IF YOU SAFE ONE SOUL, YOU ARE A HERO....
BUT....
IF YOU SAFE THOUSAND SOUL, YOU ARE A NURSE....
bip...... bip...... bip....... bip......
"sayang? kamu kapan bangun? mama kangen nak"
Di salah satu sudut rumah sakit terbaik di negeri ini, sepi dan hampa menyelimuti sudut sudut ruang tanpa terkecuali.
Disana hanya terdengar suara riuh dari deru mesin berukuran cukup besar yang saling sahut menyahut dengan alat bantu lain yang suaranya cukup membuat gusar siapapun yang mendengarnya. Sesekali terdengar juga raungan suara dari mesin pendeteksi jantung yang bekerja 86.400 detik setiap hari tanpa henti.
Disudut itu pula tampak seorang wanita mengenakan baju hijau khusus ruangan yang memang disediakan oleh pihak rumah sakit, tengah bergumam sambil merapalkan doa serta puji pujian pada yang maha kuasa.
Wanita itu hanya bisa menatap sendu anak perempuan kesayangannya dari balik sekat kaca yang memisahkan raganya dan raga anaknya. Sesekali menyela surai hitamnya yang terkadang menutupi pandangannya pada sang anak.
Tak jauh dari tempatnya berdiri, ada seorang laki laki manis berkacamata yang menatapnya tak kalah sendu. Laki laki itu berjalan gontai menghampiri wanita itu. Dia berdiri di sebelahnya kemudian menggenggam tangan wanita yang sedang menangis itu. Terasa jelas rasa lelah dari sang pujaan hatinya itu, tak jauh berbeda, sebenarnya ia pun sama lelahnya, namun ia bertopeng tergar dan kuat.
"ma, jaga kesehatanmu. istirahat lah. lihat lingkaran disekitar matamu itu, semakin menghitam" ucap laki laki berkacamata itu dengan suara bassnya namun terdengar lirih.
Tangan laki laki itu semakin erat menggenggam tangan wanita yang saat ini kembali meneteskan air mata. Pandangannya mengarah ke arah yang sama, pada sosok gadis muda yang ada didalam kamar ber sekat kaca itu.
Isak tangis wanita itu bahkan sudah tak bisa lagi terdengar, saking seringnya dirinya terisak menahan sesak dan khawatir yang setiap hari menggelayut di hatinya. Bahkan tak terhitung lagi berapa volume air mata yang sudah mengalir dari pelupuk matanya.
"aku yakin dia kuat, ma. apa kamu lupa? bagaimana kuatnya dia selama ini? bahkan saat dahinya robek karena jatuh dari sepeda, dia bahkan tak menangis sama sekali?" ucap laki laki itu mencoba menguatkan istrinya.
Sang istri pun diam, memory nya tertarik kebelakang. Mengingat saat anak perempuannya itu pulang dengan baju dan wajah yang berlumuran darah. Bahkan saat keadaan seperti itu, sang anak justru tertawa, melihat sang mama panik dan hampir pingsan karena melihat saking banyaknya darah yang keluar dari dahi anaknya itu.
"assalamualaikum ma, aku pulang" teriak seorang gadis kecil yang setengah berlari masuk kedalam rumah.
"waalaikumsalaaaaammmmm...... astaga dek, itu dahi kamu kenapa?!! ya tuhan dek!! darahnyaaaa" panik wanita itu.
"hahaha aku jatuh ma tadi. mama apasih panik gitu?" ucapnya seolah tak terjadi apa apa.
"ya gimana mama ga panik!! muka sama bajumu darah semua gitu!!" serunya sambil menekan luka robek di dahi anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDICAL LOVE 💉 (final)
Teen FictionGxG 18+ (beberapa part) Medis Romance Fiksi Shani Indira natio Shania Gracia