Part 31

252 52 4
                                    


Ji eun saat ini sedang mencuci piring yang bertumpuk. Kondisi dapur sangat berantakan. Rupanya Jungkook tadi benar-benar mengeluarkan semua barang di dapur Ji eun.

Ji eun tertawa membayangkan Jungkook yang sibuk memasak seorang diri tadi. Pasti seru jika bisa melihatnya langsung.

"Apa ada hal lucu yang kau pikirkan?" Itu suara Jungkook. pria itu rupanya sudah bangun. Tadi Ji eun meninggalkannya di kamar karena ia masih tertidur nyenyak.

"Emm iya." Jawab Ji eun.

Jungkook melangkahkan kakinya mendekat. Perlahan tangannya bergerak melingkari pinggang Ji eun. Jungkook memeluk wanitanya itu dari belakang. Posisi ini sama seperti saat Ji eun berusaha menahan Jungkook dulu.

"Maaf sudah meninggalkan mu dulu. Aku punya alasan saat itu." Ucap Jungkook lalu meletakkan dagu nya di bahu Ji eun.

"Apa pun alasanmu saat ini itu sudah tak penting lagi kook." Ucap Ji eun. Tubuhnya kaku. Ia tak berani bergerak sedikitpun di posisi ini.

"Bisa kita mulai dari awal?" Tanya Jungkook.

Ji eun yang terkejut memilih berakting saja saat ini.

"Aaa kepalaku pusing lagi. Aku ingin ke kamar. Kau sebaiknya pulang saja." Ji eun melepaskan tangan Jungkook yang melingkar di tubuhnya itu dan segera berlari menuju kamar.

"Bugh....."

Pintu kamar tertutup dengan keras.

"Aku bisa mengerti itu. Aku akan memberimu sedikit waktu Ji eun-ah." Ucap Jungkook sebelum akhirnya pergi dari apartemen Ji eun. Sepertinya Ji eun juga sudah sehat kembali. Jungkook pun tahu Ji eun hanya berpura-pura sakit karena ingin menghindarinya tadi. Tak masalah. Tapi Jungkook tak akan menyerah kali ini.

******

Udara di taman malam hari itu sangat mencekam. Lebih dingin dari biasanya. Sepertinya musim dingin sudah dekat.

Disini lah ji eun. Di taman tempat favoritnya bersama Chanyeol. Tiba-tiba saja Ji eun ingin menikmati angin malam tadi dan segera mengajak Chanyeol keluar.

"Sudah tahu akan kemari mengapa tak pakai jaket." Ucap Chanyeol sembari membentang kan jaket tebalnya di bahu Ji eun.

"Terimakasih." Ucap Ji eun.

"Chanyeol-ah...." panggil Ji eun.

"Emmm." Jawab Chanyeol.

"Mengapa kau tak mau menatapku sejak tadi." Tanya Ji eun.

"Tak apa." Jawab Chanyeol lagi.

"Apa kau marah padaku? Cih, kau bahkan tak tahu aku sedang sakit tadi." Ucap Ji eun kesal.

Chanyeol menarik napas panjang dan memilih diam sejenak.

"Ji...apa kau masih mencintai Jeon Jungkook?" Tanya Chanyeol tiba-tiba.

"Entahlah." Ucap Ji eun.

"Ya benar, kau masih mencintainya." Ucap chanyeol dengan tawa remehnya.

"Aku bahkan tak mengatakannya." Ucap Ji eun kesal.

"Jujurlah pada dirimu sendiri ji. Kau bahkan tak keberatan untuk memberikan nya kesempatan lagi bukan?" Chanyeol.

Ji eun berpikir sejenak. Benar kata Chanyeol. Saat berada di sisi Jungkook ia merasa nyaman. Ada sebuah candu yang membuat dirinya ingin selalu berada di samping Jungkook.

"Kau benar...tapi aku tak tahu apa itu perasaan cinta atau bukan." Ucap Ji eun lagi.

"Kau menyimpan perasaan itu selama ini. Tak hanya kau, pria itu juga sama. Kau telah melalui banyak hal. Menangis seorang diri,tersakiti sendiri, dan merindukannya dalam sepi. Kau hanya berusaha terlihat baik-baik saja saat bersama ku Ji eun-ah. Jungkook sudah menjemput mu jauh-jauh kemari. Pergilah bersamanya. Kau dan pria itu di takdirkan bersama." Ucap Chanyeol kemudian bangkit dari duduk nya dan pergi.

Not For Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang