30. Misi Ajaib Tiga Serangkai

5 2 0
                                    

PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MENGHARGAI KARYA PENULISNYA

"Terima kasih banyak karena telah mengerti diriku
Bersedia menampung segala keluh kesah tanpa sedikitpun ragu
Serta tak bosan melontar kata penyemangat maupun kalimat lucu
Percayalah, bagiku hadir kalian tak pernah tampak semu"

Dari Penulis untuk Ketiga Sahabatnya,
Terima kasih karena selalu mendengar

-Senja dan Seberkas Cerita-

"Kalian udah bawa semua yang gue kasih tau kan?" tanya Arjun pada kedua sahabatnya, Farel dan Oksan.

"Nih,"

Oksan mengangkat kantong plastik besar ditangannya sejajar wajah Arjun. Arjun mengangguk-anggukkan kepalanya tanda ia puas dengan kerja sahabatnya tersebut.

"Ngapain sih lo nyuruh-nyuruh gue beli ginian sampai sebanyak ini," keluh Oksan.

"Jangan banyak bacot. Kalian ingat kan kita punya sebuah misi. Nah, sekarang saatnya buat eksekusi. Percaya sama gue. Kalian cuma perlu nurut sama perintah gue," jawab Arjun dengan tampang sok misterius membuat Oksan memutar bola matanya malas.

Arjun berganti menatap Farel yang hanya diam. "Lo bawa kan, Rel?"

"Masih di mobil tuh. Perlu gue ambil?"

"Jangan. Biarin disana dulu."

"Oke."

"Lengkap sama akuariumnya?"

"Ada."

"Good Job sahabat-sahabatku," puji Arjun.

Arjun membalik tubuhnya. Ia menatap rumah didepannya dengan pandangan menelisik. Gorden rumah tersebut telah tertutup rapat membuat ia kehilangan celah untuk sekedar mengintip.

Arjun melirik arloji yang melingkari pergelangan tangannya. Pukul 20.47. Waktu yang cukup malam untuk bertandang kerumah orang lain. Namun hal itu tentu tak mengaburkan semangat mereka dalam melakukan misinya malam ini.

"Buruan ketuk pintunya," desak Farel karena tak sabar menunggu Arjun yang masih celingukan.

"Bener, entar disangka maling lagi kitanya," tambah Oksan.

Ia sudah was-was berdiri diteras rumah orang lain malam-malam begini.

Oksan mendorong tubuh Arjun hingga tubuh cowok itu tersentak dan hampir terantuk pintu. Beruntung Arjun dapat menjaga keseimbangan sehingga tidak berakhir jatuh mengenaskan di lantai.

"Sabar dong nyet, gue kan lagi memantau sikon. Lagian nggak bakal ada yang ngira maling, soalnya gue terlalu ganteng buat ngelakuin tindak kriminal kaya gitu. Kalo kalian berdua mah cocok," cerocos Arjun menyebabkan kedua sahabatnya geram, ingin sekali melempar si cowok ke planet mars. Siapa tau disana Arjun bisa kenalan dan berteman sama Alien. Syukur-syukur balik normal. Kalo enggak mending nggak usah ke bumi lagi.

Tak berselang lama setelah Arjun mengetuk pintu dan melantunkan salam, pintu tersebut dibuka.

"Kalian lagi?" kalimat pertama tersebut keluar dari mulut Senja yang merupakan si tuan rumah.
Wajahnya tampak terkejut mendapati kehadiran ketiga sahabatnya yang lagi-lagi muncul secara tiba-tiba, tanpa memberi tau sebelumnya.

"Halo Senja," sapa Arjun dengan riang.

Ia menoleh ke belakang pada Farel dan Oksan guna mengode untuk memberi sapaan yang sama, tapi keduanya hanya tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Senja dan Seberkas CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang