DEAR'N (Completed)

🐣About Neara🐣

FOLLOW: tataamlya

Kamu tersenyum. Tapi kamu ingin menangis, kamu berbicara. Tapi kamu hanya ingin diam, kamu seperti berpura-pura bahagia tapi sebenarnya tidak sama sekali.

.....

Naufal melompat turun dari mobil packing yang ditumpanginya.sambil merutuki motornya yang baru saja  masuk bengkel dan taksi kosong yang tidak juga lewat meskipun dia sudah berdiri lebih dari setengah jam di pinggir jalan, cowok itu
berjalan dengan langkah cepat menuju gedung sekolah, meskipun dia tahu sudah terlambat. Acara pembuka sudah dimulai. Tapi masih ada waktu kira-kira lima menit sebelum Bu sintya guru yang doyan banget patrol ke barisan belakang
setiap kelas, yang kalau sudah ngomel bisa bikin kuping meledak– sampai di Kelas yang akan
ditujunya. Nggak tahu kelas sepuluh berapa, yang pasti kelas
itu berada tepat di depan jeruji pagar sekolah yang bisa dicopot.
Sebenarnya Naufal bisa saja menyelinap ke barisan kelasnya sendiri, meskipun kelas-kelas dua belas berbaris tepat di depan barisan para guru soalnya, datang
terlmbat sudah sering dilakukannya baik disengaja ataupun tidak. Tapi pagi ini dia sedang malas mendengarkan ceramah Bu sintya, guru yang paling terobsesi
pada kedisiplinan.

Menjelang mendekati pagar sekolah, Naufal berjalan dengan punggung sedikit membungkuk dan berusaha tidak menimbulkan suara, langsung ke tempat yang menjadi tujuannya.  Dengan cermat dipandanginya besi-besi jeruji pagar di depannya dan
dengan cepat dia menemukan yang dicari.

Suara krasak-krusuk pada semak membuat siswi-siswi yang berada di barisan belakang menoleh. Mereka tercengang mendapati seorang cowok sedang menarik salah satu jeruji pagar dengan paksa, kemudian menyelinap masuk ke halaman.

Naufal menjadi was-was sendiri pada sekitar. Ternyata kondisinya aman saat ini.
Ditatapnya tajam oleh mata Naufal kepada cewek yang berada dibarisan belakang yang sedari tadi menatapnya aneh.

“Madep sana!” cewek itu tetsentak kala mendapar instruksi lantang dari Naufal. Akhirnya si cewek itupun menunduk tidak berani manatap Naufal lagi.

Senyum Naufal merekah.

Setelah mengembalikan jeruji itu ke tempatnya, ia menyembunyikan tasnya di dalam kerimbunan asoka yang tumbuh di sepanjang tepi halaman. Kemudian dengan cepat cowok itu menyelinap ke tengah barisan, berusaha mencapai bagian depan tanpa kentara. Cowok-cowok harus berbaris di bagian depan. Cewek-cewek di belakang. Alasannya, cowok tukang bikin ribut. Alasan yang kontan bikin semua siswa cowok protes keras. Cewek juga sama. Coba aja denger kalo mereka lagi nggosip sambil cekikikan. Berisiknya malah lebih parah dari pada pasar.

“Geser dong!” seseorang itu menoleh kaget dan langsung mundur
selangkah. Nada otoritas dalam suara Naufal membuatnya patuh tanpa sadar.

“Assalamualaikum wr.Wb”

Seluruh anak kelas 12 pun menjawab “Waalaikumsalam” kembali dengan posisi beristirahat.

“Bapak kepala sekolah yang kami hormati Bapak dan ibu guru yang kami hormatiBapak dan ibu staf tata usaha yang kami hormati, dan
Anak-anak ku semua Siswa-siswi SMA Gracika Bekasi yang bapak cintai.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rohmat, taufiq, dan hidayahnya kepada kita sekalian. Solawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah menunjukkan kita dari jalan yang gelap gulita menuju jalan yang terang benderang.
Soal ujian akan dimulai pada pukul 07.30 , sedikit memberitahukan kepada anak kelas 12 untuk tidak mengisi soal ujian jangan terburu-buru dan telaten karena waktu mapel pertama hanya sekitar jam 07.30-09.30, para guru-guru disini berharap termasuk saya juga, ingin sekali mendengar kabar bahwa ujian akhir ini mendapatkan hasil yang memukau membuat para guru-guru terpukau dengan hasil kalian, ujian ini adalah ujian yang akan menentukan nasib kita. good luck anak-anak semoga berjaya, bapak pamit undur diri dan terimakasih” begitulah sambutan dari pak kepsek SMA GRACIKA mengenai pelaksanaan ujian yang sebantar lagi dimulai, Dadang Hariyadi kepala sekolah SMA GRACIKA.