11. Terlatih Kecewa

51 10 11
                                    

PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MENGHARGAI KARYA PENULISNYA

"Entah sudah berapa kali aku merasakannya, namun hatiku tak kunjung jera,"

Erythrina Hernandia

"Jika kamu tidak bisa menghapusnya dari hatimu,maka biarkan aku menggeser posisinya menjadi tak lagi yang utama,"

Senja Rahina

-Senja dan Seberkas Cerita-

Senja menyenderkan kepalanya pada sandaran kursi taman belakang sekolah. Suasana taman ini sangat sepi, hanya ada Senja sendiri. Jarum jam menunjukkan bahwa jam pelajaran belum usai, wajar jika taman ini begitu sepi. Angin berhembus  pelan membuat terik matahari yang sedang panas-panasnya sedikit tersamarkan. Pohon-pohon yang ditanam di sekitar taman menambah sejuk udara dan sekaligus melindungi wajah Senja dari paparan sinar matahari secara langsung. Kicauan burung yang terdengar disana sini turut hadir mengisi pendengaran Senja.

Jangan katakan Senja anak nakal, karena disaat pelajaran masih berlangsung ia malah asyik duduk santai di taman. Pasalnya, Senja tidak tahan berlama-lama di ruangan kecil yang terletak bersampingan dengan ruang multimedia itu. Senja tidak mau berdiam diri, apalagi jika harus berperang dengan beragam bau obat-obatan yang terus memaksa untuk menelasak masuk ke penciumannya. Lebih baik, ia duduk disini, setidaknya ia dapat pulih akibat suasana nyamn yang taman ini ciptakan.

Senja mengedarkan pandangannya. Ia mengamati interaksi kecil antara kupu-kupu dan bunga maupun antara burung dan pohon dimana terdapat sangkar diatasnya. Sederhana, namun begitu indah. Mereka saling berinteraksi tanpa memandang adanya perbedaan. Justru, Senja merasa bahwa kadang hewan dan tumbuhan lebih baik dibanding manusia. Keduanya tidak pernah benar-benar menjauh karena paham bahwa mereka bersama untuk melengkapi. Lain halnya dengan manusia yang seringkali saling membenci perbedaan yang timbul.

Senja merogoh saku rok abu-abu yang ia kenakan. Jari-jarinya dengan lincah mengeluarkan sepasang earphone berwarna putih dari dalamnya. Memang, memperhatikan interaksi antar hewan dan tumbuhan serta mendengarkan kesatuan harmoni yang dinyanyikan burung-burung membuat Senja terhibur. Tapi, dengan terus berdiam diri seperti ini ia jadi bosan juga. Ia kemudian memilih memutar lagu dari ponselnya dan memasangkan earphone di kedua telinganya. Senja suka bernyanyi, namun tidak ada seorangpun yang tahu kecuali dirinya sendiri.

I found a love for me

Darling just dive right in

And follow my lead

Well i found a girl beautiful and sweet

I never knew you were the someone waiting for me

'Cause we were just kids when we fell in love

Not knowing what it was

I will not give you up this time

But darling, just kiss me slow, your heart is all i own

And in your eyes you're holding mine

Baby, i'm dancing in the dark with you between my arms

Barefoot on the grass, listening to our favorite song

When you said you looked a mess, i whispered underneath my breath

But you heard it, darling, you look perfect tonight

Mulut Senja menyenandungkan bait demi bait lagu berjudul perfect dengan lirih. Kedua matanya terpejam guna menghayati setiap makna lirik lagu tersebut. Senja menggerakkan kepalanya mengikuti alunan melodi. Setelah sampai pada baris terakhir lagu itu, Senja baru membuka matanya. Betapa terkejutnya ia, mendapati seseorang telah berada tepat dihadapannya. Orang itu mencondongkan badannya mengikis jarak antara dirinya dan Senja. Senja yang terhenyak hanya membeku ditempat.

Senja dan Seberkas CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang