kesalahpahaman

77 49 15
                                    

Kepala Dira masih saja bersandar dibahu, matanya sedikit terbuka melihatku.
Pipinya memerah sedangkan Tv tetap menyala menyiarkan film orang barat, secepatnya ku ganti karena takut Dira akan terpengaruh melihatnya.

"Kok diganti?" Tanya nya, ia berusaha merebut remote dari tanganku

"Mau lihat animal planet. Liat monyet." gerutuku menyembunyikan wajah malu

"Yang tadi aja dong." pintanya

"Dir. Udah tidur aja!" tatapku sembari menunjukan jam  sudah pukul satu malam.

"Yuk " ia, mendekap pinggang kecilku. Aku tetap di ujung kasur dengan menompang badan Dira. Ia bersandar di tubuhku memeluk dari belakang membuat aku berusaha menahannya.a

"Berat Dira." Ku rebahkan badannya dikasur, membuatku mengatur nafas karena badan Dira dua kali lipat dari ukuranku.

"Sini ! " Diam-diam Dira menarik tanganku, lalu memelukku seketika tubuhku didekapnya. Tidur didalam pelukan Dira membuat wajahku berubah pucat.

"Dir, aku masih enam belas tahun!" eluhku berusaha lepas dari pelukan Dira

"Besok, kamu tujuh belas tahun Rinjani " kata lirih itu membisik ditelingaku, membuat bulu kuduk merinding kegelian .

"Besok ?" Kutatap wajahnya yang mulai merenggakan pelukannya .

"Iya, kamu lupa?" Di kecup keningku, lalu kembali memelukku .

Tak lama, akhirnya Dira tertidur juga, membuatku bisa terlepas dari pelukannya dan bernafas lega .

Bangun dari tempat tidur dengan masih menyimpan rasa khawaatir jika aku juga terpengaruh Dira .
Duduk di kursi sudut dekat jendela, kusandarkan kepala dan berusaha tidur dengan posisi duduk , melihat Dira yang sudah terlelap aku juga berusaha memejamkan mata.

☀️☀️☀️

Pagi ..

Tekuk leherku kram, membuatku merintih kesakitan. Dira yang sudah bangun di ujung kasur, menatap aneh kearahku.

"Kenapa tidur dikursi? " Tanyanya

"Aku ketiduran." sebenarnya aku takut tidur seranjang dengan dia, sehingga membuat ku terpaksa berbohong .

"Oh, hari ini sekolah?" Tatapnya, ia menunjukan jam di tangan. Tepat pukul 05.30 pagi.

"Iya, aku sudah bawa seragam, " ucapku beranjak ke kamar mandi. membersihkan diri agar bisa bergegas ke sekolah.

" Iya, kamu duluan " senyumnya melihatku berlalu didepannya .

Tak butuh waktu lama Dira dan aku sudah siap dengan pakaian sekolah ,sedangkan tas kami masih ada dimobil .
Bersiap membereskan kamar dan baju.

Berjalan dikoridor hotel dengan seragam yang melekat dibadan. Membuat banyak pasang mata melirikku dengan tatapan aneh ke arahku dan Dira.
Mungkin banyak orang yang berfikir mengapa ada anak sekolahan di hotel bintang lima seperti itu.

"Kita dilihatin Dir !" Seruku, menunduk malu berjalan dibelakang Dira

"Biarin , kita kan bukan maling. " tawanya

"Aku tunggu depan aja ya, kamu ambil mobil," ucapku berlari kecil meninggalkan loby hotel

Berdiri dengan gelisah. Menunggu Dira didepan hotel dengan tatapan melihat sekitar takut jika ada yang mengenalku saat itu.

Benar saja Dhani lewat didepan Hotel bersama teman temannya. menghampiriku dengan wajah penasarannya .

"Rinjani !!" Sapa Dhani dengan wajah mengerut aneh

Tentang Rasa  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang