"Ini kejam. Ini menyakitkan"
Mega ArabellaSelamat berimajinasi
8.45 PM
Mega terbangun dari tidur panjangnya. Dengan nyawa yang masih setengah-setengah, dia mencoba untuk beranjak dan membasuh mukanya. Entah apa yang dipikirkannya. Tapi yang jelas Mega telah tertidur dari siang sampai selarut ini.
Memilih untuk tidak peduli dengan itu, Mega meneliti sekeliling. Nampaknya ada yang janggal. Tunggu, di mana cemilan yang akan dia makan kali ini?. Seingat Mega. Dia menaruhnya di meja.
Mega berusaha mencari makanannya namun yang dia dapati adalah bungkus makanannya.
"Om Nata!!!!!!!!!!!!" Mega berteriak sangat kencang yang membuat orang yang ada di sana terkejut.
"Eh kenapa Lo kenapa" Arga bertanya dengan kepanikan setengah mati.
"Buset dah. Itu suara apa toa masjid. Kenceng amat" kemal bersuara namun masih menutup telinganya.
"Lo gila kali ya Meg. Orang lagi tidur juga" Nata sangat kesal karena tidur nyenyaknya terganggu.
"Bodo!. Lo apain cemilan gue hah?" Lagi-lagi Mega berteriak seperti orang gila.
Nata menatap sekelilingnya. Benar sekali. Ada banyak bungkus makanan di sampingnya.
"Eh itu. Tadi mungkin di makan tikus Meg. Iya dimakan sama si Jerry" nego Nata yang Mega sama sekali tidak mempercayainya. Mana ada tikus makan cemilan.
"Ha. Lo bohong kan? Mana ada tikus makan cemilan bungkusnya rapi gini. Emang tikus bisa pake gunting?"
Nata ketahuan sekarang. Nampaknya dia tidak akan mendapatkan jatah cemilan untuk seminggu.
"Ya udah kali Meg. Tinggal beli lagi"
"Gue nggak punya duit bego! Lo lupa?"
Mega sudah sangat kesal dengan pria satu ini. Pasalnya dia itu sangat pintar mengelak.
"Ya kan bisa minta sama Aksa. Ya nggak bro?" Nata menaik turunkan alisnya menghadap Aksa yang menatapnya dengan pandangan geli.
"Iya. Udahlah Meg"
"Oke. Lo selamat kali ini"
Nata menghela napas lega sekarang.
"Gue mau pulang. Jaga base" ucap Mega. Datar.
"Serius?" Elno menatap heran ke arah Mega.
"Iya. Gue nggak tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi, jaga diri kalian. Kita nggak tau rencana Nicko apa yang tiba-tiba menghilang begini"
Mereka hanya mengangguk. Dan Mega pergi meninggalkan base. Memacu motornya tidak terlalu cepat.
Baik. Mega mengutuk dirinya sendiri kali ini. Sebab di depan entah siapa yang menghadangnya. Kurang kerjaan sekali orang itu."Minggir woy! Gue nggak punya banyak waktu" teriakan Mega tidak berfungsi untuk mengusir enam orang yang sedang mengepungnya saat ini.
Mau tidak mau Mega harus memacu motornya di atas rata-rata agar mereka mau beranjak dari sana. Oke. Itu ide yang sangat buruk. Jika pada akhirnya mereka tidak mau menyingkir, dirinya juga yang akan terjatuh. Mega harus memutar otaknya sekarang. Orang-orang ini sangat merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ravens [End]
Romance"Kehidupan adalah sebuah tantangan, yang berujung pada sebuah penyesalan" ~Mega Arabella :290919