Part 23

78 6 32
                                    

Assalamu'alaikum

Apa kabar semuanya?

Masih kangen Elang dkk nggak sih?

Skuyy maraton Elang❤

Vote sama komen💣























...HAPPY READING...

Elang sampai di rumah Divia dengan keadaan kacau. Seragam olahraga yang masih menempel di tubuh kekar nya, rambut acak acakan, wajah datar nya yang terlihat sedikit pucat.

Tok.. Tok.. Tok..

"Assalamu'alaikum"

Ceklek

"Waalaikumsalam"

Pintu terbuka bersamaan dengan keluarnya seorang wanita cantik yang menjawab Elang.

"Oh nak Elang, ayok masuk!" ajak Amira.

Elang mengangguk kemudian mengikuti Amira yang sudah masuk lebih dulu.

"Silahkan duduk" ucap Amira.

Elang mengangguk saja.

"Kamu mau minum apa? Biar Tante buatin"

Elang menggeleng, "Gak usah Tante, Elang nggak mau ngerepotin Tante" ucap Elang.

Amira tersenyum, "Sama sekali gak ngerepotin, kamu mau minum apa?" ulang Amira.

"Air putih aja, Tan" jawab Elang akhirnya.

Amira mengangguk lalu mulai melangkah ke dapur.

Elang menjelajahi setiap sudut rumah Divia. Rumah minimalis yang nyaman dan rapi, dengan barang-barang sederhana di dalamnya. Cowok itu tersenyum tipis begitu mata nya tak sengaja menangkap sebuah figura berisi foto Divia dan Amira yang sedang tersenyum.

Gue kangen sama lo. Batin Elang.

Entah kenapa Elang sangat merindukan gadis bermata bulat itu. Baru saja berpisah beberapa jam, namun Elang sudah sangat merindukan gadis itu. Sepertinya berpisah sebentar dengan Divia bukanlah hal baik untuk Elang.

"Silahkan di minum"

Elang tersentak kala suara Amira menyeruak ke indra pendengaran nya.

"Makasih Tante" kata Elang.

Amira mengangguk lalu tersenyum.

Elang mengambil gelas berisi cairan bening itu lalu meneguknya setengah.

"Jadi bagaimana?" tanya Amira saat Elang sudah menyimpan kembali gelas itu.

Elang menghembuskan nafas nya kasar, lalu cowok itu mulai bercerita. Mulai dari Divia yang menemani nya berlatih basket hingga Divia yang menghilang entah kemana.

"Kalian udah coba cari ke seluruh sekolah?" tanya Amira.

Elang mengangguk, "Kita udah cari ke seluruh sekolahan Tante, tapi Divia nggak ada" jelas Elang.

Amira mengusap air mata nya yang tanpa izin meluncur bebas ke pipinya. Perasaan nya saat ini tidak baik-baik saja, sesuatu telah terjadi pada putrinya. Elang yang melihat itu hanya diam saja tak tau harus berbuat apa.

"Kamu udah coba tanya sama temen-temen Divia? Mungkin saja Divia ada sama mereka" ucap Amira.

"Belum Tante" sahut Elang.

"Coba kamu telpon!"

Elang mengangguk lalu menghubungi Shasha.

"Hallo Bang, kenapa?" tanya Shasha begitu panggilan terhubung.

ELANG [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang