Song recommendation-Reza Darmawangsa- Want Me Too
Selamat berimajinasiHari berganti hari, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Mega sudah menyelesaikan kuliahnya. Begitu juga dengan Kevin. Jika ditanya soal masalah, itu pasti akan terus ada. Namun itu bukan masalah yang besar.
Langit cerah, dihiasi taburan bintang, bulan purnama, hal itu membuat gadis dengan secangkir kopi di tangannya hampir terlelap di balkon kamarnya jika saja tidak ada yang mengetuk pintu.
"Sebentar"Gadis itu beranjak dari kursinya dan membukakan pintu.
"Hai kev" gadis itu menyapa tunangannya itu.
Mereka memang belum menikah. Sesuai kesepakatan, pernikahan mereka akan dilangsungkan sebulan setelah mereka berdua di wisuda.
"Kamu belum tidur?" Kevin meletakkan bingkisan yang entah isinya apa itu.
"Nggak. Tadi duduk di balkon"
Mereka berdua duduk di sofa depan tv kamar Mega. Itu hal yang biasa mereka lakukan seminggu sekali.
"Ini apa?" Mega meneliti bingkisan itu dan hendak membukanya.
"Itu kesukaanmu"
"Wow sushi!" Mega sangat berbinar melihat makanan berbentuk kecil-kecil itu. Pas sekali. Dia sedang lapar sekarang.
"Kau mau minum?"
Pertanyaan yang belum di jawab oleh Kevin, Mega segera menuju ke bar yang ada di kamarnya. Pria itu pasti tidak akan menolak. Mengenai bar itu, Mega memang sengaja menambahkannya. Dia tidak ingin pergi ke tempat lain karena kau tahu, dia sedikit pemalas.
"Ini. Minumlah selagi panas" Mega menyodorkan segelas coklat panas. Kevin tidak terlalu suka kopi jadi kau tahu lah.
"Terima kasih. Jadi, apa yang akan kita lakukan untuk mengisi weekend besok?"
Mega mengernyit. Apa yang akan dia lakukan?
"Double date! Kamu lupa dengan mereka?"
Astaga, Kevin ini pelupa sekali. Mereka berjanji akan berkencan dengan kakaknya yang sekarang sudah memiliki pasangan hidup itu.
"Maaf. Baiklah. Akan aku jemput besok. Sekarang tidurlah. Ini sudah malam"
Kevin mengusap pelan puncak kepala Mega. Dia mengantarkan Kevin sampai pintu depan.▪▪▪
Mega sedang bersiap-siap untuk pergi ke tempat yang sudah dijanjikan sebelumnya. Dari tadi dia sangat bingung akan memakai apa. Baik, jangan salahkan Mega yang sekarang telah mengubah penampilannya.
"Astaga, kenapa tidak ada baju yang cocok untukku?"
Mega mengobrak-abrik isi lemarinya. Dia tidak pernah sefrustasi ini jika harus memilih pakaian. Pilihannya tertuju pada dress merah selutut yang diberikan oleh ibunya. Mungkin Mega akan memakai itu.
Pilihannya itu tidak salah, dengan balutan dress itu, rambut hitam yang digerai, jam tangan melingkar di pergelangan tangannya, juga high heels senada dipadukan dengan tas tangan hitam membuatnya terlihat sempurna.
"Baik. Aku siap sekarang"
Ceklek
Suara pintu dibuka membuat gadis itu menoleh.
"Wow. You look Perfect" Nita kegirangan melihat putrinya yang sangat cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravens [End]
Romance"Kehidupan adalah sebuah tantangan, yang berujung pada sebuah penyesalan" ~Mega Arabella :290919