Part 4(acuh)

341 75 5
                                        



"Bagaimana bisa selama ini oppa menyembunyikan adik setampan itu dariku."  Ji eun protes bukan main.

"Aku hanya tidak ingin adik ku menjadi salah satu korban mainan mu itu." Jawab Jin sambil tertawa kecil.

"Oppa terlambat. Dia akan jadi milik ku sebentar lagi." Ji eun tersenyum dengan raut wajah seakan merencanakan suatu hal besar.

"Terserahlah. Ku beritahu, kau lebih baik melupakannya dari pada kau yang sakit hati nantinya."  Jin memperingatkan. Sebagai kakak ia tahu jelas bagaimana Sikap sang adik pada wanita. Adiknya itu sangat dingin dan acuh.

"Kau meragukan ku oppa. Selama aku hidup. Belum pernah ada pria yang menolakku." Ji eun meyakinkan.

"Ya ya... intinya aku sudah memperingatkan mu."

"sepertinya ini akan seru." Ji eun terlihat bersemangat.

Mereka tertawa bersama untuk waktu yang lama. Ji eun, wanita itu jika sudah menginginkan sesuatu segala cara akan ia halalkan.


*****

Ji eun benar-benar kagum pada ketampanan pria yang ia temui dirumah Jin tadi. Ia sudah pulang kerumah sekitar 2 jam yang lalu. Tapi pikirannya tak lepas dari pria bernama Jungkook.

"Jungkook ya ........"

Gumam Ji eun dalam lamunannya. Adik Jin tadi itu namanya Jeon Jungkook. Wajah pria itu kini berputar-putar menghiasi kepala Ji eun. Bisa kalian bayangkan.

Ji eun tersadar dalam lamunananya dan terlupakan satu hal penting. Informasi tentang Jungkook. Ia lupa menanyakan itu kepada Jin tadi. Ia tak tahu apa lagi selain nama sang pria.

"Ji eun apa kau bodoh. Bisa-bisanya kau melupakan hal sepenting itu." Ji eun berucap penuh kekesalan.

"Ya kita lihat saja. kalau kami berjodoh, cepat atau lambat aku akan menemukannya." Ucap Ji eun percaya diri.

"Kau harus jadi milik ku Jungkook."




*****


"Ji eun . Akhir-akhir ini ku lihat kau kurang bersemangat ke sekolah." Tanya Soo hyun khawatir.

So hyun yang selalu mengantar Ji eun ke sekolah. Tak jarang ada teman wanita yang mendekati Ji eun karena penasaran dengan Soo hyun. Ya tentunga, jika Ji eun sangat cantik. Maka Soo hyun sang kakak pasti sangat tampan.

"Sejak kapan aku bersemangat ke sekolah. Aku selalu seperti ini." Ji eun kemudian menyilangkan kedua tangannya. Bangun pagi, memakai seragam sekolah, membaca buku, dan menulis. Itu hal yang paling ia benci.

"Baiklah gadis nakal." so hyun memaklumi sifat adik perempuannya, lalu mencium singkat kening Ji eun.

"Baik-baik di sekolah." Ucap So Hyun.

"Em, Dah oppa."

Ji eun keluar dari mobil dengan langkah yang begitu berat. Hari senin adalah hari yang paling memuakan.

"Ji..." panggil joy.

"Hm kenapa." Jawab Ji eun malas.

"Tadi kau di panggil ke kantor." Ucap Joy lagi.

"Ya aku selalu siap untuk itu." Ji eun berdiri dan berjalan menuju ruang guru.

"Ji eun. Bapak harap kamu mulai belajar dengan baik. Bapak tahu orang tua mu berperan penting untuk sekolah ini. Tapi jika kau terus-terusan malas mengerjakan tugas orang tua mu akan kecewa. Mereka yang menyuruh kami memperhatikan mu." Ucap kepala sekolah.

Not For Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang