Irene dan Rio memesan makanan di kantin berdua, pemuda itu menaruh menu yang sama ke hadapan Irene dan gadis itu menaruh air mineral dingin kemasan ke hadapan Rio, yang dengan cekatan membuka tutup botol milik Irene, dan Irene yang menyiapkan makanan Rio.
"Kalian pacaran?" Tebak Rose heran, dia curiga melihat interaksi Rio dan Irene yang seperti suami istri menurutnya, yang ditanya saling bertatapan kaget.
"Jawab?" Selidik Rose, Rio menatap Rose, Irene menunduk malu.
"Iya" jawab Rio singkat.
"Sejak kapan?" Interogasi Rose.
"Seminggu yang lalu" jawab Rio tanpa dosa.
"Yak" kesal Rose yang langsung memajukan badan nya hendak menjambak rambut Rio, tapi Irene spontan menarik mundur kekasihnya, dan Jisoo yang menahan tangan Rose.
"Harusnya kamu mengatakan nya dari awal, agar kita bisa merayakan nya" omel Rose, Irene terkekeh melihat kekesalan Rose, dan Rio hanya mencibir.
"Kamu mau apa?" Tanya Rio, meski Rose mengomelinya, tapi mereka tidak bisa benar-benar marahan.
"Nonton, double date" jawab Rose dengan smirk nya.
"Hm" Rio bergumam mengiyakan permintaan Rose.
"Hari minggu ini bagaimana?" Tanya Rose
"Ok" singkat Rio.
Hari minggu pun tiba, Irene bangun lebih pagi dari biasanya, dia duduk bermalasan di sofa depan tv, Yoong sang ayah datang dengan secangkir teh ditangan kanan nya, ikut duduk menonton tv, melihat sang ayah membawa minuman, Irene pun menegak kan tubuh nya, menarik tangan kanan sang ayah yang hendak meminum teh nya.
Sruupp. . .
Gadis itu tanpa dosa mencuri minum dari sang ayah, Yoong pun semakin tak mengerti, di rumah, sang putri masihlah manja, tapi di kampus, dia menolak ciuman sang ayah, dan setelah itu Irene menjatuhkan kepalanya dipangkuan sang ayah, meringkuk karena udara yang lumayan dingin pagi itu di Korea.
"Appa?" Panggil Irene dengan mata terpejam.
"Ne?" Jawab sang ayah
"Hari ini, teman-teman kuliah Irene ingin mengajak ku keluar, apa boleh?" Tanya nya.
"Tentu boleh, tapi jangan pulang malam-malam ne" jawab Yoong, Irene membuka kedua matanya, lalu duduk dan. . .
Cup
"Gumawo appa" ucapnya setelah mencium pipi kiri sang ayah, Yoong tersenyum lebar, melihat sang putri berlari kecil menuju ke kamar nya.
Irene tak menolak ketika sang ayah mencium kepalanya, saat hendak keluar bersama Rio dan kawan-kawannya.
"Hey" sapa Rio tersenyum lebar menyambut Irene yang keluar dari pintu gerbang nya.
"Hey oppa, maaf jika oppa menunggu terlalu lama" sungkan Irene.
"Tidak, ayo" Rio mengulurkan tangan kirinya yang langsung di sambut oleh Irene, mereka menyeberang jalan, menuju mobil Rose yang sudah menunggu bersama Jisoo, Rio membuka pintu penumpang belakang untuk Irene, dan diri nya.
"Rio" ucap Jessica yang mengintip sang putri bersama suami nya dari jendela ruang tamu.
"Rio?" Beo Yoong kaget.
"Jadi, pemuda aneh itu yang bernama Rio?" Ulang Yoong bertanya.
"Dia tidak aneh oppa" kesal Jessica
"Dia pemuda yang aku ceritakan tempo hari Sicca-yah" kata Yoong.
"Apa jangan-jangan. . .?" Tebak kedua nya kompak.
Rio nampak membeli ticket film bersama Irene, lalu membeli pop corn dan minuman, Irene terbelalak tak percaya saat Rio mengeluarkan black card nya untuk membayar snack nonton mereka yang tak murah, setelah itu, mereka pun masuk ke dalam gedung teater berempat, Rio menempatkan Irene di samping kanan nya, menikmati film yang mereka tonton sambil berpegangan tangan, sesekali menatap kagum pada kecantikan gadis yang telah resmi menjadi kekasihnya itu dan mengabaikan film nya.
Sepulang dari menonton, mereka pun hendak makan malam, sebelum kembali ke rumah masing-masing.
"Kita makan malam dimana Rio?" Tanya Jisoo yang mengemudikan mobil Rose, yaa tujuan akhir mereka adalah dinner romantis bersama.
"Ke Diamond Lux saja hyung" jawab Rio, Rose dan Jisoo saling lirik tersenyum puas dan senang dengan jawaban Rio.
Mereka pun tiba di restaurant mewah yang mampu membuat Irene takjub, Jisoo dan Rose sudah biasa ke tempat seperti itu, karena mereka juga bukan anak orang sembarangan, Rio membawa Irene masuk dengan menggandeng tangan kanan sang gadis, tanpa sadar melewati mobil sang mommy.
Rio terkejut melihat Seulgi keluar dari restaurant, untuk mengambil tas Tiffany yang tertinggal di dalam mobilnya.
"Oh no, mommy" batin Rio ketakutan, dia lantas memberi kode pada Seulgi untuk tutup mulut saat keduanya berpapasan, Seulgi paham itu, dalam hati dia tersenyum bangga melihat Rio yang berhasil membawa gadis pujaan nya.
Rose menatap curiga pada Rio yang nampak gelisah.
"Rio" bisik nya, karena posisi duduk mereka yang berhadapan.
"Hm?" Linglung Rio menatap tak tenang pada Rose.
"Mommy is here" beritahu Rio dengan gerakan bibir nya, Rose menganga tak percaya, dia pun juga takut akan reaksi aunty nya itu jika sampai tahu Rio memiliki kekasih dari kalangan orang biasa.
"Oppa" cemas Irene menggenggam tangan kanan Rio yang duduk disebelah nya, agar sang pria bisa sedikit rileks, Irene pun tak paham, apa yang membuat Rio tiba-tiba gelisah.
"Atau oppa mau kita pulang saja?" Tanya nya perhatian, sambil mengusap punggung Rio.
"Tidak tidak, oppa baik-baik saja, ya baik-baik saja" Rio berusaha meyakinkan Irene, sementara dari ruang VIP di lantai atas, Tiffany terus memperhatikan sang putra yang sedang berkencan dengan kekasih dan para sahabat nya, baik Seo maupun Seulgi, tak paham dengan arti tatapan Tiffany pada Rio.
Tiffany memanggil seorang waitres, lalu memberi nya selembar kertas, dan tak lama, meja Rio di hampiri seorang pelayan yang memberi buku menu pada tamu nya, terakhir adalah Rio yang membuka buku yang disodorkan pelayan pada nya, dia terhenyak mendapati selembar kertas putih yang terselip di dalam nya.
"TEMUI MOMMY DI ATAS"
Glek
Rio menelan ludah nya takut.
Krriingg. . .
Ponsel nya berdering.
Mommy is calling
"Ha-hallo"
"Bawa serta Rose dan yang lain" ucap Tiffany yang langsung mematikan sambungan telfon nya, kaki Rio melemas mendengar suara dingin sang mommy.
"Ada apa Rio?" Tanya Rose was-was.
"Sebaiknya kita pindah ke lantai atas" jawab Rio, Jisoo dan Irene bingung.
"Habislah kita" batin Rose lemas.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Salah Cinta
Fanfictioncinta segitiga antara Irene, gadis cantik yang begitu penyabar dan pendiam, dan dua pria kakak beradik Kim Limario dan hyung nya Kim Amber.