19:The missing figure part 2

40 3 0
                                    

"With you, i'm too fragile to hate you"
Mega Arabella


Song recommendation-Reza Darmawangsa-Yang Kurasa


Selamat berimajinasi


03.45

   Kota memang tidak pernah sepi. Bertolak belakang dengan gadis yang tengah melamun bagaikan batu ini. Angin dingin berembus, menggetarkan tiap helaian rambutnya. Tubuhnya menggigil. Tapi hal itu tidak akan menggoyahkan tubuhnya untuk beranjak dari kursi ini. Sudah sangat lama dia berkecamuk dengan pikiran dan masalah yang tak kunjung habis.

Sebut saja kurang kerjaan. Sudah hampir tiga jam lamanya. Mega masih duduk di kursi taman kesukaannya ini.  Taman yang menjadi saksi bisu betapa senangnya Mega menemukan Kevin. Namun untuk apa. Semua itu sudah tak bernyawa lagi.

Hallo sa?

....

Oke. Tunggu bentar

....

Bye

Mega menutup ponselnya dan membelah jalanan ibu kota. Wanita itu memarkirkan motornya tepat di depan base.

"Hey guys." Sahut Mega. Suaranya terdengar parau.

Aksa mengernyit. Memperhatikan wanita di depannya ini dengan tatapan khawatir.

"Eh Lo habis nangis ya?" Tanya Aksa mendekatkan tubuhnya ke arah Mega.

"Apaan sih lo! Udaranya dingin banget. Mungkin sebentar lagi musim salju" Jawab Mega enteng.

Mendadak suasana hening.

"Eh Lo ngaco ya? Ini Indonesia woy" teriak Nata tidak terima.

"Bodo amat! Mau Indonesia kek, Amerika kek, jepang kek, korea kek, sama aja. Masih di bumi" Balas Mega terkekeh kecil.

"Ya tapi kan beda ik..."

Belum sampai Nata selesai berbicara. Mega terlebih dulu menyumpali mulutnya dengan rumput yang entah di dapat dari mana.

"Udah ya om Nata. Mega pusing" Ledek Mega dan tawa mereka semua pecah.

"Huek. Emang dikira sapi makan rumput" kesal Nata memasang tampang menyedihkannya.

"Emang Lo sapi nyet" sahut kemal yang masih setia dengan ponsel di tangannya.

"Jahat ya lo! Gue laporin mbak Sari mau lo? Biar dijadiin bubur kemal gitu" canda Nata tertawa sendiri.

Mbak Sari adalah penjual bubur ayam di pinggir jalan tempat mereka nongkrong.

"Lo udah pada beruban juga masih aja berantem. Nggak malu lo sama Monas?" Ucap Aksa melerai mereka.

"Lah kaitannya sama Monas apaan njir. Nggak jelas lo" Nata melempar Aksa dengan kulit kacang yang ada di sebelahnya.

"Eh buset. Mending lo pada nyemplung aja di kali. Semedi sama genderwo" ledek Aksa dan pergi membawa Mega keluar.

Jduk

"Haah"

Akibat Aksa menarik Mega terlalu kuat, gadis itu terhuyung dan kakinya terjatuh di aspal. Sementara itu, sang pelaku hanya tertawa tanpa membantu korban.

Ravens [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang