Permulaan hari yang sangat membahagiakan bagi seorang gracia. Walaupun disisi lain dia dan kekasihnya harus bekerja keras lebih lagi untuk mempertahakan hubungan mereka, tapi gracia tak gentar. Ia yakin, selama ada shani bersamanya, semua akan baik baik saja. Gracia tak perlu terlalu takut, karena shani nya adalah jawaban semua tanya gracia. Karena shani nya adalah malaikat pelindungnya. Begitulah kira kira perumpamaan seorang shani indira bagi gracia. Biar saja terkesan hiperbola, kalaupun pada kenyataannya, semua itu terjadi sedemikian rupa.
Memikirkan shani membuat pipinya bersemu merah. Belum ada 10menit mobil abu-abu yang mengantarnya bekerja itu tak terlihat dari pandangan, rasanya sudah rindu saja. Ingin segera menyelesaikan pekerjaannya cepat cepat untuk bisa kembali menatap rona kekasihnya itu lekat lekat. Katakanlah, gracia adalah bucin shani. Menggelengkan kepala untuk mengusir kegilaannya pada shani yang tiba tiba menyerang, gracia memasuki gedung utama tempat ia mencari rupiah.
Namun, baru beberapa langkah gracia masuk lobby utama rumah sakit, langkah juga senyumnya tiba tiba tertahan. Gambaran kebahagiaan itu kemudian seketika saja berubah guratan. Deheman dari seseorang yang tidak terlalu jauh jarak dengannya menjadi penyebab utamanya.
Wanita muda dengan snelli putih bersih kebanggaannya yang menyelimuti tubuh mungilnya. Juga raut wajah yang cukup sulit untuk gracia artikan, menyapanya di siang yang cukup membuatnya gerah setelah sebelumnya sejuk karena tersiram cinta milik sang adem shani. Gracia cukup tau siapa dia. Wanita yang pernah ia lihat, tengah memeluk kekasihnya dulu di taman tempo hari. Mau apa dia menatap dirinya sampai sebegitunya?.
Gracia memilih untuk acuh, membalas senyuman sang mahasiswa kedokteran dengan senyuman tipisnya sebelum berlalu dari hadapan seseorang yang masih menjadi pertanyaan dalam benaknya itu. Bagaimana juga, hatinya tetap merasa was was, juga tak suka, kala ingatannya justru tertarik kebelakang pada deretan memory yang tersimpan. Memory saat dirinya melihat shani memeluk wanita yang berada tak begitu jauh darinya itu beberapa waktu lalu.
Sebelumnya gracia hanya mampu menahan pertanyaan pertanyaan tentang sosok itu. Namun sekarang, gracia berhak untuk tau siapa saja yang ada di sekeliling kekasihnya, juga melarang siapapun mendekati kekasihnya, karena shani adalah miliknya. Dan itu jelas. Mungkin nanti akan ia tanyakan pada sang dambaan hati, tentang semua tanda tanya yang ada dibenaknya.
Sedangkan andela, menatap penuh siasat pada gracia. Masih saja berdiam diri ditempat yang sama walaupun gracia sudah melenggang pergi hampir 5 menit yang lalu dari hadapannya. Andela merasa jika ia harus mencari tau ada hubungan apa shani dengan gracia, setelah melihat shani mengantar gracia bekerja. Tak luput juga pemandangan yang sama sekali tak pernah ia duga, dimana dirinya melihat shani mencium kening, pipi bahkan bibir gracia sebelum dia turun dari mobil perebut hatinya itu.
Banyak susunan rencana sudah berjajar rapi di dalam otak cerdasnya. Satu sudut bibirnya melengkung ke atas, ah.. senyum itu mengerikan jika dilihat lihat, walaupun parasnya elok. Namun tetap saja, ada sejuta arti dalam senyuman yang lebih nampak seperti seringaian itu. Tak masalah untuknya membiarkan gracia meninggalkannya begitu saja tadi. Bukan hal yang sulit bagi andela untuk mencari tahu seluk beluk seorang gracia. Dia yakin itu.
Sesampainya diruang loker khusus pegawai, gracia meletakkan barang bawaannya begitu saja. Dua sudut bibir gracia masih saja betah tertekuk kebawah. Namun di dalam isi kepala dan hatinya berkecamuk kata kata ketidak sukaan yang ia tujukan untuk seseorang yang menatapnya begitu sinis di lobby tadi. Seperti sahut menyahut, kata hati dan juga kepalanya, sesekali menggerutu walaupun dengan suara pelan. Hal itu membuat gracia sama sekali tak memperhatikan keadaan sekitarnya, bahkan dirinya tak menyadari jika ada satu wanita sedang duduk didekatnya yang menatapnya penuh keheranan.
"Astaga!!!", teriaknya saat satu tepukan lumayan kencang mendarat di bahunya. Mengembalikan semua kesadaran gracia yang sebelumnya terpencar ke sana sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEDICAL LOVE 💉 (final)
Ficção AdolescenteGxG 18+ (beberapa part) Medis Romance Fiksi Shani Indira natio Shania Gracia