13. KENYATAAN
Kediaman Argazela terasa menegangkan, ketika orang tua Nesya Armala atau calon tunangan Galen yang gagal, sedang menuntut penjelasan dari pihak keluarga lelaki.
Di ujung meja persegi panjang besar, nampak Zen Argazela hendak memulai pembicaraan. Kemudian, di samping kanannya ada putra tunggal Argazela yaitu Aldo Argazela, papa Galen. Di dekat Aldo, nampak seorang lelaki muda berkemeja hitam tengah menjadi pelengkap. Dia adalah Galang Argazela, saudara Galen.
Dan tempat duduk di sebelah kiri Zen, diisi oleh orang tua Nesya dan juga Nesya sendiri yang masih memakai seragam sekolah.
"Baik, sambil menunggu Galen pulang, saya mau meminta maaf atas semua yang terjadi waktu itu. Saya sebagai tetuah Argazela sangat kecewa sama Galen. Selama ini, dia tidak pernah memberitahu bahwa dia mempunyai kekasih di luar sana. Dan semua yang terjadi waktu itu, di luar pemikiran saya," ujar Zen menatap Valdo--papa Nesya.
Valdo berlagak seperti raja. Pria setengah baya itu bersandar pada kursi. "Saya sangat kecewa dengan Galen, Om. Dia udah berani batalin acara besar itu secara sepihak. Dia tidak mengerti bagaimana perasaan putri saya," balasnya tegas.
"Iya, Om. Saya sebagai mamanya Nesya, tidak terima kalau putri saya diperlakukan seperti ini sama Galen. Dan kamu, Aldo. Apa Galen tidak pernah kamu ajari bagaimana cara menyikapi sesuatu? Saya gak habis pikir, cucu Argazela membatalkan acara besar hanya seperti merusak mainan kecil. Apa dia gak bisa mikir, bagaimana malunya keluarga saya?!" timpal Vania--istri Valdo.
Aldo yang mendengarnya langsung mengetatkan rahang. Merasa malu dengan mereka. "Saya minta maaf Valdo, Vania. Saya benar-benar tidak menduga kalau putra saya akan bersikap seperti itu."
Dalam hati, Zen yang sedang memandangi Aldo berucap, karena kamu tidak pernah mendidik putra keduamu, Aldo. Namun, kata-kata itu ditahan agar tidak terlontar.
"Tapi saya tidak terima putra kamu memperlakukan Nesya seperti itu, Aldo. Apa kamu tidak bisa berpikir, bagaimana perasaan perempuan ketika tiba-tiba seseorang yang dicintai malah membatalkan semuanya?" Vania menarik napas sejenak lalu melanjutkan, "oh iya. Saya lupa. Keluarga Argazela gagal menghidupi perempuan. Buktinya saja, sama sekali tidak ada perempuan di rumah ini."
Galang yang sedari tadi hanya diam saja, langsung menyahut, "Maaf, Tante. Tapi bicara anda telah melampaui batas. Keluarga kami memang tidak ada seorang perempuan. Tapi itu karena Tuhan yang telah menjemput mereka. Bukan karena ayah dan kakek saya tidak bisa membahagiakan mereka. Dan perlu Tante tahu, saya masih punya adik perempuan. So, keluarga kami tetap bisa menghidupi seorang perempuan," tegasnya.
"Oh ya? Wah-wah ... bijak juga putra sulungmu, Aldo. Kamu harus tahu Galang. Mama kamu meninggal itu karena siapa lagi kalau bukan--" perkataan Vania terpotong oleh bentakan Aldo.
"CUKUP VANIA!" Aldo berusaha menetralkan ekspresinya. "Kenapa kamu malah melenceng membicarakan hal lain? Bukannya ini hanya masalah Galen dan Nesya? Kenapa kamu jadi membesar-besarkan masalah?"
Valdo dan Zen kembali bersitatap. "Lalu, apa keputusan Om selanjutnya? Saham ditarik? Atau Galen kembali sama Nesya?" Pilihan yang sangat sulit bagi Zen.
"Pa, lebih baik saham ditarik saja. Aldo yakin bisa memperbaiki keuangan perusahaan," kata Aldo.
Namun, Zen tetaplah Zen. Pria tua gila harta yang mengorbankan kebahagiaan cucunya. Inilah mengapa, Zen selalu memaksa Galen untuk bertunangan dengan Nesya. Hanya demi kesuksesan keluarga Argazela. Sedangkan Aldo, pria itu justru lebih baik memulai dari nol daripada harus berurusan rumit dengan keluarga Valdo. Lagipula, penerus keluarga Argazela tidak hanya satu. Jika Galang sudah selesai menempuh pendidikannya, Aldo pasti akan membuat Galang bergelut di dunia bisnis.
![](https://img.wattpad.com/cover/218272928-288-k50917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EPIPHANY (End)
Novela Juvenil_Berawal dari kesalahpahamanku, di antara kita terjadi sebuah temu. Kamu berhasil memupuskan segala mimpiku. Dan denganmu juga aku menemukan jawaban dari pertanyaan panjangku. Kamu adalah titik terangku._ ____________ Nauraya atau gadis yang dikenal...