Rose datang ke rumah Kim dengan langkah terburu-buru, mendengar kabar Amber menikah dengan Irene membuat nya khawatir dengan keadaan Rio, sang sahabat yang sudah seperti dongsaeng nya itu.
Setelah berbasa basi dengan Tiffany dan Taeyeon di lantai bawah, Rose langsung berlari menaiki tangga menuju kamar milik Rio.
Ceklek
Pemandangan yang menyesakan Rose lihat, dimana Rio melamun menatap jendela yang menghadap kolam renang di belakang rumah nya, masih dengan piyama tidur nya, pemuda itu nampak lebih kurus, dan murung.
Set
"Pabo-yaa, kenapa tak bercerita pada ku, kenapa menyumbunyikan nya sendiri?" Isak Rose memeluk Rio dari belakang, tapi Rio masih bergeming.
"Kita bukan orang lain, kita biasa berbagi semua nya bersama, tapi kenapa kamu sekarang berubah?" Lirih gadis chipmunk yang mengkhawatirkan Rio itu.
"Maafkan aku Rosie, aku terlalu sibuk dengan rasa sakit ku selama ini" balas Rio tanpa membalikan tubuh nya.
"Lupakan dia yang telah meninggalkan mu, dia yang tega menghancurkan hatimu, kamu mampu mendapatkan gadis yang lebih baik dari nya Rio" geram Rose menarik tangan kanan Rio untuk menatap nya, Rio menunduk menatap Rose, sambil menggeleng.
"Dia tidak meninggalkanku, tapi seseorang telah memaksakan ada nya perjodohan" jelas Rio
"Dari mana kamu tahu?" Tanya Rose tak percaya.
"Yoong appa yang mengatakan nya pada ku, dia berkali-kali mengatakan jika appa tak punya kuasa untuk menolak perjodohan ini, dan apa kamu tak curiga, Irene yang begitu membenci hyung ku, tiba-tiba memutuskan menikah dengan nya dalam waktu tak sampai sebulan?" Terang Rio, Rose menerawang seolah memikirkan interaksi Amber dan Irene di kampus, dan memang benar Irene selalu merasa terancam dan tak nyaman ketika berada di dekat Amber.
"Lalu apa rencana mu selanjut nya? Tak mungkin kamu akan merebutnya kan?" Selidik Rose.
"Aku ingin menyelesaikan kuliahku lebih cepat Rose, lalu keluar dari rumah ini, untuk mencari kebahagiaan ku sendiri" jawab Rio mantap, sang sahabat menatap nya sendu.
"Apa pun aku mendukung mu, tapi ingatlah untuk selalu menceritakan apa pun masalah mu pada ku ne" pesan Rose
Dua hari mengurung diri di kamar, pagi ini Rio pun mulai kuliah, setelah mandi dan bersiap-siap turun menuju ke meja makan.
Deg
Rio menatap Irene yang baru turun dari mobil hyung nya, dia telah kembali ke rumah dari hotel tempat dia menghabiskan waktu setelah menikah dua hari yang lalu, gadis itu memasang wajah dingin nya.
DegIrene menghentikan langkahnya menatap punggung Rio yang membelakangi nya berjalan menuju ke meja makan, dimana sang daddy dan mommy nya sudah menunggu, Amber langsung merangkul bahu Irene dan mengajaknya bergabung bersama orang tua dan dongsaeng nya.
"Hi boy" sapa Tiffany pada Rio
"Morning momm, dadd" balas Rio.
"Hm" gumam Taeyeon, tanpa menoleh, Rio kemudian duduk di samping sang mommy, disusul Amber datang bersama Irene.
"Selamat pagi pengantin baru" sambut Taeyeon meletak kan ipad nya, antusias dengan kedatangan putra dan menantu nya itu, Tiffany melirik Rio yang acuh menunduk menikmati sarapan nya.
"Morning dadd, momm" sahut Amber, Irene membungkuk hormat pada kedua mertua nya.
"Bagaimana malam pertama kalian?" Tanya Taeyeon terkekeh menggoda, wajah Amber langsung merona merah dengan pertanyaan sang ayah.
"Mau mommy tambah nasi nya boy?" Tanya Tiffany pada Rio untuk mengalihkan pembicaraan, yang ditanya hanya menggeleng, Irene yang berada di depan Rio pun juga tak kalah tersiksa dengan perasaan nya.
"Ayo makanlah, Irene-ahh, layani suami nak" perintah Taeyeon.
"N-ne tuan" gugup nya.
"Daddy, kamu menantuku sekarang" ralat Taeyeon.
"N-ne d-daddy" jawab Irene, dia lalu berdiri untuk mengambilkan sarapan bagi Amber, kedua tangan nya bergetar, karena kehadiran Rio, dan ketika Irene hendak mengambil makanan nya sendiri, Amber melarang nya.
"Kita makan sepiring berdua saja" canda nya, Irene melirik tajam pada suami nya, Amber menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.
"Ya ya ya, lakukan sesuka kalian, kami tak akan iri, dasar pengantin baru" timpal Taeyeon menggoda, merasa mendapat dukungan dari sang ayah, Amber pun jadi berani.
"Buka mulut mu sayang" ujar nya, Irene sedikit membuka bibir nya ragu, dia enggan, tapi juga tak enak untuk menolak, karena ada Tiffany dan Taeyeon.
"Aakk. . . " sekarang Amber yang membuka mulut meminta untuk di suapi oleh sang istri, Irene memejamkan kedua matanya menahan sesak, tapi itu hanya sesaat, dia lantas menyuapi sang suami.
"Aku selesai momm, Rio berangkat dulu" pamit Rio yang tiba-tiba berdiri, lalu menyahut tas ransel nya, dan keluar dari rumah dengan terburu-buru, Tiffany menatap iba punggung Rio yang menghilang di balik pintu utama rumah itu.
"Morning Rio" sapa Yuri
"Morning uncle" jawab Rio tanpa menyempatkan untuk sedikit mengobrol seperti biasanya, Yuri yang tahu perasaan Rio pun hanya menatap miris pada tuan muda nya itu, Yuri tahu jika wanita yang Rio ajak belanja ke butik sang mommy waktu itu, justru malah menikah dengan putra tertua Kim.
Selesai sarapan, Irene pamit ke kamar, Tiffany sudah berangkat dan hanya menyisakan Amber serta Taeyeon yang membahas tentang pekerjaan yang akan diambil alih oleh Amber, gadis dingin itu berlari masuk ke kamar yang sudah diberitahu oleh Amber.
Brak
Irene menutup kasar pintu kamar dan menyandarkan punggung nya di daun pintu sambil menangis hebat, menangisi Rio, menangisi nasib nya sendiri yang harus menyakiti sang pemilik cinta pertama nya, keterpaksaan yang di jalani oleh Irene, itu juga menyiksa perasaan nya, harus berpura-pura mesra di depan Rio itu sakit, terlebih dia sangat membenci Amber, dari awal, Irene sudah tidak menaruh rasa hormat sekalipun karena tingkah Amber sendiri, ditambah Irene merasa menyesal sekarang, karena telah melukai hati Rio, Irene bisa merasakan, sebesar dan sedalam apa Rio dulu dalam mencintai nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Cinta
Fanfictioncinta segitiga antara Irene, gadis cantik yang begitu penyabar dan pendiam, dan dua pria kakak beradik Kim Limario dan hyung nya Kim Amber.