Eka sedang mengintip adiknya yang baru saja turun dari mobil sedan berwarna hitam metalik itu, sejak mendengar suara mobil berhenti di depan rumahnya, jiwa kepo Eka mulai menggebu-gebu, ditambah ia melihat bahwa adiknya yang turun dari mobil itu.
Ara melambaikan tangannya ke arah mobil yang sekarang sudah semakin menjauh dari tempatnya berdiri, gadis itu membuka pintu pagar dan menutupnya kembali. Senyuman manis masih setia hinggap di bibirnya.“DOR!”
Ara berjengit kaget, “Astaghfirullah mas Eka! Bener-bener lu ye, akhlakless,”
Eka tertawa kencang bahkan bajunya sampai bergetar, sedangkan Ara hanya menatapkan sinis sambil memegangi dadanya, merasakan detak jantungnya yang bahkan sampai saat ini masih berdetak tidak beraturan.
“Lo ngapain sih di depan pintu kayak gitu?” tanya Ara,
“Gue tadi kepo ada suara mobil berhenti, siapa tau kan duit kaget, eh tapi kok lo yang keluar dari mobil,” jawab Eka, menjelaskan, kini tawa Eka sudah reda, tetapi tatapan Ara masih tetap saja sinis.
Eka berjalan ke arah dapur, mengambil dua gelas dan gua chocolatos drink untuk diminum, biasa untuk meningkatkan mood adiknya yang tadi sempat ia rusak. Setelah selesai membuatnya, Eka membawa dua gelas itu ke ruang keluarga. Laki-laki itu melihat adiknya yang sedang membuka binder kuliahnya yang berukuran kecil.
“Ngapain lo? Ada tugas?” tanya Eka, tangannya menaruh dua minuman tadi di atas meja.
Ara meliriknya sekilas sebelum melanjutkan kegiatannya kembali. Kening Eka berkerut, heran, adiknya sangat serius menatap bindernya itu, sambil sesekali membuka aplikasi kalkulator yang ada di handphonenya.
“Lo kenapa sih? Punya utang?” tanya Eka lagi. Diam. Ara tidak menjawab pertanyaan Eka, gadis itu masih setia dengan binder kecil dan handphonenya.
"Woi dek! Lo ngapain sih? Gue nanya juga daritadi,” lanjutnya. Hasilnya tetap sama, Ara masih saja diam, dan masih terfokus pada dua benda di hadapannya.
Eka mendengus kesal, akhirnya laki-laki itu memilih untuk memainkan handphonenya dan membuka aplikasi Instagram.Selama 10 menit Eka hanya scroll beranda Instagramnya dengan rasa yang mulai bosan, tapi tiba-tiba muncul sebuah foto yang seketika membulatkan matanya.
“WOI DEK! KOK FOTO LO BISA MASUK KE IG JAKET HITZ GINI?” ucap Eka sedikit berteriak.
Ara memutar bola matanya malas, kakaknya yang satu itu sejak tadi selalu mengganggu konsetrasinya dalam menghitung.
“Apaan sih mas, lebay banget lo, gue lagi fokus nih,” jawab Ara.
“Dih jawab gue dulu, ini kok lo bisa masuk ke ig jaket hitz gitu?”
“Kemaren pas lagi nginep di hotel tuh, pas baru sampe kan, dari kamar gue langsung turun ke kolam renang sama anak-anak yang lain, nah ternyata disitu ada yang lagi pemotretan gitulah, ya gue kan gatau kalo itu pemotretan jaket hitz gitu, terus tiba-tiba orangnya manggil gue, nawarin buat gua ikutan jadi modelnya gitu lah, endors gitu juga dah, gue gak mau sih awalnya, terus dia ngejelasin fee dan lain-lainnya, yaudah gue mau,” jelas Ara.
Kali ini gadis itu benar-benar malas melihat ekspresi kakak laki-lakinya itu, mulutnya sedikit menganga. “Apasih lo mas lebay banget, gue udah biasa jadi model butiknya teteh juga kan, gak aneh jadinya, lo juga udah biasa jadi model-model gituan,”
“Eh iyaa juga sih, tapi ya keren lah lo bisa jadi model brand orang selain punya teteh, bentar lagi jadi selebgram hahahahah,” ujar Eka diselingi tawa ringan, matanya menangkap ke arah binder Ara lagi, “Nah itu, lo ngitungin apaan daritadi?” tanyanya.
Ara mengangkat bindernya dan menunjukkannya kepada Eka, “Lagi ngitung fee yang gue dapet dari jadi model tadi dong, eh banyak juga anjir, bae-bae gue lebih kaya ntar daripada lo mas,”
Oke. Kali ini Eka yang menatap adiknya malas, “Gapapa dah. Jadi lo gak usah minta duit jajan lagi deh sama gue, HAHAHHAHAHA”
“MAS EKA IH PELIT!”
~~
HALOO GAIS!!! HAMPURA ATUH YAA BARU UPDATE HEHEHEHEHE.
MASIH BANYAK YANG NUNGGUIN GAK NIII?
MASIH DONG YAKANN?!! KALO GAK NUNGGUIN, AKU NGAMBEK NI HEUHEU
GAK DENG CANDAAA!!!!
YUK RAMAIKAN PART 30 INI YAA!!! VOTE, COMMENT, SHARE KE TEMEN-TEMEN KALIAN YANG PECINTA WATTPAD JUGA YAA!!!
WITH LOVE,
KIKI📌
![](https://img.wattpad.com/cover/224086329-288-k812727.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Presiden Mahasiswa
Teen Fiction"Laki-laki itu pantang ingkar janji." Kata-kata manis itu terucap dari bibir laki-laki yang saat ini menjadi pujaan hatinya. Pria pemegang tanggungjawab tertinggi di Universitas Antariksa. Bisakah ia menepati janji yang sudah ia berikan kepada gadi...