🐣Back from school🐣

1K 161 82
                                    

FOLLOW: @tataamlya

Rata-rata manusia seperti ini
Setiap melakukan sesuatu yang membuatnya menyesal diesoknya tapi akhirnya tetap saja seperti biasa melakukannya lagi dan lagi.

....

Hari ini aku udah siap jadi siswi kelas 10 Sma setelah masa mos-mosan kemarin. Setelah aku bangun dan ngerapiin tempat tidur, aku langsung mandi. Padahal, sekarang baru pukul setengah enam. Maklum, aku sudah terbiasa seperti ini,
Sehabis mandi, aku pun memakai seragam khas anak SMA. Setelah mengucir rambut aku menjadi Fishtail braids dan yakin akan tatanan, aku langsung keluar dari kamar dan menyiapkan sarapan.
Oh iya, aku belum kenalin diri aku, ya? Okelah, kenalin diri aku. Nama aku Nearalia Gilsyah. Aku tinggal di Jakarta. Kini aku sekolah di SMA GRACIKA. Btw, aku punya kakak yang sangat super duper ngeselin, galak dan posesif ? Namanya Niel, "Arsenielsyah". Kalian pasti bingung, kan? Kenapa nama aku dan kakakku sama? Karena ibu dan ayah ku sangat menggemari artis-artis dan sangat mengidolakan artis muda yang bernama Riza Syah.

Maka dari itu nama aku dan kakak aku bisa dibilang terinspirasi dengan nama idolanya. Bunda sangat menggemari aktor muda itu sampe-sampe ngebet namain aku dengan nama itu diakhirannya . Tidak ada hari tanpa berantem dan selalu adu bacot didepan ruang makan.Disaat semua orang dikalangan remaja melenial menyukai Kartun Doraemon, si cewek itu malah menyukai Keropi, si katak dengan bola mata yang besar dan menggemaskan.
Baginya katak bukan lah hewan yang menjijikan, tetapi hewan yang unik dari cara nya metamorfosis tumbuh dari awal menjadi telur katak, berudu, tumbuh tungkai belakang, depan, ekornya berubah menjadi pendek, sebelum berubah menjadi seekor katak yang sempurna.

Hampir semua kamar milik ku bernuansa hijau muda dan bertema keropi. sungguh! aku sangat menyukai desain kamar milikku itu.
"Morning bund, yah." sapa Neara.
Kedua pasutri itu pun tersenyum sambil membalas ucapan dari anak putrinya "Morning to sayang,"
Nesa sang bunda menyerahkan roti tawar yang belum teroles oleh paduan selai-selai yang teramat manis. Neara menggeleng.

"Bund, Ara gak mau makan roti, ya. Soalnya Ara mau makan nasi goreng masakan bunda aja lah, kangen masakan bunda, deh" kata Neara membuat Nesa tersenyum "Ya sudah silahkan dimakan yang banyak Ra"
Seusai makan Neara tidak bangkit hilang selera untuk pergi kesekolah menghantam moodnya. Neara mencebikan bibirnya, ia sangat malas sekali
Rasa berlibur dan pikirannya masih tertinggal dikebun strowberry yang waktu itu ia kunjungi diperkebunan besar strowberry. Ia ingin berlibur lagi, lagi dan lagi.Beberapa kali Neara terus menguap-uap, efek dari malam, marathon menonton drakor dan tailer-tailer diwattpad beserta membaca wattpadnya juga, sudah sering kali ia tidak akan mengulangi perbuatannya lagi, tapi ya seperti itu.

Ia tidak akan merasa bahagia jika tidak menonton drakor dan membaca wattpad. Nesa yang menyadari akan perubahan mimik wajah dari Neara pun ikut bertanya-tanya mengapa Neara anaknya seperti itu?
"Eh..anak bunda yang satu ini kenapa pagi pagi gini ko mukanya sudah suntuk macem baju yang belum bunda setrika?" seorang ibu pasti selalu menanyakan keadaan anaknya saat mengetahui mimik muka yang ditampilkan oleh anaknya itu tidak sedap dipandang, begitupun Nesa bunda dari Neara.

