Capt Fifteen

2.7K 104 2
                                    

"Kak Gama!"

Merasa namanya dipanggil, laki-laki bernama Gama itu menoleh. Kemudian berhenti sebentar, "Eh Ra, lo udah sembuh? Sena mana?" tanya Gama

Kening Ara berkerut, memang dia sakit apa? Selama ini alhamdulillah dia sehat wal'afiat tanpa kekurangan satu hal apapun.

"Emang aku sakit apa deh? Aku baik-baik aja kok, alhamdulillah wa syukurillah, allahu akbar," ujar Ara, tidak lupa tangannya mengangkat ke atas saat mengucapkan Allahu Akbar, "Eh btw, aku kesini malah mau nyari kak Sena loh kak," lanjutnya.

Sekarang kening Gama yang berkerut, ia tidak mengerti dengan situasi saat ini. Bingung. "Sena udah 3 hari gak masuk kelas, dan gak ikut kumpul BEM juga, katanya ceweknya sakit, dia harus ngejagain. Makanya pas lo nyampe kan langsung gue tanya lo udah sembuh," jelas Gama.

"Lah? Seriusan 3 hari?" tanya Ara. Gama mengangguk cepat, "Kenapa sih emang? Lo kok kaget gitu, gue jadi ikutan kaget nih," jawab Gama.

"Masalahnya udah 3 hari kak Sena gak ada ngabarin aku kak,"

***

"

Gimana? Kamu udah baikan?" tanya laki-laki berhoodie hitam itu kepada wanita yang sedang duduk di tepi ranjang. Wanita itu tersenyum, kemudian menganggukan kepalanya.

"Aku baik-baik aja. Kamu kenapa sih sampe gak ngampus gini?" tanya wanita itu.

Laki-laki itu tersenyum seraya mengelus puncak kepala wanita yang ada di depannya, "Buat aku, kamu itu prioritas aku. Jadi tenang aja ya,"

Wanita itu mengangguk lagi, senyumnya belum juga hilang dari bibirnya. Sesaar kemudian senyumnya pudar, dia mulai teringat sesuatu.

"Kamu enggak hubungin Ara?" tanyanya, laki-laki itu menggeleng, "Aduh, nanti kalo dia curiga, gimana? Buruan deh kamu hubungin" sambungnya.

Lelaki itu menghela napasnya pelan, "Buat apa sih? Dia itu gak penting sayang, kenapa sih harus banget aku hubungin dia terus,"

"Kamu mau dia curiga? Kamu mau usaha kita selama ini sia-sia? Kamu mau lihat aku menderita? Mau kamu?"

"Oke fine! Aku telfon dia sekarang juga,"

Lelaki itu mengambil handphonenya, mendial nomor ponsel Ara, sialnya sudah hampir 5 kali tetapi gadis itu tidak juga menjawab panggilannya. Ia mencobanya sekali lagi, kali ini Ara menolak panggilannya membuat laki-laki itu mengumpat kesal.

"Gimana? Diangkat?"

"Di reject, gatau ya tumbenan banget, biasanya kalo aku telfon dia bakalan fast respon banget jawabnya,"

"Tuhkan, apa aku bilang, dia pasti curiga, kamu sih pake gak hubungin dia segala,"

"Pokoknya aku gamau tau, rencana kita harus berhasil, gimanapun caranya,"

***

Ara baru saja selesai mencuci piring sehabis makan malam bersama dengan keluarganya, kali ini Ara ditemani oleh sang Buna saat mencuci piring, karena kedua kakak dan juga ayahnya sudah kembali ke kamar masing-masing untuk menyelesaikan pekerjaan mereka masing-masing.

"De, tadi hp kamu bunyi terus tuh, terus tadi terakhir pas buna mau angkat, eh malah kepencet tolak, maaf ya de," ujar Buna

"Gapapa Bun, emangnya siapa? Buna sempat lihar namanya gak?" tanya Ara

Buna menggeleng, "Enggak de, tadi Buna sambil nonton tv soalnya, coba kamu telfon balik, takutnya penting,"

Ara mengangguk, dia melihat recent call di kontak dan juga di Whatsapp. Terdapat nama Sena disana, bukannya senang, Ara malah merasa malas dan aneh. Setelah 3 haru ngilang, sekarang baru inget dan ngehubungin lagi? Heloo!!!

"Kok ditaro lagi hpnya de?" tanya Buna

"Enggak bun, gak penting, gatau siapa, gakenal. Males aku," jawab Ara, sementara Bunanya hanya menganggukan kepala tanda paham.

Njir tapi kalo gak ditelfon lagi, gue kepo juga gengs



Haloo!!! Monmaap up malem2 y gais. Ini biar masih suasana kemerdekaan gituuu....

Btw, di runah kalian ngadain lomba gak nih? Yuk bisa cerita2 di bawah.

Jangan lupa add ke library yaa, jangan lupa vote dan comment. Makasiii banyak manteman wattpad kuuuu

Eh, tebak juga dong cewek sama cowok tadi sapa si?

Best regards,

Kikiiiiii📍

Presiden MahasiswaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang