Part 25

85 7 17
                                    

Assalamu'alaikum

Kembali bersama saya juga Elang dkk💣

Ada yang kangen sama mereka?

Kalau iya, skuyy maraton Elang yukk🤗

Eitss, jangan lupa vote sama komen nya❤











...HAPPY READING...

Sudah dua hari sejak di rawat nya Divia di Rumah Sakit, keadaan kembali seperti semula.

Hari ini Divia hanya sendiri di RS dan di jaga oleh anak buah Elang dan Bagas, karena Elang dkk, Amira mau pun teman Divia sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Elang dkk dan teman Divia tentu sibuk karena mereka sudah pasti sekolah. Dan Amira? Wanita itu juga sibuk dengan pekerjaannya. Sebuah keluarga menyewa cafe Fero tempatnya bekerja untuk acara ulang tahun putri mereka yang kembar. Makanya sekarang wanita itu tengah bekerja keras.

Bagas dan Rain, tentu mereka tak bisa menemani. Sudah pasti Bagas sibuk di kantornya dan Rain, wanita itu juga sedang sibuk di butiknya yang kebetulan ramai pengunjung.

"Kak Rizal?"

"Iya Nona, ada yang bisa saya bantu?"

Dan ya, salah seorang anak buah Elang yang menjaga Divia adalah Rizal. Divia sudah mengenal lelaki itu semenjak lelaki itu sering bolak balik RS mengantarkan baju untuk Elang dkk.

Duh, gimana ini? Malu banget pasti kalau aku bilang. Batin Divia.

Sebenarnya Divia ingin buang air kecil, sudah tak tahan sekali ia menahannya. Namun jika Divia bilang seperti itu pada Rizal, dirinya pasti akan malu. Dan reaksi lelaki itu nanti?

Astaga, bagaimana ini? Pikir Divia.

Tapi aku udah nggak tahan banget nih. Masa bodo lah sama reaksi Kak Rizal gimana, yang penting aku pipis. Batin Divia lagi polos.

"Ada apa Nona?" tanya Rizal saat kekasih dari Tuan nya ini diam saja.

"Divia mau pipis" cicit Divia kemudian menunduk.

Sungguh wajahnya sekarang bersemu karena malu. Entah bagaimana reaksi lelaki berseragam serba hitam ini.

"Mari, saya antar" ucap nya sopan.

Divia mendongak, "Kak Rizal nggak papa anter Divia ke toilet?" tanya Divia.

Cowok itu menggeleng tanda ia tak keberatan.

"Mari, Nona"

Divia hanya mengangguk. Setelah itu Rizal membantu Divia turun dari ranjang.

"Nona mau pakai kursi roda atau--"

"Divia jalan kaki aja Kak, insyaallah Divia kuat kok" potong Divia cepat.

"Nona yakin?" tanya Rizal.

"Iya Kak, Divia yakin" jawab Divia.

Rizal mengangguk, "Biar saya bantu"

Divia tersenyum lalu mengangguk. Setelah itu Rizal memapah Divia menuju toilet.

ELANG [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang