[PROSES REVISI]"Jika bicara tentang takdir. Sebenarnya semesta bisa saja merestui kita. Tapi diri ini lah yang telah membuat jarak di antara aku dan kau."
Pada akhirnya semua akan kembali ke tempat di mana seharusnya mereka berada. Not for me and No...
"Beberapa hari lagi kelas XII akan mengadakan perpisahan." Wali kelas mengumumkan.
"Wow akan ada acara di sekolah." Joy gembira.
"Ji eun kau akan jadi perwakilan kelas untuk tampil bernyanyi. Bagaimana? Apa kau bersedia?"
Ji eun terkejut. Sebenarnya menyanyi untuk banyak orang adalah salah satu kesenangannya. Tapi akhir-akhir ini ia sudah tak bersemangat untuk apapun.
"Tidak bis....." belum sempat Ji eun menyelesaikan bicaranya.
"Ji eun bersedia bu." Jawab Irene.
"Baiklah. Persiapkan dirimu minggu ini ya." Wali kelas pergi meninggalkan kelas.
"Apa kau gila?" Tanya Ji eun terkejut.
"Hey ini kesempatan mu. Buktikan kepada semua orang terutama jungkook bahwa kau punya bakat yang luar biasa." Jelas Irene.
"Benar ji. Kemana Ji eun yang dulu aku kenal. Buktikan lah padanya kau tak sebodoh itu." Tambah Joy lagi.
"Demi dirimu sendiri dan kami jiiiii." Irene dan Joy menatap Ji eun dengan wajah yang sengaja di tekuk .
"Huh baiklah. Jangan menunjukkan wajah kusut kalian itu kepada ku. Aku mual." Kata Ji eun sembari tertawa.
"Lama tidak melihat mu tertawa Ji." Joy senang melihat Ji eun tertawa lagi begitupun Irene.
"Ya kau benar. Mungkin secepatnya aku harus keluar dari keterpurukan ku ini."
"Kau serius?" Tanya joy.
"Duariusssss!" Jawab Ji eun.
Mereka terkekeh bersama. Akhirnya Ji eun memutuskan untuk tidak berlarut-larut dalam Kesedihannya itu. Ji eun akan memaafkan semua yang terjadi dan mencoba menjalani kehidupannya dengan lebih baik lagi.
*********
(Dimohon tidak salfok dengan ketampanan Jin Oppa kita ini)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tiba-tiba sekali kau memutuskan untuk kembali latihan. Ku pikir kau sudah menyerah mengejar mimpi mu Ji. Syukurlah kau masih berniat melanjutkannya. Dan maaf untuk kejadian itu." Jin sedikit menyinggung perlakuan Jungkook kepada Ji eun dulu.
"Tidak masalah oppa. Ini mimpi terbesarku aku tidak akan menyerah untuk ini." Ji eun tersenyum.
"Baiklah. Kapan kau akan tampil?" Tanya Jin.
"Minggu ini."
"Bersiaplah untuk menggemparkan panggung Ji eun-aah" Jin menyemangati.
Ji eun mempersiapkan penampilan terbaiknya untuk hari itu.
Mereka berlatih di rumah Jin. Walaupun Ji eun awalnya menolak. Tapi Jin juga sedang tidak bisa keluar rumah. Jadi apa boleh buat.