Part 27 ( wait for me )

299 61 14
                                        


~~~~~

Chanyeol melangkah menghampiri wanita itu dan memegang kedua pundaknya.

"Kau seperti ini lagi?" Ucap Chanyeol lirih.

"Apa kau senang melihat ku sekarang? Hidupku hancur karena mu. Dasar Anak pembawa sial."

Wanita itu memukul pundak Chanyeol menggunakan botol kaca di tangannya. Sehingga menimbulkan cairan berwarna merah segar terlihat di baju putih Chanyeol.

"Pergi dari hadapanku." Wanita itu berjalan meninggalkan Chanyeol yang berdiri sambil memegang pundaknya perih.

"Ayo kembali ke apartemen." Ji eun menarik tangan Chanyeol.

"Tinggalkan aku sendiri." Chanyeol tak ingin menatap Ji eun karena ia sedang menangis saat ini.

"Biar ku Obati dulu pundakmu itu. Setelah itu jika kau memerlukan ruang untuk sendiri. Aku akan pergi." Ji eun kembali menarik tangan Chanyeol. Sungguh Ji eun menyesal harus melihat kejadian tadi.

Setelah kembali ke apartemen Ji eun meminta Chanyeol membuka baju kaosnya. Ji eun sudah biasa melihat itu. Selama 3 tahun ini Ji eun sering bermain ke apartemen Chanyeol dan ya seperti biasa anak lelaki jarang mengunakan pakaian di rumah. Jadi Ji eun tak perlu menunjukkan reaksi apapun saat melihat hal seperti itu sekarang.

Chanyeol meringis menahan sakit dengan mata yang berkaca-kaca.

"Menangis lah. Tak apa." Ucap Ji eun.

"Tak akan." Jawab Chanyeol.

"Nah sudah selesai" Ji eun membalut luka di pundak Chanyeol.

"Apa aku pergi sekarang? Tanya Ji eun.

"Tak apa. Tetap lah di situ."

Chanyeol berubah pikiran. Ia butuh teman cerita saat ini. Karena Ji eun sudah melihat kejadian tadi sepertinya sudah saatnya Ji eun mengetahui rahasia yang ia simpan selama ini.

"Aku ingin memberi tahumu sesuatu ji." Ucap Chanyeol.

"Katakan lah."

"Wanita tadi ibuku." Chanyeol menundukkan kepalanya.

Ji eun mencoba diam. Memberi ruang untuk Chanyeol bercerita.

"Ibuku hamil di luar nikah saat usianya menginjak 18 tahun. Saat itu pria yang menghamili ibuku, yaitu ayahku tak ingin bertanggung jawab atas perbuatannya. Keluarga ibuku juga tak ada yang menerimanya. Ia berkali-kali mencoba mengugurkan kandungannya tapi selalu gagal. Aku lahir dengan sehat. Alhasil Ibu sangat membenciku. Ia selalu mengatakan semua penderitaan nya disebabkan oleh ku. Semakin dewasa aku berusaha untuk membuat ibu menyayangiku. Tapi yang terjadi sekarang Rasa benci ibu padaku semakin besar ji...."

Jieun menarik Chanyeol dalam pelukannya.

"Kehidupan ibu menjadi Kacau. Aku kesini untuk mencarinya. Setelah menemukan ibu ternyata wanita itu selalu Menghabiskan waktu di klub malam untuk menghibur para pria dan menerima uang setelahnya uang untuk bertahan hidup."

Chanyeol mulai menitik kan air matanya.

"Ibu berkata sampai kapanpun aku tak akan pernah bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi orang lain. Mendengar itu aku ingin membuktikan padanya bahwa aku bisa. Aku berkencan dengan banyak wanita. Tapi apa kau tahu ji? Mereka sama seperti ibuku. Mereka berkata bahwa mereka tak bahagia saat bersamaku. Alasan terkuatnya adalah sikapku. Mungkin kau juga menyadari ini. Mood ku mudah berubah. Aku bisa menjadi orang yang berbeda dalam satu waktu. Hal itu membuat banyak orang tak nyaman berada di dekat ku. Akhirnya ku putuskan untuk menjauh dari semua orang."

Not For Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang