00

30.5K 3.3K 341
                                    

Hari yang buruk dari yang terburuk bagi seorang Kim Sunoo yang dicekik rasa sakit, dan perihnya luka oleh semesta. Mungkin beberapa waktu lalu, dia masih bisa menahan diri. Masih bisa bangkit, dan masih terus berjuang. Namun kini, alih-alih melakukan hal yang sama- Sunoo pikir lebih baik dia mengakhiri semuanya. Jika ia mengayun tungkai sekali lagi, dia akan kembali jatuh pada lubang yang sama.

Langit gelap itu mungkin sebentar lagi akan menjadi objek terakhir yang dilihat manik kembarnya. Sebelum akhirnya ia berakhir menggapai lapis demi lapis langit.

Sunoo menapaki pagar pembatas, memanjat perlahan. Ia menilik derasnya arus air sungai yang siap menjadi tempat hantamannya. Padahal dahulu, Sunoo beroptimis untuk terus melanjutkan hidup sesulit apapun keadaannya. Meski tanpa sang ayah, Sunoo percaya dia akan tetap hidup selagi tuhan memberinya kecukupan. Namun khusus untuk kali ini, Sunoo lelah. Dan ia memilih menyerah.

Menarik nafas dalam udara penghujung malam, Sunoo melengkungkan senyum di birainya. Selepas ini, semua bebannya akan tersingkap. Tidak lagi memberatkan pundak dan nafas yang terembus dari hidung bangirnya.

Perlahan, jari-jari tangan Sunoo terlepas dari berpegang pada pagar pembatas. Ia memejamkan mata, dan tubuhnya perlahan terhuyung ke depan. Dia tidak akan menyesali apa yang ia lakukan saat ini. Bunuh diri memang menjadi jalan terakhir yang Sunoo pilih sebagai pelepas penatnya.

"Aku memaafkanmu, Kim Sunoo."

Grep!

Refleks Sunoo membuka mata. Dirasakannya tarikan pada kaos bagian leher belakangnya, sehingga ia merasa sedikit tercekik. Dan itu berhasil membuat Sunoo gagal menceburkan diri.

Sunoo menoleh, mendelik kesal. "Apa yang kau lakukan? Jangan menghalangiku."

"Oh! Ternyata kamu Sunoo teman sekelasku ya. Ada masalah apa sampai ingin mengakhiri hidupmu yang berharga itu?"

"Apanya yang berharga? Tidak sama sekali." Sunoo akhirnya memilih turun, dan berdiri menghadap gadis itu. "Kau membuat bunuh diriku gagal."

"Terus?"

Respon itu membuat Sunoo mendengkus sebal. Ia memalingkan wajahnya, "Pergilah."

"Kalo aku pergi, kamu pasti bakal loncat kan?"

"Jina-ya.." Sunoo menatap gadis itu dengan sorot redup. Raut lelah terlukis jelas di tiap sudut wajah Sunoo. "Aku tidak akan melompat, percayalah. Tolong tinggalkan aku sendiri."

Alih-alih menurut, Jina justru kembali lontarkan pertanyaan. "Apa yang kamu rasain sekarang?"

"Aku kesepian."

Dan jawaban itu, membuat Jina mengukir senyum tipis. "Aku juga ngerasain hal yang sama. Jadi lebih baik kita saling menemani, kan?"











Dear Noo

Start: 01-01-2021
End: 19-02-2021

Start: 01-01-2021End: 19-02-2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
『√』1. Dear Noo [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang