5. Maket

1.4K 218 100
                                    

Pulang kuliah, Rio menumpang mobil Rose, sedangkan Jisoo, dia dengan kendaraan nya sendiri, mereka bertiga berjalan menuju ke parkiran, tapi tepat diujung lorong, Irene nampak berdiri celingukan mencari keberadaan Joy dan Wendy sahabat nya.




"Irene-ahh" panggil Rose, sang pemilik nama pun menoleh.





"Rosie" jawab nya.






"Mau pulang?" Tanya Rose, Irene mengangguk






"Ayo aku antar" ajak Rose.







"Tidak perlu Rose, terima kasih" tolak nya.






"Ayolah, Amber sebentar lagi keluar dari kelas nya, aku yakin, jika dia melihat mu sendirian, dia akan memaksamu masuk ke mobilnya" ujar Rose bergidik ngeri menakut-nakuti Irene agar mau dia antar.





"Baiklah baiklah, aku ikut dengan mu" pasrah Irene dengan wajah ketakutan nya, Rose terpingkal merasa berhasil menjahili Irene, mereka bertiga pun mulai perjalanan pulang dengan mengantar Irene terlebih dahulu, meski lebih jauh dari rumah Rose dan Rio, tapi si Chipmunk tak mengeluh, dia tetap mengantar Irene sampai di depan rumah nya.






"Kalian tidak ingin masuk dulu?" Ajak Irene.






"Tidak terima kasih, mungkin lain kali saja" jawab Rose.






"Baiklah, terima kasih Rose" pamit Irene membuka pintu penumpang belakang.




"Sampai jumpa Rio oppa" lirih nya, yang tentu saja hanya di dengar oleh Rio karena posisi duduk Irene tadi tepat dibelakang Rio, pria itu hanya mengangguk ramah.





Irene masuk ke rumah nya dengan senyum tak jelas, membuat Jessica sang ibu curiga.




"Putri eomma sudah pulang?" Sambutnya yang tengah sibuk memasak di dapur.






"Ne eomma" jawab Irene menghampiri sang ibu di dapur.






"Sepertinya yang eomma dengar tadi bukan suara mobil Joy?" Tanya Jessica ingin menggoda sang putri, Irene kembali tersenyum malu-malu.





"Memang bukan eomma, tadi Irene diantar oleh Rose, teman baru Irene, kakak tingkat di kampus, dan. . . " Irene terlalu malu untuk  melanjutkan ceritanya, sementara dang ibu sudah menunggu dengan penasaran.







"Dan. . . ?" Tanya Jessica mengingatkan sang putri untuk melanjutkan kalimat nya.






"Dan Rio, eomma" Irene tersenyum menunduk malu, dengan pipi merona, Jessica menahan senyum melihat reaksi sang putri yang menggemaskan.

"Dan Rio, eomma" Irene tersenyum menunduk malu, dengan pipi merona, Jessica menahan senyum melihat reaksi sang putri yang menggemaskan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa Rio?" Tanya nya dengan wajah yang dibuat seserius mungkin.






"Eomma, Irene sebenar nya menjadi korban kejahilan kakak tingkat di kampus, tapi Rose selalu datang disaat yang tepat untuk membantuku bersama teman nya yang bernama. . . " cerita Irene.





Bukan Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang