Satu persatu dokter dan perawat yang sebelumnya berada di dalam kamar shani keluar dari ruang ICU. Raut wajah panik beberapa orang mulai memudar. Terlihat juga beberapa perawat yang tadi berlari bersama dokter farish keluar dengan langkah gontai dengan alat alat canggih di tangan dan punggungnya.
sebelum itu....
"Feni!! ambil injeksi Epinephrine!! kasih 0.5mg!! Jinan! siapkan ambubag!! cindy kamu cari mayo, paten kan jalan nafasnya!!"
"baik dok!!" ucap mereka kompak.
"tekanan darah semakin menurun, nafas melemah, nadi melemah, saturasi oksigen turun!" ucap feni pada farish
"ohhh Tuhan!! suntikkan lagi epinephrine!" perintah farish pada cindy.
"epinephrine masuk dokter!"
"ayo shani bangun!"
"rish, kita harus persiapan" ucap gabriel.
"dia kuat gab, saya tau dia kuat! kamu dengar kan shani apa kata gabriel?! buktikan kalo kamu bisa!"
"guyur infusnya! kalian ini!" geram farish.
padahal mereka sudah bekerja keras dan cekatan, mungkin karena farish sedikit panik, dia tak mau pasien kesayangannya pergi.
"siapkan defibrillator! (alat kejut jantung), siap siap CPR!! (cpr [Cardio pulmonary resusitation] /RJP [resusitasi jantung paru] adalah cara mengembalikan denyut jantung secara manual. caranya dengan menumpukan satu tangan didada pasien, dan satu tangan diatas tangan yg lain, memompa tepat di dada pasien dengan kekuatan berat badan pelaku, kalau kalian kurang paham, bisa kalian liat di yutub yaaaa, ada gambaran yang author kasih di akhir cerita)". perintah gabriel.
Gracia dengan jelas mendengar semua itu mulai luruh. Kakinya seperti kehilangan daya untuk berdiri, tangisnya sudah tak dapat ditahan lagi.
Sekuat tenaga, dengan sisa sisa energi yang gracia punya, dia bangkit dari keterpurukannya, berdiri menatap tajam ke arah shani.
Dia mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri, raut wajah gracia berubah seperti orang yang menyimpan amarah luar biasa yang akan meledak, tatapan matanya sangat tajam, menyiratkan ada emosi membara disana. Gracia mengusap kasar air mata yang jatuh terus terusan dari pelupuknya.
"SHANI!! AYO BANGUN!! KAMU GA KASIHAN SAMA MAMA PAPA KAMU HAH?! AKU KAN UDAH BILANG JANGAN NAKAL!! BARU AKU TINGGAL SEBENTAR, KAMU MALAH BEGINI? MAUMU APA HAH?!! AYO BANGUN!!" teriak gracia dari luar, amarahnya tak tertahan dan terkendali lagi. Hal itu membuat beberapa orang didalam sontak menoleh keluar kearah gracia.
"KASIH TAU AKU! APA MAUMU HAH!!! KALO KAMU MAU PERGI KENAPA GA DARI DULU AJA!! KENAPA KAMU KASIH HARAPAN SAMA AKU TADI!!"
"PENGECUT!!! AYO BANGUN BODOH!!! APA YANG KAMU LIHAT SEKARANG HAH?! CAHAYA?! TAMAN BUNGA?! ATAU APA!!! APAPUN ITU, JANGAN MASUK, BODOH!! SEKALIPUN KAMU INGIN!!"
"SHANI BODOH!!! BANGUN!!!"
Samar terdengar beberapa orang didalam menyemangati shani untuk bangun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDICAL LOVE 💉 (final)
Fiksi RemajaGxG 18+ (beberapa part) Medis Romance Fiksi Shani Indira natio Shania Gracia