HAPPY READING
💉💊Hari ini jadwal jaga siang gracia. Sudah 2 minggu gracia menjadi trainee di ruang ICU ini. 2 minggu juga dia bertanggung jawab atas shani selama jadwal dia berjaga. Entah karena apa, gracia sudah sangat akrab dengan shania, bahkan shania sendiri yang meminta pada kepala ruang jika selama jadwal jaga, gracia diminta lebih memperhatikan shani.
16.00
"shani, mandi dulu yuk?"
Gracia kembali menatap lekat pada raut wajah shani yang sudah 2 minggu ini memenuhi kepala gracia. Sejak pertama kali melihat wajah itu, bayangan shani seperti magnet yang menyerap seluruh pikiran dan fokus gracia. Wajah shani yang selalu membuat gracia merasa teduh, walau dengan mata yang selalu terpejam.
Perlahan namun pasti, gracia mem pause beberapa alat yang digunakan untuk memberi shani obat secara otomatis. Mendekatkan trolli dengan baskom besar berisikan air hangat didalamnya. Gracia menanggalkan satu per satu kain yang menutupi tubuh shani, menggantinya dengan beberapa lembar handuk. Gracia dengan perlahan dan telaten, membasuh wajah shani menggunakan washlap dan air hangat yang tadi gracia bawa. Sedetik gracia merasa kerongkongannya tercekat, terlalu sulit rasanya sekalipun hanya untuk meneguk ludahnya sendiri saat dilihatnya wajah shani yang benar benar memikat seluruh kesadarannya.
Dalam hal ini pun gracia selalu bersikap professional. Hal yang selalu gracia tekan kan pada dirinya sendiri adalah tidak mencampur adukkan urusan pribadi dengan urusan pekerjaan. Entah dalam hal apapun itu. Jika di luar dinas gracia boleh saja terpukau dan jatuh se jatuh jatuhnya pada shani, namun saat ber dinas, semua pukau an gracia pada shani seolah lenyap begitu saja tanpa jejak.
Hal itu yang mampu membuat gracia begitu loyal dengan pekerjaannya.
Sudut demi sudut wajah shani belakangan ini membius dirinya, seperti halnya morfin ataupun amphetamine yang mampu membuat gracia kecanduan memandang raut shani. Gracia mengedipkan mata berkali kali, menyadarkan kembali dirinya yang justru terhanyut dalam magnet wajah itu.
'gaboleh gini, aku harus professional' batin gracia mengingatkan pada dirinya sendiri.
Gracia perlahan membuka sedikit handuk yang dipakai untuk menutupi bagian tubuh atas shani. Diusapnya perlahan tubuh shani. Walaupun shani tak sadarkan diri, namun tubuh shani tetap saja bersih dan wangi.
"shan, miring kanan kiri dulu yaaaa, biar nanti ga jadi Dekubitus (Dekubitus adalah luka yang disebabkan karena bagian tubuh tertekan dan tak mendapatkan oksigen, biasanya luka terjadi disekitar (maaf) pantat, punggung, lengan, siku, tungkai kaki. Tertekan karena pasien terlalu lama berbaring).
Gracia pun perlahan lahan memiringkan tubuh shani dengan tangan kirinya menahan shani agar tak jatuh telungkup, sedang tangan kanannya digunakan untuk membasuh tubuh shani.
Tak lama gracia pun mengganti popok yang selama ini menopang kebutuhan buang sampah shani.
Tak lupa gracia membubuhkan bedak bayi pada tubuh dan wajah shani. Sungguh gracia terkagum kagum atas ciptaan Tuhan yang ada didepannya. Tak juga merasa bosan gracia jika hanya untuk memandang wajah itu selama satu kali jaga, 8jam penuh. Gracia rela.
"shani, udah selesai mandinya ya, nanti minum susu lagi ya" satu persatu alat yang tadi sempat diberhentikan sementara kembali di aktifkan sesuai dengan prosedur.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDICAL LOVE 💉 (final)
Ficção AdolescenteGxG 18+ (beberapa part) Medis Romance Fiksi Shani Indira natio Shania Gracia