Aku - aku paham bahasa indonesia. Aku sangat mengerti ucapanmu. Hanya saja harga diriku terluka tiap kali diperlakukan seperti sampah. Bagimu, ucapanmu hanya ucapan normal biasa, bagiku itu mata pisau yang siap merobek perasaanku.
Kenapa setelah semua kukatakan dan janjimu tak akan lagi kau gunakan kata-kata seputar status lalu akhirnya kita kembali di posisi ini?
Hatiku sakit sekali. Aku sedang memohon pertolongan, tapi tak ada yang meraihku kembali.
Aku sampai disini. Mungkin aku akan tiba-tiba muncul di hadapannya. Aku tak lagi patuh mengenai kebahagiaan orang lain. Persetan untuk itu semua.
Bajingan sialan seperti kau tak layak diberikan amarah, kau layak kuhancurkan bahkan sebelum pertandingan besarmu.
Atau lebih baik di hari pertama kau bertanding?
Pilih waktumu sendiri, aku sudah terlalu cukup menanggung malu. Ini jawabanku - aku akan merusak kebahagiaan ia yang sedang berbunga.
Kau merusak harapan-harapan kecilku. Lalu untuk apa kuberi hati ketika kau injak aku selayaknya sampah.
Muka tembok tak punya nurani.
KAMU SEDANG MEMBACA
1095 Days, The 18 Lover
RomantizmSetelah kau pergi, hari-hariku tak lagi sama. Tangis melengkapi hariku yang kelam. Dewasa di waktu yang sulit, dipaksa tersenyum ketika hati tak mampu. Kau tau, kesulitan terbesar menerima cintamu pergi adalah untuk merelakannya. 1095 hari kita lal...