30. Fakta(end)

2.6K 271 77
                                    

Rio melamun dalam perjalanan menuju ke rumah Jisoo, sahabat nya itu tak berani mengungkit masalah yang sedang Rio hadapi.

Begitu mobil yang mereka tumpangi memasuki pekarangan rumah keluarga Kim Jisoo, Rio langsung mengusap air mata nya, karena tak ingin membuat Irene khawatir.

"Oppa" sambut Irene langsung memeluk Rio diambang pintu, dia lega meski Rio babak belur.

"Dimana Leo?" Tanya Rio.


"Dia di kamar Dara mommy, sudah tertidur" beritahu Irene.


"Ayo, hyung obati luka mu" ajak Jisoo, mereka bertiga pun ke dapur, Rio duduk di bangku meja makan, Jisoo menyiapkan obat, dan Irene membuatkan teh untuk Rio.

"Aww. . . Sakit hyung" rintih Rio


Kembali ke rumah Kim

Plak


Tiffany memberikan tamparan keras di pipi kiri Taeyeon.

"Cukup aku diam selama ini Tae dengan semua perbuatan mu, yang kelewat batas sekarang, aku bersumpah jika apa yang kamu tuduhkan itu salah, Nickhun, pria yang kamu curigai pernah tidur dengan ku, dia adalah saudara kandung Sandara, dia datang dan meminta maaf pada ku karena dongsaeng nya telah mengandung dan melahirkan anak mu, kamu ingat Sandara kan? Gadis yang tadi nya melamar sebagai pegawai magang di perusahan mu? Gadis polos yang termakan rayuan pria seperti mu? Dan lihat sekarang, siapa yang menuruni sifat mu? Aku diam karena demi menyelamatkan masa depan Rio, aku sangat lega sekarang karena kamu selalu menganggap Rio bukanlah anak kandung mu, dengan begitu, aku bisa mendidik nya untuk menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, dan tidak seperti kalian berdua" sindir Tiffany.


Kembali ke rumah Kim Jisoo

Sandara menatap tak percaya wajah Rio yang terdapat banyak luka, Rio sendiri berdiri kikuk menyambut si empu nya rumah.

"Ma-maaf nyonya, jika kami merepotkan" gugup Rio tak enak.


"Kim" lirih Sandara berjalan mendekati Rio, Irene dan Jisoo menatap bingung dengan reaksi Sandara.


"Kamu putra bungsu Kim Taeyeon?" Gumam nya lagi lirih, Rio mengerutkan kening nya.


"Bukan nyonya" jawab Rio ragu.

"Kamu. . . " Sandara menggantung kata-katanya, dia menarik tangan kiri Rio untuk kembali dia ajak duduk.

"Berarti kamu yang dibawa Tiffany unnie menemui Nickhun oppa waktu itu" tebaknya tak percaya, Rio melirik tak mengerti pada Jisoo.

"Jisoo, Rio adalah dongsaeng mu" beritahu Sandara.

"Mommy jangan bercanda" kekeh Jisoo.

"Dua puluh enam tahun yang lalu, mommy mendatangi kantor Kim untuk melamar pekerjaan sebagai pegawai magang untuk melengkapi ujian kelulusan kuliah mommy" Sandara lalu menceritakan pertemuan nya dengan Kim Taeyeon, Tiffany sedang mengandung Amber kala itu.


"Usia mommy yang masih muda waktu itu, hingga mudah termakan oleh rayuan nya yang berpengalaman dalam urusan wanita" Sandara melanjutkan cerita nya.

"Tapi daddy bilang, aku bukan putra nya" adu Rio.


"Kamu putra nya" Sandara meyakinkan.


"Kim Taeyeon menuduh mommy mu bermain dengan Nickhun oppa yang waktu itu menemui nya, ketahui lah, oppa menemui Tiffany unnie untuk meminta maaf atas nama ku, dan dia membawa mu yang masih berumur enam bulan waktu, Taeyeon menuduh Tiffany bertemu oppa untuk mempertemukan kamu dengan ayah kandung nya, padahal tidak seperti itu, kami sempat ingin menjelaskan nya pada ayah mu, tapi mommy mu melarang nya, dia mengajak ku untuk membesarkan kalian tanpa campur tangan Taeyeon, karena takut sifat buruknya nanti akan diturunkan pada kalian" ungkap Sandara.


Bukan Salah CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang