah nan ceria yang dia tunjukkan setiap harinya. Namun tidak saat ini. Gadisnya pergi entah kemana. Dia kehilangan jejak.
Tak tahu harus melakukan apa, pria itu mengacak rambutnya frustasi. Pria itu adalah Kevin. Sudah satu bulan ini dia kehilangan jejak Mega. Wanita yang membuatnya menjadi seperti ini. Berlarut-larut dalam lautan penyesalan. Penyesalan yang tak tahu kapan usainya.
Dengan langkah gontai Kevin menaiki motornya menuju rumah. Mungkin, berdiam diri di kamarnya bisa sedikit menenangkan beban pikirannya.
Namun baru sampai di tengah jalan. Kevin mendapati sekumpulan orang yang tengah berbincang. Dan mungkin matanya tidak salah lihat. Kevin berhenti dan meneliti sekumpulan orang itu. Dan tidak salah lagi. Dirinya menemukan Mega. Sosok yang tengah dia cari. Kevin turun dan mendatangi sekumpulan orang itu.
"Hus...diem-diem ada tamu nggak diundang" ucap Elno. Salah satu anggota ravens.
Sontak semua yang ada di sana diam dan menoleh ke arah Kevin.
"Widih. Ternyata ada pengecut yang Dateng. Mau apa lo" Nata bersiul dan menatap seolah perang telah di mulai.
"Eh. Itu bukannya cowok yang berani nyakitin princess kita ya?" Ucap Leon dengan nada meremehkannya.
"Wah serius lo? Kok berani banget ya?" Sambung Nata seolah dia baru mengetahui ini.
Kevin hanya diam. Baginya, hanya Mega tujuannya saat ini.
"Meg gue mohon lo maafin gue. Gue udah ninggalin Vanya demi lo" mohon Kevin menggenggam tangan Mega namun ditepis oleh Aksa.
"Bisa nggak nyentuh dia? Lo terlalu brengsek buat Mega" sarkas Aksa singkat namun sangat menusuk.
Mega menatap Aksa seolah berkata dia yang akan menyelesaikannya.
"Heh. Ternyata lo emang brengsek ya. Gue udah nyuruh lo buat ninggalin gue demi dia dan ternyata lo milih gue. Kali ini Lo bukannya ngehancurin satu hati tapi dua" Mega tersenyum sinis dan menghitung jarinya seperti angka dua.
"Tapi gue sayang sama Lo Meg. Gue udah janji kalau gue bakalan bahagiain Lo" lirih Kevin dengan wajah sayunya.
"Nggak. Gue nggak percaya cinta. Dan gue lebih nggak percaya lo. Di dunia ini nggak ada dan nggak akan pernah ada orang yang tulus" Jelas Mega menunjuk dada Kevin.
"Wah daripada Bu ketua tambah sakit hati mending sikat aja" ucap Leon menyalakan tanda peperangan. Di geng ini memang dia yang paling tempramen jika salah satu anggotanya ada yang tersakiti.
"Gas" ucap Nata singkat.
Dan pertarungan dimulai.
Bugh
Satu pukulan dari Leon mendarat mulus di wajah Kevin. Hal itu membuat sudut bibirnya mengeluarkan darah segar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravens [End]
Romance"Kehidupan adalah sebuah tantangan, yang berujung pada sebuah penyesalan" ~Mega Arabella :290919