20. Status Upgrading

19 5 11
                                    

PEMBACA YANG BAIK ADALAH PEMBACA YANG MENGHARGAI KARYA PENULISNYA

"Beberapa saat pasca kepergianmu

Aku merasa bagai ditampar kenyataan

Bahwa lagi-lagi aku belum terbiasa dengan yang namanya kehilangan"

-Senja dan Seberkas Cerita-

Bunyi stik ps yang ditekan secara brutal berpadu dengan suara hiruk pikuk pertandingan bola nampaknya merupakan kombinasi yang pas untuk menghancurkan mood seorang Senja Rahina. Cewek itu bangkit dari posisi rebahannya bersamaan dengan lemparan stik ps oleh pelaku yang tidak lain adalah Oksan. Usai pulang sekolah, mereka berlima memutuskan bermain di rumah Arjun yang kebetulan kosong karena orang tuanya sedang menghadiri pernikahan salah satu kerabat. Sedangkan adik Arjun tengah bermain di rumah tetangga.

"Anjir" umpat Oksan saat mendapati dirinya kalah.

"Santuy dong, stik ps gue nggak usah dibanting tolol," maki Arjun.

Cowok yang menyandang predikat musuh bebuyutan Senja itu menggetok kepala Oksan dengan stik ps digenggamannya. Oksan memberengut lantas keluar dari kamar meninggalkan stik ps nya begitu saja. Farel dan Kelvin yang belum mendapat giliran bermain pun antusias untuk berebut stik ps tersebut.

"Nih, kaya orang nggak pernah main aja, dasar," cibir Arjun.

Arjun memang terkenal dengan mulut nyinyirnya yang walau sudah hafal seluruh isi juz amma tapi tak pernah absen mencibir orang lain. Kalau kata Senja, mulut Arjun itu antara ngomong baik sama jelek timbangannya berat di omongan jelek.

"Mau kemana, Sen? " tanya Farel sembari menerima stik ps yang disodorkan Arjun. Mata cowok itu menatap lurus layar televisi.

"Keluar, sumpek gue rebahan mulu dari tadi," jawab Senja sekenanya.

Senja berjalan menuju dapur. Ia mengambil sebuah gelas dan menuangkan air putih ke dalamnya. Matanya memindai area dapur dan berhenti pada kulkas yang terletak di pojokan. Setelah berteriak meminta izin pada si empunya rumah, Senja mengambil sebungkus keripik kentang yang masih tersegel rapat. Ia kemudian mendudukkan diri di kursi dan mulai memakan keripik. Tangannya yang bebas sibuk menggulir layar ponselnya yang tengah menampilkan beberapa unggahan temannya di beranda instagram. Ia juga tak lupa mengetukkan jarinya dua kali pada postingan yang disukai.

Senja mendongakkan kepalanya ketika tiba-tiba keripik kentang yang ada ditangannya raib berpindah ke mulut orang lain. Ia menemukan Kelvin sudah duduk disampingnya sambil mengunyah keripik kentang hasil curiannya dari tangan Senja.

"Kok disini?" tanya Senja. Ia mencomot lagi keripik dari bungkusnya.

"Kalah gue," jawab Kelvin membuat Senja tertawa kencang.

"Baru berapa menit main, masa udah kalah,"

"Dih yaudah lah, emang nggak bakat gue main begituan,"

"Trus bakat lo apaan coba?" balas Senja. Ia menekuri layar ponselnya seolah-olah benda segi empat itu lebih menarik daripada lawan bicaranya.

Senja tampak bodo amat walau pertanyaannya tak kunjung mendapat jawaban. Hal itu berlangsung sampai sebuah celetukan Kelvin membuat gerakan jarinya pada layar ponsel berhenti.

"Gue berbakat buat bikin lo suka sama gue," kata Kelvin tanpa tedeng aling-aling.

Dengan santai ia memandangi wajah Senja dari samping, tanpa menghiraukan si objek yang terkejut atas ucapannya. Kelvin menghela nafas sebab Senja masih belum merespon.

Senja dan Seberkas CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang