28. Tak Rela

2.2K 252 28
                                    

Selama seminggu penuh, babby Leo dan Irene tidur bersama di kamar Rio, tak ada yang tahu karena di rumah hanya ada Tiffany yang juga sibuk dengan pekerjaan nya, dan pagi ini, Rio sedang bersiap untuk kuliah, mematut diri di depan cermin, sang putra duduk diatas ranjang menatap sang ayah dengan tenang nya, Irene sendiri sedang menyiapkan sarapan untuk si kecil.




"Apakah papa sudah tampan boy?" Tanya Rio menoleh pada sang putra, yang ditanya hanya tersenyum lebar.




"Ok, papa anggap itu sebagai jawaban iya" tambah Rio, dia lalu meraih tubuh babby Leo dan menggendong nya menuju ke lantai bawah untuk sarapan bersama.




"Tapi anak papa juga tak kalah tampan" goda Rio lalu menciumi pipi Leo sampai sang putra terpingkal.





"Morning boy, morning singa kecil grandma" sapa Tiffany mencium sang cucu yang berada dipangkuan Rio.



Dengan berat hati Rio pun berangkat ke kampus, meski rasanya dia sangat ingin di rumah saja bermain dengan sang putra.




Di kampus sebenarnya Rio tak banyak kegiatan, karena bulan depan dia akan di wisuda, dia sedang di kantin bersama Jisoo dan Rose, dua sahabat nya itu memperhatikan Rio yang nampak melamun, tak biasanya dia begini, Jisoo menatap Rose, memberi kode pada sang kekasih untuk bertanya pada Rio.



"Rio-yaa" Rose menyenggol lengan Rio, dia terkejut menoleh pada Rose.





"Apa rencana mu setelah wisuda bulan depan?" Tanya Rose, Rio menghela nafas, seolah dia memiliki beban yang begitu berat.




"Aku tak tahu Rose" jawab nya gelisah.




"Kamu bilang ingin keluar dari rumah Kim uncle, ku pikir kamu sudah merencanakan nya" balas Rose.




"Awal nya iya, tapi keadaan nya berbeda sekarang" sahut Rio




"Berbeda bagaimana?" Bingung Rose tak mengerti.





"Aku sudah memiliki anak sekarang" jujur nya.



"Anak?" Beo Jisoo dan Rose kompak.





"Leo adalah anak ku" ungkap nya.






"Astaga Rio" putus asa Rose mengepalkan tinju nya diatas meja, Jisoo sendiri menganga tak percaya dengan apa yang di dengar nya barusan.





"Dan kamu percaya itu?" Tanya Rose yang tak yakin jika Leo adalah putra kandung Rio.





"Awalnya aku juga tak percaya, tapi Irene menjelaskan semua nya pada ku, dan aku juga lihat jika Leo memiliki tanda lahir ditulang selangka nya, sangat mirip dengan milik ku" Rio menjelaskan panjang lebar tentang semua yang pernah Irene ungkapkan pada nya, termasuk soal dia yang tak pernah bercinta dengan Amber.




Rose menggigit ibu jari kanan nya, memikirkan semua perkataan Rio, dia tak tahu harus bagaimana, karena apa yang Irene dan Rio lakukan tetaplah salah menurutnya.





"Setelah tahu Leo adalah anak ku, aku jadi tak rela membiarkan mereka hidup dengan hyung ku, terlebih Leo, aku ingin aku lah yang mendidik dan membimbing nya sampai besar nanti, dan belajar menjadi ayah yang baik untuk nya" kata Rio.






"Aku ingin membawa Leo dan Irene keluar dari rumah daddy" tutur Rio.





"Kamu gila" kesal Rose dengan wajah marah nya.





"Aku hanya ingin mengambil apa yang seharus nya menjadi milik ku Rose, semua ini tak akan terjadi andai hyung tak memaksakan keegoisan nya" bela Rio.




"Dari awal, harusnya Irene adalah milik ku, dan sekarang aku begini karena aku mencintai nya, perasaan kami tidak salah, jadi jangan halangi jika aku ingin memperjuangkan nya" tegas Rio, Rose terdiam dengan kata-kata sang sahabat, dia sangat tahu, sehancur apa Rio dulu ketika harus merelakan sang kekasih menikah dengan saudara kandung nya sendiri.




"Tak masalah kalian tak mendukungku, tapi, apa pun yang terjadi, pilihanku tetap sama, aku akan membawa Irene dan Leo pergi dari rumah, bagaimana pun cara nya" Rio kemudian beranjak pergi meninggalkan kampus dengan perasaan kecewa nya, pada Jisoo dan Rose yang tak mendukung nya.






Malam nya, Rio sampai di rumah, dan dia menemukan Amber dan sang daddy sudah dimeja makan, bersama Irene, babby Leo sendiri berada di pangkuan sang grandpa, mulut nya terus bermain dengan bubur yang disuapkan sang mama, Leo menjadi sangat sulit makan.




"Leo, jangan di mainkan makanan nya sayang" tegur Irene.




"Leo mengotori baju grandpa" lanjut Irene, Taeyeon terkekeh.




"Biar Irene ganti dulu baju Leo, daddy" ijin Irene mengambil alih sang putra dan membawa nya ke ruang bermain, dan Rio sudah menunggu di sana.




"Hi boy" sambut Rio, Leo langsung memekik girang bertemu sang ayah yang langsung menggendong nya, Irene buru-buru mengambil baju ganti untuk Leo karena baju yang dipakai nya sekarang penuh dengan cipratan bubur.



"Anak papa jangan nakal ne, habiskan makanan nya, dan jangan buat mainan, ne" nasihat Rio sambil memakaikan baju pada Leo, bocah itu diam memperhatikan sang ayah.



Cup


Rio mencium nya "lanjutkan makan nya ne" perintah nya lalu mengembalikam Leo pada sang ibu, Irene kembali membawanya turun, dan Leo terus menatap Rio, dengan menoleh ke belakang dimana sang ayah tersenyum hangat ke arah nya.



Dan babby Leo seperti mengingat setiap kata sang ayah, dia makan dengan baik dan tak memainkan bubur nya sampai habis, Rio yang memperhatikan nya dari atas pun tersenyum bangga sang putra begitu penurut.




Pagi nya, di kampus Rio sengaja menghindari Jisoo dan Rose, dia lebih memilih untuk membeli makanan di kantin lalu dibawa nya ke taman belakang kelas nya.



Jisoo yang melihat itu pun tergerak untuk menghampiri Rio, bersama Rose, mereka langsung duduk di hadapan Rio yang duduk diatas rumput sambil bersila, terkejut dengan kehadiran pasangan Chaesoo, tapi Rio hanya meliriknya dingin.





"Maafkan aku Rio-yaa, yang tak bisa mengerti tentang perasaan mu selama ini, sekarang aku tahu, kalian pasti tersiksa dengan perasaan dan keadaan kalian selama  ini, seberapa sakit luka yang pernah kamu terima, dan sekejam apa kehidupan yang harus kamu jalani dalam ketidak adilan, dan sekarang aku datang untuk membantu mu, aku sudah membicarakan nya dengan mommy tentang masalah mu, dan dia bersedia menampungmu bersama Irene dan Leo di rumah kami" beritahu Jisoo.



"Hyung. . . " Rio tak bisa melanjutlan kata-katanya karena terharu.





"Jangan sungkan, hubungi aku kapan pun kamu siap untuk membawa Irene dan Leo keluar dari rumah Kim" potong Jisoo, Rio langsung memeluk Jisoo.





"Gumawo hyung, gumawo" lirih nya, Rose mengacak rambut Rio dari belakang.





#TBC

Bukan Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang