22. Setelah Sekian Lama

2.3K 242 50
                                    

Rio hendak menyeberang jalan malam itu, sepulang kuliah, dia menuju ke halte depan kampus nya, dari arah sebelah kanan nya sebuah kendaraan bermotor melaju sambil membunyikan klakson nya.





Tin. . . Tiiinn. . .




Rio mengangkat tangan kanan nya untuk melundungi mata nya yang silau karena lampu motor menghalangi pemandangan nya.

Sseeett. . .


Motor itu berhenti mendadak, melewati Rio, tatapan Rio pun mengikuti arah motor berhenti, sang pengemudi menoleh.




"Rio-yaa" panggilnya yang ternyata adalah Yoong.



"Appa?" Heran Rio tak percaya, dia lalu berlari mendekati motor Yoong, pria paruh baya itu menatap Rio dengan mata berkaca-kaca.



Plak



"Kemana kamu selama ini?"




Plak





"Apa kamu sudah lupa dengan appa?"






Plak




"Dan kenapa tubuh mu semakin kurus sekarang?" Cerca Yoong sambil menampar ringan pipi Rio berkali-kali, antara senang, miris, rindu, juga kesal, merasuki Yoong sekarang, dia lalu memeluk pria muda yang sudah seperti anak nya itu tanpa turun dari motor nya.





"Mianhae appa" lirih Rio dipelukan Yoong




"Apa tuan Kim tak mampu memberimu makan yang cukup, huh?" Canda Yoong sedikit kesal, Rio tersenyum lucu.



"Kamu mau pulang kan? Ayo appa antar" ajak Yoong menyodorkan sebuah helm yang tergantung di boncengan untuk Rio, lantas memakai nya.


"Biar Rio yang bawa, appa duduk saja dibelakang" ujar Rio, Yoong pun menurut.




"Appa sendiri dari mana?" Tanya Rio sambil mengendarai motor milik Yoong yang membonceng nya di belakang.




"Appa tadi mendapat tugas kantor, dan kebetulan lewat depan kampus mu" jawab Yoong.




"Rumah mu kelewatan Rio" beritahu Yoong karena Rio malah melajukan motor nya melewati jalanan ke arah rumah Rio.





"Appa pasti sudah lelah kan, akan tambah capek jika appa harus mengantar Rio nanti, jadi biar Rio saja yang mengantar appa ne" kekeh Rio memaksa, dan Yoong hanya bisa menggelengkan kepala nya.




Turun dari motor, Yoong langsung berjalan menuju pintu rumah nya.




"Yeobo. . . Yeobo. . ." Teriak Yoong dari ambang pintu memanggil sang istri, Rio sendiri sedang memasuk kan motor sang appa ke dalam halaman rumah nya yang memang tak memiliki garasi, mobil dari Amber saja terparkir di tepi jalan karena tak  ada tempat, Jessica langsung berdiri dari sofa depan tv, mendengar teriakan sang suami.



"Ne oppa?" Jawab nya, Yoong tersenyum lebar.




"Putra mu datang, siapkan makan malam, aku yakin dia pasti juga belum makan malam" beritahu Yoong antusias, Jessica membuka pintu lebar-lebar, tak percaya dengan ucapan sang suami, padahal dia langsung menutup mulut dengan kedua tangan nya begitu melihat Rio tersenyum lebar ke arahnya.


Bruk



Jessica langsung memeluk tubuh Rio erat-erat.



"Eomma merindukan mu" sendu Jessica, Yoong menatap haru pada Rio dan Jessica yang berpelukan.



"Ne eomma, Rio datang untuk mengantar suami nakal mu" canda Rio membalas pelukan Jessica, wanita itu tekekeh.



"Ayo kita masuk, kamu sudah lama tidak makan masakan eomma kan" tutur Jessica sambil membantu Rio melepas helm nya, lalu menarik tangan nya menuju ke ruang makan.




"Tunggu ne, eomma hangatkan daging masak merah kesukaan mu" pesan Jessica mendudukan Rio dibangku, dia sibuk memasak sayuran untuk Rio, menyiapkan nasi dan perlengkapan nya, Rio terus tersenyum memperhatikan kesibukan Jessica.




"Biasanya dia akan membiarkan appa makan sendiri" adu Yoong, Rio terkekeh.




"Nah ayo makan" ajak nya, Jessica mengambilkan nasi dan lauk untuk Yoong, lalu mengambilkan untuk Rio, Jessica nyaris menangis menatap Rio makan dengan lahap nya.




"Tambah nasi nya ne" Jessica kembali memenuhi mangkuk Rio dengan nasi putih.




"Jangan lupa daging nya, ini khusus untuk mu" ujar Yoong menyumpitkan beberapa potong daging untuk Rio, serta sayuran tumis.




"Masakan eomma memang jjang" puji Rio, Jessica terkekeh malu.




"Bagaimana kuliah mu boy?" Tanya Yoong sambil meminum teh nya, Rio menikmati cake buatan Jessica untuk dessert mereka, sambil bersantai di ruang tv.




"Rio ingin cepat-cepat menyelesaikan nya appa, dan mencari pekerjaan di luar sana" jawab Rio.



"Eomma sedih melihatmu semakin kurus begini" ujar Jessica menatap khawatir pada Rio.



"Rio baik-baik saja eomma" Rio berusaha meyakinkan Jessica, Rio pamit pulang, Yoong dan Jessica mengantar nya sampai Rio menghilang di tikungan dekat rumah nya.




"Dia lelaki yang kuat" ujar Jessica.




"Andai bisa memilih" gumam Yoong sambil menempelkan bibirnya dikepala sang istri, menatap punggung Rio yang sudah menghilang.



Di rumah Kim

Amber kembali menenggak minuman beralkohol sebelum memasuki kamar nya, dia akan selalu begitu jika ingin mengajak Irene bercinta, karena tak berani meminta langsung pada sang istri jika dalam kondisi sadar, Amber takut sakit hati jika Irene menolak nya dalam keadaan sadar.





Dan lagi, Rio mematung di depan pintu kamar nya sepulang dari rumah Yoong, mendengar desahan Amber memanggil nama Irene, kali ini dia tak langsung masuk, tapi terus terdiam sampai hyung nya berhenti mendesah.



Ceklek



Irene tiba-tiba keluar dari kamar nya dengan mata sembab, begitu juga dengan Rio yang terisak di depan pintu kamar nya, awal nya mereka hanya saling terdiam, sampai akhir nya Rio yang lagi-lagi memutuskan untuk memasuki kamar nya, tapi. . .



Dug



Irene menahan nya dari luar, kakinya sengaja dia pakai untuk menahan agar pintu nya tak terutup sempurna.



"Oppa" lirih nya.





"Pergilah Irene-ahh, hati ku sakit mendengar nya" Usir Rio dengan suara serak nya.




"Aku merindukan mu oppa, jangan menghindari, ku mohon oppa" melas Irene menangis dari luar pintu kamar Rio yang sedikit terbuka karena terhalang kaki Irene.




"Setelah kamu menyakiti ku, kamu mengatakan rindu pada ku sekarang? Omong kosong Irene-ah" marah Rio


"Sakit hati ku mendengar dia memanggil nama mu dalam desahan nya" isak Rio dari dalam kamar nya, kemudian yang terdengar adalah suara sesenggukan baik dari sang pria maupun sang wanita, bukan hanya Rio yang sakit, andai dia tahu, Irene juga sama tersiksanya dengan dia.








#TBC

Bukan Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang