5:HE'S

102 6 0
                                    

"Lo aneh. Dingin juga. Tapi gue suka"
Kevin Agrata


Selamat berimajinasi











   Kevin terkejut melihat Mega yang tengah menuruni tangga. Tidak bisa dipungkiri jika saat ini Mega sangat cantik. Berbeda sekali dengan yang dia lihat tempo hari.

Gadis berambut hitam itu menatap Kevin malas "Sejak kapan lo tau rumah gue"tanya Mega yang membuyarkan lamunan Kevin.

Pria itu kembali mengunyah apa yang ada di mulutnya "Gue kan cenayang haha" canda Kevin yang tengah memegang toples biskuit.

"Jadi Lo adiknya Ervin?" Sambung Kevin yang membuat Mega terkejut.

"Lo kenal sama kakak gue?"

Pria yang masih terus memakan biskuit itu, menyandarkan badannya ke belakang

"Nggak. Sekarang udah nggak kenal. Capek gue dibohongin dia mulu" kesal Kevin yang tersadar dengan pertanyaan Mega.

Tiba-tiba, terdengar bias suara dari tangga yang terdengar seperti sebuah candaan

"Cie yang sok nggak kenal" teriak Ervin yang berjalan menuruni tangga.

Mega lantas menoleh dan mendapati kakaknya itu dengan selimut kecil di kepalanya

"Kakak kenal sama si sapi?" Mega menunjuk Kevin. Dan juga, kevin menunjuk dirinya sendiri, seolah bertanya apakah itu dia?.

"Siapa yang Lo bilang sapi. Cakep gini juga" Kevin mendengus, tidak terima dengan apa yang diucapkan oleh Mega.

"Udah sana. Jalan aja dulu. Kakak mau me time bye" Kekeh Ervin di sela perdebatan mereka. Pria itu lalu mendorong Mega yang masih di ujung tangga dan membawanya menuju Kevin

"Baiklah. Akan ku turuti apa maumu, abang ku tercinta" ucap Mega berjalan keluar disusul Kevin.

Pria itu membuka pintu penumpang. Mega rasa hal itu dilakukan untuknya

"Gue bisa sendiri kali" celetuk Mega dingin.

Kevin lantas tersenyum, "Siapa juga yang mau bukain pintu buat Lo. Gue mau ngambil ini" balas Kevin mengangkat jaket abu-abu dan menutup pintu.

"Oh, gitu? Haha nggak romantis amat lo jadi orang" jawab Mega yang dia tidak tahu jika sekarang pipinya merona karena menahan malu. tapi tunggu, dia mempunyai jalan ninja. Mega langsung menundukkan wajahnya, mengira Kevin belum melihatnya

"Eh itu pipi kenapa. Pantesan tadi nggak deh" sambung pria itu dengan kekehan nya.

"Apaan sih lo, cepetan pergi" kesal Mega karena Kevin terus saja meledeknya.

"Haha. ternyata lo bisa malu juga. Gue kira nggak" canda Kevin dan Mega langsung masuk mobil dengan menutup pintu sangat keras.

"Marah nih ye" ucap Kevin sambil memutari mobilnya menuju kursi kemudi.





▪▪▪▪▪










   Sampai di perjalanan, suasana menjadi hening dan hanya diiringi dengan alunan musik yang menemani mereka. Sudah hampir setengah jam tapi mereka belum juga sampai. Mega bingung dengan Kevin yang akan membawanya kemana.

Di sebelah jalan, terdapat sebuah gedung tua yang mungkin sudah lama tak dihuni. Kevin memarkirkan kendaraannya di depan pintu gedung itu

Mega meneliti sekelilingnya. Suasananya nampak mengerikan jika dilihat dari luar. Itu lebih mirip seperti rumah hantu "Eh Lo mau ngapain kesini"Mega memecah keheningan.

Ravens [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang