Jika kamu menyelamatkan satu nyawa, kamu adalah Hero!
tapi..
Jika kamu menyelamatkan seribu jiwa, kamu adalah NURSE!
HAPPY READING
💉💊📖Tubuh gracia terasa ringan dirasakan, kesadarannya mulai terkumpul, membuatnya mengedipkan mata beberapa kali hanya untuk menyesuaikan cahaya yang langsung mengarah ke pupil matanya.
Tatapan mata gracia melongok kesana kesini, mengingat ingat, apakah dia pernah singgah ke tempat ini atau tidak. Jelas, gracia sama sekali tak mengenali dimana dia saat ini.
Yang ada di penglihatannya hanya tanah lapang yang luas, dengan rumput dan banyak bunga. Tak lupa pohon pohon rindang dan anak sungai yang sempat gracia lihat alirannya, begitu jernih dengan banyak ikan berenang riang didalamnya.
"gracia?"
Tubuhnya tersentak, pandangannya mengedar, mencari arah suara yang memanggilnya. Suara seorang gadis, yang bahkan gracia juga belum pernah mendengar alunan suara itu.
"hai! kok malah bengong gitu?" ucap gadis berparas ayu, sangat ayu, dengan pakaian santai serba putih. Gracia kenal wajah itu, gracia sangat paham bentuk hidung dan bibir itu.
"sh... shani?" gracia tampak ragu, merapalkan nama yang entah memang sang empu nama itu tengah mewujudkan rupa nya didepan gracia sekarang atau malah orang lain?.
"iya ini aku, shani, gracia". jawab gadis itu dengan senyum tipis yang menawan.
Gracia yang berdiri sedikit jauh dari gadis itu pun melangkahkan kakinya, mendekat pada gadis berambut indah itu.
"cantik" gumam gracia yang terpesona pada rona shani. Tangan kanannya mengangkat, ibu jarinya menelusur, mengusap pipi kenyal dan lembut milik shani.
Gadis didepannya kembali tersenyum, bahkan terbuka sedikit mulutnya yang menampakkan gigi putih rapi nya. Dibubuhi lesung pipi yang dalam, menghias parasnya yang sudah menawan menjadi semakin memikat.
"kita dimana ini, shan?" tanya gracia yang kembali sadar setelah shani sedikit menyenggol lengan gracia, penasaran akan tempatnya sekarang.
"ditempat aku, gimana? enak ya tempatnya?" Gracia tersenyum, mengangguk kecil. Rasanya malu ditatap shani seperti ini. Gracia beralih posisi disamping shani, melihat takjub apa yang ada didepannya saat ini.
"enak dan nyaman, pantas kamu betah disini".
Shani menolehkan wajahnya pada gadis disampingnya yang lebih pendek darinya. Bisa dilihat dengan jelas oleh shani pipi gembul dengan tahi lalat didagu dan pipi milik gadis itu.
"kamu cantik gracia" ucap shani spontan, membuat gracia sontak saja melemparkan pandangannya ke netra shani.
Tanpa aba aba, tanpa pemanasan, dan tanpa pemberitahuan, shani menautkan tangannya dengan tangan gracia. Lalu menggenggam erat tangan gracia, menarik pelan, kemudian menuntun gracia untuk beranjak dari tempatnya sekarang berdiri.
Cukup lama shani dan gracia berdiri, menikmati desiran angin yang menghembus lembut. Menerbangkan anakan surai hitam panjang milik gracia, membuat gracia sesekali menyeka rambutnya.
Beberapa kali shani menarik nafas, kemudian menghembuskannya pelan, menarik nafas lagi, dan menghembuskannya kembali.
"gracia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDICAL LOVE 💉 (final)
Teen FictionGxG 18+ (beberapa part) Medis Romance Fiksi Shani Indira natio Shania Gracia