Part 5

130 10 2
                                    

Happy Reading.................





















Disaat teman-temannya sibuk dengan pelajaran, hanya Elang dkk saja yang mabal dan malah bersantai di atap sekolah. Menikmati semilir angin memang jauh lebih menenangkan, daripada mendengar ocehan seorang guru di depan kelas.

Yang masuk bukanlah materi, melainkan rasa kantuk yang menjadi-jadi. Pikir mereka.

"Kita ngapain sih diem diem disini?" tanya Adrian memecah keheningan.

Saat ini ia dan teman-temannya memang sedang ada di atap sekolah. Ia heran mengapa teman-temannya ini lebih suka duduk disini daripada di kelas?

"Ngadem" sahut Effan yang sedang bermain game.

"Timbang ngadem doang, di kelas juga bisa. Ngapa harus disini dah?" tanya Adrian lagi lalu rebahan di sofa butut yang ada disana.

"Lo aja sono kalo gitu, males gue di kelas. Mumet!" balas Dimas tak santai. Dhika dan Effan tersenyum geli melihat tingkah dua temannya itu.

"Gue juga males sih" celetuk Adrian kemudian tertawa. Semua temannya mendengus.

"Eh eh, si Elang mana?" tanya Effan saat tak melihat salah satu teman es nya.

"Bentar lagi paling nyampe" jawab Dhika. Dan ya, tak lama kemudian orang yang mereka bicarakan sampai.

"Lo darimana aja Lang?" tanya Adrian.

"Biasa" jawab Elang singkat lalu duduk di samping Dimas.

"Oh iya Lang, duit semalem masih ada sama lo kan?" tanya Effan. Elang mengangguk singkat.

"Kapan nih kita bergerak?" tanya Dimas. Semua diam tampak berfikir.

"Kalo nanti malam, gimana?" sahut Dhika memberi saran.

"SETUJU!" seru Dimas, Effan, dan Adrian.

"Gimana Lang?" tanya Dhika.

"Kita jalan" jawab Elang yang langsung di angguki teman-temannya.

******

Bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.

Sekarang Divia dkk tengah duduk di kantin sembari menunggu makanan mereka yang di pesankan Divia dan Shasha.

Keadaan di kantin cukup ramai kali ini. Banyak anak-anak yang hilir mudik kesana kemari, perempuan maupun yang laki-laki nya sama.

Divia berjalan sedikit pelan karena berat membawa nampan berisi bakso pesanan mereka. Di belakang sana Shasha pun sama dengan nampan minuman di tangannya.

Hanya tinggal beberapa langkah lagi Divia dan Shasha sampai di meja mereka, tiba-tiba saja seorang cewek datang dan tak sengaja menabrak Divia.

Brukk

Mengakibatkan ia terjatuh dengan makanan yang berceceran dimana-mana. Ia meringis, saat kuah bakso yang panas itu mengenai kaki nya.

"Upss, sorry!" ucap cewek itu. Divia hanya tersenyum tipis menanggapi cewek itu.

"Lo gak papa?" tanya Shasha dan seorang cowok yang baru datang.

Divia dan Shasha sama-sama terkejut mendengar pertanyaan yang terkesan tidak bertanya itu, begitu pun dengan seisi kantin juga cewek yang menabrak Divia.

ELANG [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang