⚠DON'T COPPY STORY⚠
REVISI SETELAH END
FOLLOW SEBELUM BACA!
Publish: 02/08/20
Semua berawal dari ketidak sengajaanku mencintaimu. Untuk pertama kali aku melihatnya, saat itu tak pernah terbesit olehku akan jatuh cinta padanya, namun waktu berkata...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Didalam sebuah hubungan persahabatan selalu ada yang datang dan pergi, selalu akan ada suka dan duka, dan selalu ada canda tawa dan tangisan air mata. Entah itu tangisan bahagia atau tangisan luka.
....
Sudah 1 minggu Neara dengan murid-murid lainnya mengerjakan ujian akhir semester, kini tepat pada hari ini semuanya telah bersiap-siap menanti hasilnya. Para orang tua murid mulai berdatangan bergandengan dengan anaknya masing masing. Sepertinya acara pembagian raport kali ini akan segera dimulai.
Neara dan teman-temannya sedang menyambut orang tua yang akan datang memasuki kelasnya "Anaknya siapa, bu?" tanya Neara.
"Fidaus" sahut ibu berjilbab merah maron itu. Neara menyerahkan kertas selembar berisi surat yang kumpulan tanda tangan orang tua murid kelas 11 mipa-2.
"Silahkan ibu tanda tangan dulu surat ini, setelah itu ibu boleh masuk," ucap Billa.
"Terimakasih, neng"
Sudah 1 jam lebih Neara dan yang lainnya menunggu hasil raport. Tapi, orang tuanya belum saja keluar dari kelasnya. Mereka tidak diizinkan untuk masuk kedalam kelas padahal rasa penasaran menggebu-gebu ingin mengetahui siapa orang yang mendapat peringkat terbaik dikelasnya.
"Duh, bisa lumutan deh gue" gerutu Daniar teman sekelas Neara.
"Manusia bisa lumutan yah, Dan?" dengan bodohnya Billa menyauti gerutuan dari Daniar, mana ada manusia yang lumutan!
"Cari tau digoogle dong Bill,"
"limit kuota!"
"Aelah, biasanya juga lu live streaming kok sekarang limit" kata Daniar.
"Diamah so-soan live Dan, padahal mah habis pintai hospotan kegue" Neara menimbrung percakapan antara Daniar dan Billa.
"Ara, lu mah ngebongkar ih!" Neara hanya diam tidak menggubris ucapan Billa tadi.
"Ra, hubungan lu sama kak Naufal gimana?" tanya Daniar tiba-tiba.
Neara menatap aneh, "Gue sama Naufal baik, emangnya ada yang salah?" Neara bertanya balik.
"Gak ada apa-apa sih, lu gak gakut gitu di duain sama Naufal? Kan sekarang lu ldr sama dia?" tanya Daniar. Neara menggeleng, sebenarnya rasa itu memang ada ia takut sangat takut. Tapi, ya sudahlah, kan Neara dengan Naufal sudah mengikat janji untuk saling percaya terhadap satu sama lainnya. Naufal yang dulu dengan yang sekarang pun sama saja, tetap asik tidak cuek ataupun yang lainnya.
Naufal selalu membuatnya nyaman meskipun kini mereka berdua telah terpisah jarak, Naufal selalu memberitahu apa yang sedang ia lakukan disana lewat vidio call, kalo tidak sempat hanya lewat ketikan jari saja. Ia harus percaya, Naufal juga disana untuk mengejar cita-cita mencari ilmu disana dan akan pulang lagi untuk Neara, tapi akankah semuanya tercapai? Entahlah, ia tidak tau kedepannya akan seperti bagaimana? Akankah tetap seperti ini atau? Sudahlah jangan berfikir yang tidak-tidak, hiraukan saja ucapan seseorang yang telah membuat mu resau akan hubungan ldr seperti ini. Percayakan saja semuanya akan baik-baik saja.