"Males bund. Ara ngantuk," ucapnya sembari menguap dan mengucek-ucek matanya.

"Kebiasaan, pasti semalem marathon lagi, kan?" Nesa sudah tau betul kebiasaan dari NearaNeara tersenyum kikuk. "Hehe iyah bund, soalnya seru tadi malam end drakornya huh mantep bund sedih juga, Neara kira bakalan happy ending, Eh malah sad ending!" sudah kalo masalah drakor-drakor Neara selalu semangat apalagi dengan cogan-cogan diwattpad seperti bright aktor tailand, apalagi jeef moses, dan satu lagi linyi.

"Huft! Giliran ngebahasin drakor aja semangat empat lima!" cibir bunda.

Eh iyah! Aku punya peliharaan namanya capel dia kucing berasal dari luar indonesia, harganya sekitar 2 jutaan lebih, kira-kira seperti itu. Aku sangat menyayangi dia seperti seorang sahabatku. Nama capel adalah nama dari sahabat ku yang berada dijogjakarta disana,aku sudah lama tidak mengunjunginya.

"Bunda, Ara kan sekolah...Ara titip capel, yah?" Nesa mengangguk memberi hormat kepada Neara, membuat anaknya itu terkekeh kecil "Huh siap bu tentara!" kata Neara. Akhirnya mereka tertawa bersama dimeja makan.

"Kalo kesekolah yang semangat jangan ada males-malesan" ujar Arfin sang yah.
Dia mah dari dulu males yah" cibir Arseniel.
"Males itu netral bagi manusia, lu juga pernah males" sinis Neara.
"Bisa aja ngelaknya,"

"Bukannya mengelak aku bicara sesuai realy saja, bukan mengada-adakan" sarkasnya.

"Sudah sudah. Kalian ini masih aja kayak anak kecil yang suka banget gaduh-gaduh. Ga baik loh berantem didepan makanan" lerai Nesa.
Neara menatap sinis kearah kakak kandungnya itu. "Kakak yang mulai bukan Ara".

"Lu aja yang baperan!" sunggut Arseniel membela dirinya sendiri.

"Lu"

"Lu. bukan gue!"

"Diam! mau gak dikasih uang jajan?" kedua kakak-beradik itupun akhirnya kecep akan ancaman dari Arfin yang mengenai tentang uang jajan.

"Harus diancem dulu, ya? Biar bisa diam?" ledek Arfin membuat mereka memayunkan bibirnya kesal.
Neara bangkit menggendong tas ranselnya keluar dari rumah setelah berpamitan dengan Nesa sang bundanya.

Ia sangat beruntung bisa mempunyai ibu sebaik Nesa, ia selalu ada buatnya.

Nesa bukan lah hanya sekadar ibu dan orang tuanya, tapi Nesa adalah sebagian dari sahabatnya, Nesa panutannya, Nesa pahlawan darinya. Ia sangat menyayangi Nesa. Suatu saat Nera ingin membahagiakan Nesa seperti Nesa membahagiakan dirinya. Ia ingin membanggakan kedua orang tuanya. Dan Neara berkeinginan menjadi sebuah novelis terkenal diindonesia. Semoga keinginannya bisa tercapai, dan semoga hari ini adalah hari yang baik untuk memulai lembaran barunya di SMA GRACIKA, SMA terfavorite dijakarta. Semoga tidak ada kesedihan dalam sebuah lembaran barunya itu, ia akan menciptakan kisah-kisah masa remajanya bersama dengan orang-orang yang ia sayangi.

Neara! Cewek yang bercita-cita menjadi seorang istri pengusaha terkenal, menjadi seorang penulis, membangun rumah, hobby merangkai kata-kata walaupun beberapa kata yang bisa ia tuliskan dalam diary.
Selalu berusaha tegar menghadapi sebuah masalah yang akan datang nanti diakhir maupun dipertengahan ceritanya.

"Heh, lu malah enak-enakan di sini!" kata Arseniel membuyarkan lamunan Neara.

"Suka-suka dong, lagian gue juga udah siap tuh" jawab Neara cuek, sambil membenarkan dasinya.

"Ayo berangkat" ajak Arfin sang ayah.

****

DEAR'N (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang