Kaget banget gaksi kalian kalau tiba-tiba cowok yang kalian suka, terus udah naik level jadi gebetan itu nembak kalian? Seneng banget yakan? Kayak out of words, di otak cuma ada kata 'iya' doang gitu.
Kira-kira kayak gitu deh yang dirasain Ara sekarang, bibirnya udah gatal banget pengen jawab 'iya', "Kok tiba-tiba banget sih? Hehe,"
"Kita udah sebulan lho, udah lama termasuknya. Ada juga kan yang pdkt'an cuma seminggu,"
Iya juga
Ara cengengesan, "iyain langsung apa ntaran dulu ni?" tanya Ara dalam hati, "ntaran dulu aja kali ya? Eh tapi ntar keburu dia berubah pikiran, dahlah gas aja," lanjut Ara yang masih berbicara di dalam hati.
"Hei? Gimana?" tanya Sena, laki-laki itu melambaikan tangannya di depan wajah Ara, Ara tersadar, spontan gadis itu langsung, "IYA! IYA MAU BANGET!"
Sena tersenyum, jarinya mulai menggenggam jari Ara, meski bukan pertama kalinya mereka berpegangan tangan tapi kali ini rasanya berbeda. Jika kemarin status mereka masih friendzone, hari ini mereka resmi menjadi kekasih.
"Kak Sena seneng gak sih? Kok diem aja gitu? Padahal aku seneng banget," tanya Ara
"Aku? Seneng lah, gila aja masa aku gak seneng," jawab Sena. Senyum Ara mengembang membuat pipinya bertambah tembam. "Aku pulang dulu, ya? Udah malam, besok aku jemput lagi,"
Ara mengangguk, kemudian dia mengingat sesuatu, "Eh besok aku ada kelas jam 10, besok aku berangkat sendiri aja, gapapa,"
"Yaudah, tapi besok pulangnya sama aku ya, yang?" Ara mengangguk kencang. Tidak lama tersadar akan ucapan Sena, "Eh, apa tadi?"
"Aku pulang dulu ya, dadahhhh"
***
"Iyaa sayanggg, yaudah kamu tidur gih, udah malem,"
"Iyaa, yaudah yaa, good night babe,"
Panggilan terputus, Sena melihat langit-langit kamarnya sambil tersenyum. Ia benar-benar bahagia, hari yang ia nantikan akhirnya tiba juga. Like dream comes true.
"Gak nyangka banget gue,"
"Bahagia 100% ini sih, fix,"
"Tunggu, kenapa gue jadi ngomong sendiri gini dah?"
"Oke waktunya tidur, selamat malam dunia,"
Sena mulai memasuki alam mimpi. Malam berganti begitu cepat, saat ini matahari sudah mulai mengambil alih tugas bulan untuk memberikan cahaya kepada bumi. Sena mulai membuka matanya, tidak lama menutup lagi. Rasa kantuk masih setia di dalam dirinya, niat untuk beranjak dari ranjangpun belum ia rasakan.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, Sena mulai beranjak dari ranjangnya untuk bersiap. Hari ini kelasnya mulai jam 9 pagi. Tidak sampai 30 menit, laki-laki itu sudah rapih dengan style kemeja dan juga jeans. Sebenarnya jam kuliahnya dengan Ara tidak berbeda jauh, tapi ia merasa kasihan jika Ara harus menunggu lama di kampus.
Kelas sudah selesai, hari ini juga tidak ada jadwal latihan paduan suara, berhubungnya waktunya senggang, Ara menerima tawaran Abel untuk berkeliling dan menemani Abel belanja bulanan.
"Gue kepo pengen nyobain ini Ra, tapi takut gaenak rasanya, gimana dong?" ujar Abel sambil menunjukkan satu kaleng susu steril yang dicampur sari kurma tersebut.
"Yaudah sih lo cobain aja, ntar gue minta," jawab Ara, "Ntar kalo gaenak susunya gue yang habisin, enak kali susu steril mah," tambah Ara.
Abel mengangguk, susu steril yang tadi dipengangnya sudah dimasukkan ke dalam keranjang. Mereka berdua lanjut berjalan dan berhenti dibagian skincare, Ara mengambil satu lipmatte bertuliskan tester, mengoleskannya ke bibir lalu menunjukan kepada Abel.
"Bel, cocok gak?" tanya Ara, Abel mengangguk, "Cocok, nude gitu kan," jawab Abel.
Ara memotret bagian bawah lipstik itu, hal tersebut membuat kening Abel berkerut, "Mau ngapain lo? Kode?" tanya Abel
"Enak aja! Biar gak lupa ini shade apa, gue gak bawa duit lebih soalnya hahaha,"
"Gue kira mau lo bikin story buat ngodein mas pacar," ujar Abel diselingi tawa, Abel memang sudah tau perihal hubungan Ara dan Sena, saat awal Ara cerita, Abel langsung heboh sendiri dengan suara berisiknya itu.
"Eh tapi boleh juga Bel, nguji kepekaan hahahaha," gurau Ara
HEHEHE AKHIRNYA UP JUGA YA. BTW AKU ULTAH NIH, ADA YANG MO NGUCAPIN? OKEDEH, KALO GADA, SEKIAN TERIMAKASI😂🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Mahasiswa
Teen Fiction"Laki-laki itu pantang ingkar janji." Kata-kata manis itu terucap dari bibir laki-laki yang saat ini menjadi pujaan hatinya. Pria pemegang tanggungjawab tertinggi di Universitas Antariksa. Bisakah ia menepati janji yang sudah ia berikan kepada gadi...