9:Finally

63 3 0
                                    


"Dunia itu punya tiga kutub. Utara, selatan, dan satunya lagi lo"
Kevin Agrata

Selamat berimajinasi

   Seminggu sudah berlalu, namun tidak ada tanda-tanda jika Mega benar-benar memaafkannya. Kevin benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa. Di pikirannya hanyalah Mega. Dia tidak mau jika orang yang selama ini dia cari menghilang kembali. Sampai tak lama, sebuah pesan masuk di layar ponselnya.

Mega.sky

Gue tunggu lo di rooftop besok pas jam istirahat

Kevin.ley

Oke

Read

Kevin sangat senang sekaligus takut. Apa yang akan Mega katakan. Apa dia akan memaafkannya atau akan membencinya. Kevin tidak peduli dan memilih untuk memejamkan matanya.

▪▪▪

Saat jam istirahat, Kevin tidak pergi ke kantin dan langsung menuju rooftop atas permintaan Mega kemarin. Dia tidak peduli jika Mega akan membencinya.

Sampai di rooftop, Kevin memandangi sosok yang sangat dia rindukan sejak seminggu ini. Itu adalah Mega, yang sekarang tengah berdiri membelakanginya. Rambutnya terkena terpaan angin dan nampaknya, gadis itu sedang memejamkan matanya.

Mega yang sadar jika dibelakangnya ada seseorang, lantas membalikkan badannya dan langsung mendapati wajah tampan Kevin. Sosok yang juga tengah dia rindukan selama ini meskipun dalam hatinya masih tersimpan berjuta kekecewaan.

Kevin yang melihat Mega berbalik langsung mendekat kearahnya. Tak ada satupun yang membuka percakapan. Hanya tatapan yang sedang mereka nikmati saat ini.

"Gue maafin lo" ucap Mega membuka percakapan.

Kevin tak menjawab. Dia sangat terkejut dan mematung.

"Lo serius?" Tanya Kevin memastikan.

"Hmm" gumam Mega tersenyum sangat tipis.

Baginya, memaafkan mungkin adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Kecuali jika mereka melakukannya berulang kali dan tak mau memperbaiki semua itu.

"Maafin gue Meg. Gue udah salah sangka sama geng ravens" Ucap Kevin dengan nada memelas.

"Semua orang pernah buat kesalahan dan mereka juga berhak dimaafkan" jawab Mega datar tapi sanggup membuat Kevin berbinar dan langsung memeluk Mega.

"Woi dasar mesum lo" sarkas Mega melepas pelukan Kevin. Hal itu yang membuatnya sedikit terpental ke belakang

"Tapi lo suka kan hm" goda Kevin yang langsung dibalas Mega dengan tamparan keras di lengannya.

"Hahaha dasar mamang Kepiiin" ledek Mega menjulurkan lidahnya.

"Nama gue itu Kevin K-E-V-I-N" kata Kevin mengeja namanya yang terdengar sangat lucu.

"Gue nggak peduli wlek. Bye mamang Kepin" Mega  langsung meninggalkan Kevin yang masih sangat kesal.

Gadis itu berlarian menuju pintu, namun saat ini keberuntungan tidak berpihak padanya. Belum sampai di pintu, Mega terjatuh dan yang lebih parahnya lagi dirinya itu ditertawakan oleh Kevin dari kejauhan.

"Haha. Karma instan. Ini kalo lo manggil gue Kepin. Bangunan aja nggak terima" ledek Kevin menghampiri Mega yang memegangi lututnya.

"Bomat" sarkas Mega dengan nada datarnya.

Ravens [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang