26. Kim Leonel

2.3K 258 51
                                    

Hari itu, Rio menghabiskan waktu nya menemani Irene seharian, dan baru pulang keesokan hari nya, karena Amber akhir nya datang dari China bersama sang ayah, mereka langsung menuju ke rumah sakit.


"Amb" panggil Taeyeon, karena putra nya itu malah terdiam membisu menatap bayi nya yang tertidur pulas di box bayi.




"Ah, ne, putra ku" sadar nya, dia lalu mendekat, tangan nya menyentuh pipi, hidung dan bibir makhluk mungil yang menggemaskan itu.



"Siapa namanya Amb?" Tanya Taeyeon.




"Hm, eenngg. . ." Amber bergumam bingung, karena dia sejujurnya belum menyiapkan nama, dia malah seperti lupa jika selama ini sang istri tengah mengandung.





"Leonel, daddy" Irene lah yang akhirnya menjawab.




"Leonel?" Beo Taeyeon mengernyitkan kening nya.




"Singa Kecil Tae" jelas Tiffany, Taeyeon terkekeh.




"Nama yang bagus, Singa Kecil" puji Taeyeon senang memiliki cucu laki-laki sekarang.




Kelahiran Leonel tak membawa perubahan yang berarti bagi Amber, dia yang biasanya bisa melakukan apa-apa sendiri, kini menjadi manja dengan Irene.



"Irene-ahh, dimana dompet ku" panggil nya pada sang istri yang sedang menyusui putra nya.



"Aku tidak tahu oppa" jawab Irene yang memang tidak pernah menyentuh barang-barang pribadi Amber.





"Carikan!" Bentak Amber, Irene spontan langsung berdiri sambil menggendong babby Leonel dengan susah payah karena Irene belum terbiasa, dan mulai membantu sang suami mencari dompet nya.






"Irene-ahh" teriak Amber di malam hari sepulang kerja.





"Ne oppa" bisiknya karena babby Leonel sudah tertidur.





"Mana baju ganti ku?" Dan aku juga ingin makan disini, ambilkan ke bawah" perintah nya, Irene menurut, dia mencarikan baju ganti untuk sang suami, lalu mengambilkan makan malam untuk suami nya, ini sudah setengah bulan lebih semenjak babby Leonel lahir, dan Rio belum pernah melihat sang bayi lagi, dia sebenarnya sangat penasaran, tapi tak berani untuk melihat lebih dekat, karena Amber sekarang jarang pergi malam, dan Rio tak punya banyak kesempatan.





Suatu hari, kala babby Leo sudah berusia tiga bulan, dia sedang bermain dengan Irene di ruangan nya, yaa, babby Leo memang memiliki kamar bermain sendiri, yang dibangun oleh Taeyeon untuk cucu pertama nya itu, Irene memang masih rutin mengunjungi kamar Rio, hanya, tak bisa sebebas dulu karena sekarang ada babby Leo yang setiap malam dia tinggal dan tidur hanya dengan sang daddy di kamar.





"Irene-ahh!" Teriak Amber, mendengar teriakan sang suami, Irene reflek lari ke kamar nya, dan meninggalkan babby Leo sendirian berbaring di ayunan ruang bermain, Rio yang tadi melihat Irene masuk ke kamar nya pun mendekati ayunan itu dengan langkah mengendap, jantung nya berdebar, takut akan membangunkan sang bayi.






Deg





Tatapan Rio dan Leo beradu, bocah itu ternyata tidak tidur, mereka sama-sama terkejut, Rio mematung menatap bayi tampan di depan nya itu, beberapa detik kemudian, bayi itu tersenyum lebar, padahal Rio hanya diam saja.

Tatapan Rio dan Leo beradu, bocah itu ternyata tidak tidur, mereka sama-sama terkejut, Rio mematung menatap bayi tampan di depan nya itu, beberapa detik kemudian, bayi itu tersenyum lebar, padahal Rio hanya diam saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hi boy" akhir nya Rio menyapa melihat bayi itu sudah terlebih dahulu menyambut nya dengan senyuman, dan babby Leo bergumam lucu, seolah sedang mengajak Rio bicara, pemuda itu terkekeh senang.




"Uncle kuliah dulu ne" pamit nya pada babby Leo, seperti tahu akan ditinggal pergi, sang bayi merengek, begitu Rio membalik kan tubuh nya untuk keluar dari ruang bermain, dan tangis nya pecah begitu Rio tak kembali dan benar-benar keluar.




"Momm, Leo menangis di ruang bermain nya" beri tahu Rio pada Tiffany yang berada di ruang makan bersama Taeyeon.






"Kemana noona mu?" Tanya Tiffany sambil berjalan menuju tangga atas.






"Dikamar dengan hyung" jawab Rio, dia lalu berangkat kuliah tanpa sarapan dahulu.





Babby Leo sudah bisa merangkak sekarang, dan Rio tetap sama, jarang bertemu dengan Leo, meski hari minggu seperti ini, Irene sedang menyiapkan makan untuk babby Leo, dia meninggalkan putra nya bersama sang daddy di kamar, Amber sendiri tak menjaga nya, karena dia tertidur pulas setelah berpesta semalaman.



Leo merangkak kepunggung sang daddy, sambil mulut nya bergumam, memainkan ludah nya, sambil menggoyang-goyangkan pantat nya.

"Leo, jangan ganggu daddy" kesal Amber dengan mata masih terpejam, tapi sang anak tak peduli, dia malah duduk diatas punggung Amber sambil menggerak-nggerakan tubuh nya seolah sedang menaiki kuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Leo, jangan ganggu daddy" kesal Amber dengan mata masih terpejam, tapi sang anak tak peduli, dia malah duduk diatas punggung Amber sambil menggerak-nggerakan tubuh nya seolah sedang menaiki kuda.





"Leo!" Teriak Amber marah, sang bayi acuh, mulutnya terus bergumam, turun dari punggung sang ayah dan merangkak keluar dari kamar orang tua nya, bayi itu menatap pintu di depan nya, lalu merangkak dan duduk di depan nya, tangan kanan nya memukul-mukul daun pintu itu berkali-kali.






Ceklek




Pintu kamar milik Rio pun terbuka, Leo memekik girang, dia lalu merangkak memasuki kamar uncle nya itu, mulut nya tak berhenti mengoceh, beberapa saat dia hanya duduk dilantai, mengamati isi kamar Rio, sang pemilik kamar sendiri masih meringkuk diatas kasur nya karena semalam dia bergadang dengan Irene, mengobrol sampai hampir pagi.






Dengan kaki pendek nya, Leo berusaha berdiri, berpegangan pada selimut Rio sebagai alat bantu nya, dan mencoba memanjat kasur uncle nya, dengan nafas terengah karena usahanya yang nyaris gagal, akhir nya Leo berhasil naik, dia merangkak menuju ke Rio, dan menaiki tubuh nya.





"Papapapa. . . . " celotehnya, bayi itu berbaring di depan Rio, dia kelelahan setelah memanjat ranjang yang tak terlalu tinggi itu, tapi mulut nya tak bisa berhenti bergumam.




"Leo-yaa, Bayi Singa mama, kamu dimana?" Irene kebingungan mencari sang putra yang berhasil meloloskan diri dari dalam kamar, Leo terdiam begitu mendengar suara sang mama memanggilnya, dia melirik ke arah pintu yang masih terbuka, memperhatikan Irene yang berjalan kesana kemari mencari keberadaan nya, bayi itu kemudian duduk tenang, hampir sepuluh menit, akhirnya Irene menoleh ke dalam kamar Rio.



"There you are" lega Irene menemukan sang anak yang malah bengong melihat sang mama kebingungan mencari nya, babby Leo memekik, dia merangkak cepat melewati tubuh Rio dan bersembunyi dibalik punggung nya.



"Eenngg. . ." Rio mengerang karena merasa terusik oleh ulah babby Leo.





"Sstt. . ." Irene memberi kode pada putra nya itu untuk tidak berisik, dia terkikik gemas melihat wajah polos Leo yang menatap Rio, Irene lalu menggendong Leo dan membawanya keluar, untuk dia suapi bubur bayi.




"Papapapa. . . " ocehnya di gendongan sang mama sambil menunjuk-nunjuk ke belakang, mereka sudah di lorong kamar hendak turun ke bawah.





"Iya, papa sedang tidur, Leo jangan mengganggunya ne, atau nanti papa akan marah" nasihat Irene.







#TBC

Bukan Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang