Part 1

201 18 6
                                    

HAPPY READING..........










Pagi ini hujan turun deras sekali, membuat seorang cowok bermalas-malasan dan memanjakan kasur tercintanya. Tak ada niatan untuk membuka mata mau pun bangun dan bersiap sekolah.

"ELANG!" teriak seorang wanita seraya menggedor pintu hitam di depannya.

"Bangun kamu, jangan ngebo mulu! Siap-siap sekolah sana, entar telat lagi. Awas aja kalo sampe telat kamu!" oceh wanita itu seraya terus menggedor pintu.

"Uang jajan kamu Mama potong, sekalian tuh motor kesayangan kamu Mama sita!" ancam wanita itu.

Hening. Tak ada balasan dari sang pemilik kamar membuat wanita itu geram. Ia terus saja menggedor pintu itu, bahkan sesekali ia menggebrak nya agar pemilik nya keluar.

Lalu di dalam?

Cowok itu tengah menutup rapat-rapat telinganya dari alunan merdu yang menyeruak ke dalam kamarnya. Alunan kata yang keluar dari mulut wanita yang tak lain Mama nya itu sangat luar biasa. Gendang telinganya sampai sakit.

Namun saat mendengar kalimat terakhir yang Mama nya ucapkan, ia jadi panik sendiri. Bagaimana bisa ia hidup tanpa uang jajan juga motor kesayangan nya?

Dengan cepat ia bangkit dan hendak membukakan pintu. Namun sayang ia malah terjatuh dengan selimut yang masih membungkus badannya.

Gedubrakk..

"Adoohh!"

Di luar sana wanita itu terkejut saat mendengar suara seperti benda jatuh.

"Suara apa itu?" teriak wanita itu.

"Selimut jatuh!" balas cowok di dalam.

"Ko suaranya keras banget?" heran wanita itu.

"Iyalah, orang jatuhnya bawa badan Elang!" seru cowok bernama Elang itu malas.

Di luar sana wanita itu mendengus, bagaimana bisa benda mati mengajaknya jatuh ke lantai?

Kemudian pintu terbuka, menampilkan wajah khas bangun tidur yang masih terlihat tampan itu. Cowok itu mengusap pinggang nya yang sakit saat terjatuh tadi, kemudian mendongak dan mendapati sang Mama tengah berkacak pinggang dengan mata melotot.

"Eh Mama, makin cantik aja. Apa kabar, Ma?" tanya cowok itu basa basi lengkap dengan cengiran nya. Sedangkan Mama nya, masih menatapnya tajam.

"Mata nya kenapa, Ma? Ko melotot gitu? Sakit ya? Kalo sakit cepet di periksa Ma, bisa bahaya soalnya" ucap nya kemudian tersenyum tak berdosa.

"Ngomong apa kamu?" omel wanita itu lalu menjewer kuping cowok itu.

"Aduh aduh Ma, sakit ampun! Duh, telinga Elang panjang nanti, kalo Mama tarik terus. Ya Allah, sakit Ma" ringis cowok itu sambil memegangi telinga nya.

Wanita itu melepaskan jeweran nya, saat melihat wajah kesakitan cowok yang tak lain putranya ini.

"Panjang dah telinga gue!" gumam cowok itu.

"Kamu ini niat sekolah nggak sih? Jam segini baru bangun, mau jadi apa kamu nanti hah?" omel wanita itu jengah.

Kenapa anaknya ini sangat susah untuk bangun di pagi hari dan bersiap sekolah? Ia bahkan sudah lelah berteriak di pagi hari untuk membangun kan anak muda ini.

Dan yang lebih membuatnya lelah adalah, mengapa sifat suaminya itu harus turun pada anaknya? Sepertinya ia harus banyak bersabar sekarang.

"Mama ngomel terus, nggak bosen apa? Elang aja yang denger nya bosen!" gerutu Elang.

"Bilang apa kamu?" tanya wanita itu kesal.

"Nggak Mama sayang" jawab Elang kikuk.

"Udah sana, siap-siap sekolah!" titah sang Mama.

"Iya Ma" ucap Elang lalu melangkah ke kamarnya.

Wanita itu pun sama, kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Namun di tengah jalan........

"Punya emak ngomel mulu, cepet tua baru nyaho dah!" gumam Elang.

"ELANG!" teriak wanita itu emosi.

"Ganteng" balas cowok itu lalu berlari ke kamarnya. Ia sangat terkejut saat Mama nya mendengar gumaman nya.

"Tenang, tenang. Ya Allah, punya anak kagak ada waras waras nya heran" ucap wanita itu lalu turun untuk menyiapkan sarapan.

"Kenapa sih Ma, pagi-pagi udah teriak aja?" tanya pria dewasa saat melihat wajah merah padam istrinya.

"Anak kamu tuh, kerjaannya bikin aku pengen teriak terus!" wanita itu mengoceh sambil terus mengolesi roti dengan selai.

"Kayak baru pertama kali aja" balas pria itu terkekeh.

"Heran aku? Bisa-bisa nya dia kayak kamu, bikin aku darah tinggi terus" wanita itu menggerutu sambil berjalan ke kulkas.

"Kan buah jatuh nggak jauh dari pohonnya, Ma" sahut orang yang mereka bicarakan kemudian bertos ria dengan Papa nya.

"Nyamber aja kamu!" balas wanita itu sinis lalu menuangkan susu yang ia ambil tadi.

"Makasih susu nya Mama cantik" ucap Elang lalu dengan cepat meminum susu itu.

Mama nya memandangnya sekilas, kemudian melanjutkan pekerjaan nya.

"Papa Bagas, jagain Mama Rain yah. Elang sekolah dulu!" ucap Elang lalu menyalami orangtua nya kemudian pergi.

"Siap kapten!" balas Bagas.

"Kalian jangan macem-macem di rumah, Elang nggak mau yah kalo harus punya adek!" teriak Elang di pintu.

"ELANG!" balas teriak Rain murka.

"Sayang kalian" setelah mengucapkan itu Elang menghilang.

"Gimana sayang?" tanya Bagas seraya menaikturunkan alisnya.

Brukk

"Aduh, ko di pukul?" ringis Bagas.

"Punya satu aja nggak beres, apalagi kalo nambah" ucap Rain lalu meninggalkan Bagas yang sedang cemberut.

Begitulah ke seharian keluarga Bagas, selalu saja ada cekcok di keharmonisan keluarga mereka. Namun itu hanya lah beberapa iklan di kebahagiaan mereka yang bisa membuat penonton iri dibuat nya.










Jangan lupa vote sama komen nya yah 😍🤗

Maafin kalo ada typo, sesungguhnya manusia tidak ada yang sempurna..



See you.....😚

ELANG [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang