⚠DON'T COPPY STORY⚠
REVISI SETELAH END
FOLLOW SEBELUM BACA!
Publish: 02/08/20
Semua berawal dari ketidak sengajaanku mencintaimu. Untuk pertama kali aku melihatnya, saat itu tak pernah terbesit olehku akan jatuh cinta padanya, namun waktu berkata...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu boleh mengingat masa lalu Tapi tolong jangan membawanya kembali
-Nearalia- . . . .
Deruman suara motor dan klakson klakson yang bising menggema dijalanan. Membuat jalanan semakin terjebak kemacetan. Sekumpulan anak geng motor dengan anggotanya yang memakai jaket hitam berlambang Garuda didada sebelah kanan, jalanan sangat padat pagi ini. Semua motor memasuki kawasan perumahan dipinggir sekolahan Gracika. Mau apa lagi mereka kesekolah? Jawabannya adalah ingin menemui Bi ijah, itulah jawaban dari Zio. Gila emang. Maklumi saja yah emang Zio orang nya seperti itu, tapi seru kok.
Mereka memarkirkan motornya dipinggir warung bi ijah, seketika warung bi ijah penuh dengan motor motor milik mereka. Banyak cewek yang berbisik bisik ketika Geng Zlories yang sudah diskor masih tetap masuk kesekolah apalagi sekarang mereka sedang menongkrong bersama.
“Gile tuh ciwi-ciwi pada Liatin lu fal, kalo Bu boss tau gimana yah” ujar Bryan seakan akan sedang berpikir jika ada Neara disini.
“Seharusnya lu tuh bawa Payung Fal” usul Reno. membuat Mereka mengerutkan keningnya.
“Buat?” Naufal menaikan alisnya memandang Reno.
“Nutupin muka lah boss, supaya tuh ciwi nggak natap natap lu terus, dan nantinya ciwi itu akan berpindah kepada Gue...Bhwahahhahha”
Mereka hanya diam.
Garing oy!!
“Ye..Reno Bego!! Masa iyah bos udah ganteng nya subahanallah ini malah jadi Sendi di film Kecil-kecil mikir jadi manten..iii bikes bikes bikin kesel...” Geo ikutan menirukan gaya Wendi. Astaga ada ada saja!
Naufal menatap tajam kearah, sedangkan yang ditatap hanya menyengeri tanpa watadosnya.
“Haii!” Neara datang membawa tepak makan.
“Eh..Haii!! bawa apaan, tuh?” tanya Naufal Melirik tepak makan berwarna biru yang sedang Neara bawa.
“Nasi goreng spesial” pekik Neara.
“Makasih sayang” Naufal mencium puncak kepala Neara sekilas.
“Naufal...ih!!” Neara langsung menjauhkan dirinya dari hadapan Naufal sambil berkacak pinggang.
“Jangan tawuran, ataupun berantem-beranteman lagi”,Naufal mengangguk.
“Udah sana kamu kekelas bentar lagi masuk” kata Naufal. “Belajar yang bener supaya pas nanti kita ditanya sama Anak-anak soal pelajaran kita nggak jawabnya kaku” lanjutnya.