⚠DON'T COPPY STORY⚠
REVISI SETELAH END
FOLLOW SEBELUM BACA!
Publish: 02/08/20
Semua berawal dari ketidak sengajaanku mencintaimu. Untuk pertama kali aku melihatnya, saat itu tak pernah terbesit olehku akan jatuh cinta padanya, namun waktu berkata...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Daun yang kokoh pada rantingnya pun akan jatuh bila saatnya tiba tanpa diketahui begitupun kita. Kita bisa jatuh kapan saja jika benteng sebuah pertahanan dari diri kita roboh tak kuat lagi untuk menompangnya.
****
Sejak tadi pagi Neara belum saja makan dan turun dari kamarnya, pikir orang rumah Neara sedang tidur. Tapi Niel penasaran apa yang sedang Neara lakukan dikamar seharian ini. Pintunya terkuci rapat rapat. Pikiran sudah mealayang kemana-mana, Ah! Sudahlah dari pada ia menebak hal yang tidak diinginkan oleh siapapun akhirnya ia mendobrak pintu kamar Neara. Ia terkejut bukan main kala Neara tidur di bawah dan semua kamar berantakan tak dikondisikan.
Apa yang terjadi?
Arseniel yang begitu khawatir terjadi apa-apa dengan adik satu-satunya pun langsung menggendong, membawa gadis yang tidak sadarkan diri itu kekeluar. Nesa dan Arfin bertanya tanya mengapa Anak perempuannya seperti itu, "Jangan banyak tanya deh Bund, Yah, cepet bukain pintu mobil. Kita bawa Neara ke rumah sakit, untuk mengetahui keadaan detail tentang Neara" dengan gesit Arfin sang Ayah membukakan pintu mobil.
Mereka sama-sama pergi meninggalkan rumah dengan satu mobil bersama kedua anaknya itu. Nesa begitu khawatir begitupun Arfin dan Arseniel. Ia takut, takut terjadi sesuatu pada Anak gadisnya yang lemah ini. Jantung Neara berdetak lamban. Membuat semua orang khawatir akan kondisi Neara saat ini.
Dengan buru-buru Arseniel melajukan mobil nya dengan kecepatan kilat membuat Nesa dan Arfin yang sadar pun memekik ketakutan dengan aksi Arseniel yang seperti kesetanan. Persetanan dengan jalanan!
"Suster, tolongin anak kami," suter itu pun mengangguk mendorong Neara memasukannya ke dalam ruang gawat darurat.
Neara sedang ditangani para dokter. Mesin medis semuanya sudah lengkap disana. Nesa begitu cemas ia takut terjadi apa apa lagi dengan anaknya itu.
Apa yang ia tidak ketahui dari Neara?
Apa yang Neara sembuyikan?
Mengapa Neara semakin kesini semakin kesakitan dan keluar masuk. keluar masuk dari rumah sakit. Dokter belum saja keluar dari kamar nya. Arseniel sudah berulang kali menelpon Naufal kekasih Neara yang hilang kabar itu.
Semua teman Neara dan Niel termasuk datang untuk mengetahui kondisi Neara sekarang ini. Billa pun datang bersama dengan Alma dan Chika. Mereka berteman lama.
Arseniel terus menyumpah serapahi Naufal yang tak kunjung-kunjung mengangkat telpon darinya. Di saat situs seperti ini Naufal malah susah dihubungin. Ia tidak tahu apa yang diinginkan temannya itu.
Sudah Arseniel Nasehati Neara, untuk melepaskan orang seperti Naufal tapi tetap saja Adiknya itu tetap enggan untuk menuruti permintaan dari sang kakaknya. Keras kepala emang sulit!
