Semua sudah bersiap di tempatnya masing-masing. Seorang cewek berpakaian kurang bahan memasuki arena balapan, dengan sehelai kain di tangannya.
"Are you ready?"
Elang dan Angga sama-sama memegang stang motor mereka dengan kuat. Kedua cowok itu saling melirik, memacarkan aura gelap masing-masing.
"GO!" teriak wanita itu.
Dengan sekali tancap gas, motor Elang lebih dulu meluncur mendahului motor Angga. Cowok dengan motor ninja hijau itu tak tinggal diam, ia langsung tancap gas menyusul motor Elang yang tepat berada di depannya.
Lalu terjadilah aksi salip menyalip antara Elang juga Angga. Kedua cowok itu memacu motor masing-masing dengan kecepatan tinggi, tak ada yang ingin mengalah satu sama lain. Lagian siapa yang ingin kalah, bukan?
Dan, wushh.....
Motor Elang melintasi garis finish dengan sangat mulusnya, di susul motor Angga di belakang sana. Semua orang yang ada disana otomatis langsung mengerubungi motor Elang.
"Lo menang lagi, Lang!" ucap Dimas heboh.
"Temen gue!" seru Effan bangga sambil menepuk nepuk bahu Elang. Cowok bernama Elang itu tersenyum miring.
"Gue tau lo pasti menang bro!" sahut Dhika lalu bertos ria dengan Elang.
Angga dan teman-temannya menghampiri Elang dkk. Terlihat dari wajahnya, cowok itu terlihat kesal karena lagi-lagi harus kalah dari Elang, musuh bebuyutan nya. Entah kenapa, di sekolah maupun disini, cowok bernama Elang itu selalu saja membuatnya kesal.
Elang dan Angga memang satu sekolah, umur mereka pun sama. Hanya saja, Elang lebih unggul dari segi apapun itu. Oleh karena itu, Angga selalu berusaha untuk bisa bersaing dengan Elang. Namun tetap saja, semua itu tidak ada hasilnya.
Elang dkk melirik Angga juga temannya yang melirik sinis ke arah mereka. Saat Effan ingin angkat bicara, Elang lebih dulu membungkam mulut ember temannya itu.
Angga beserta antek antek nya pergi meninggalkan arena balapan, begitu pun dengan Elang dkk. Mereka pergi setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan.
*****
Tepat pukul 12 malam, Elang sampai di rumahnya. Cowok itu langsung masuk, setelah melepas sepatu nya dan meletakkan benda itu di rak sepatu.
"Masih ingat pulang kamu?"
Cowok dengan jaket bomber berwarna hitam itu terkejut, kala mendengar pertanyaan yang bernada sinis dari Mama nya. Ia yang baru saja menginjak anak tangga pertama hanya menggaruk tekuk nya yang tak gatal, kemudian menunjukkan deretan gigi putihnya.
Elang kembali melangkahkan kakinya menuju sang Mama yang tengah menatapnya tajam, kemudian memeluk erat wanita yang sangat ia sayangi itu.
"Mama ko belum tidur?" tanya Elang.
"Masih inget pulang?" sindir Rain.
"Inget dong, Elang kan tau jalan rumah. Jadi nggak bakal nyasar" sahut Elang polos.
Rain mengeram kesal dengan jawaban putra semata wayangnya ini. Bagaimana bisa ia menjawab seperti itu?
"Elang, Mama serius!" ucap Rain tegas.
"Iya iya. Kalo Elang nggak pulang, yang jagain Mama sama Papa siapa dong? Elang nggak mau yah kalian kenapa napa. Terus kalo Elang nggak pulang juga nanti Mama marah-marah lagi, cepet tua deh" Elang menjelaskan dengan kekehan di belakang nya, kemudian melepas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ELANG [SLOW UPDATE]
FantasyDeskripsi: Kisah tentang perjalanan cinta Elang, seorang cowok dingin bagaikan es. Memiliki gelar Most Wanted juga berlian di sekolahnya, dan menjadi incaran seluruh cewek di sekolahnya. Namun Elang tetaplah Elang, seorang cowok yang tidak akan pern...