⚠DON'T COPPY STORY⚠
REVISI SETELAH END
FOLLOW SEBELUM BACA!
Publish: 02/08/20
Semua berawal dari ketidak sengajaanku mencintaimu. Untuk pertama kali aku melihatnya, saat itu tak pernah terbesit olehku akan jatuh cinta padanya, namun waktu berkata...
Gak ada yang namanya jagoan dalam hidup ini, kecuali para pahlawan yang telah gugur membela negaranya hingga m.
_Nearaliaa_
. . . . .
"Kami turun yah, assalamualaikum" setelah mereka berpamitan lalu mereka pun turun dari mobil yang ditumpangi ayahnya. "Iyah sayang." jawab Arfin sang ayah dari Neara dan Arseniel.
Pasangan adek kakak yang sedang berantem itupun jalan beriringan namun berjauhan. "Duh...Uang jajan gue masih ada dicurut ngeselin itu" umpatnya pelan takut didengar oleh Arseniel.
"Kak" panggil Neara namun Arseniel masih saja terus berjalan memunggungi Neara sang adik satu satunya itu.
"Kakak," teriaknya. Arseniel pun berhenti dan Nearapun menghampirinya. "Apa?" serem kek macan astagfirullah Neara takut beneran, kalo bukan karena uang jajan gue gabakalan nyapa nih curut satu- batin Neara.
"Ihh... jangan bohong gue aduin ke bunda baru rasa lu" tutur Neara namun Arseniel hanya bersikap datar seolah olah tidak peduli apa yang terjadi.
"Aduin atau lu nggak gue kasih Wifi gratis?" kata-kata itu membuat Neara dilanda bingung seketika antara memilih uang atau Wifi gratis.
"Apaan sih maen ancem-anceman lu curang selalu ngancem itu ke gue" tunjuk Neara pada Arseniel. "Lu yang mulai ngancem ke gue inget lu yang selalu mulai pertengkaran dengan gue bukan gue yang mulai" desis Arseniel membuat dada Neara sakit ia tidak suka jika mendengar perkataan dengan nada yang agak meninggi.
"Gue cuma pingin uang jajan gue, gue cuma ingin itu tapi lu tadi nggak pernah ngedengerin gue, gue seakan akan hanya angin lewat yang berlalu, gue ngancem lu cuma boong gue nggak pernah ngadu tentang lu kak, lu keluar malem setiap hari aja gue nggak ngadu gue tau lu setiap hari keluar malem lewat jendela dan kalo pulang lu sering pulang jam dua. Ara tau! Gue masih kasihan sama lu, kak . tapi apa lu ke gue gitu, gue benci lu, gue nyesel jadi Adek lu," diluar dugaan ternyata Neara mengetahui semua tentang Arseniel itu tentang kakanya, setelah itu Neara pergi meninggalkan kakaknya yang terdiam mematung mengingat-ingat ucapan yang adeknya ucapkan tadi.
"A-ara peduli sama gue?" ucapnya sambil menunjuk dirinya sendiri. "Tapi apa gue malah sering bentak-bentak dia?"
"Arrrgghhhhhh bodohh lu, Niel!!” Arseniel mengerang frustasi pada dirinya sendiri yang sudah terlalu berlebihan menanggapi Neara.
