.
.
.
Ji eun dan mina saat ini sedang menuju taman belakang rumah.
"Mina kenapa cuaca hari ini sangat panas?" Tanya Ji eun.
"Eonni kau aneh sekali. Cuaca hari ini justru sangat bagus." Mina terkekeh geli.
Tapi memang benar, Ji eun saat ini sangat kepanasan. Tapi yang membuat Ji eun gerah bukanlah cuaca, melainkan Jungkook yang terlihat sangat asik bersama Lisa. Jungkook terlihat begitu bahagia berada di samping lisa saat ini. Interaksi kednuanya tentu membuat Ji eun sedikit tak nyaman.
"Hallo. Boleh gabung tidak?" Tanya Ji eun mendekat.
Jungkook hanya melirik singkat menatap Ji eun. Wanita itu datang seenaknya. Setelah itu ia tak menunjukan reaksi apapun dan memilih kembali fokus dengan perkerjaan.
"Oh tentu." Jawab Lisa ramah.
"Kalian sedang apa?" Tanya Ji eun lagi.
"Ini untuk olimpiade sains nanti." Jawab Lisa.
Jungkook sedari tadi tidak bicara sedikit pun. Berbeda saat Ji eun belum berada disini.
"Hmm begitu ya. Jadi kapan kau akan mulai mengajariku." Tanya Ji eun menatap penuh harapan ke-arah Jungkook.
Jungkook lagi-lagi tak menjawabnya. Ji eun di abaikan untuk kesekian kalinya.
"Hey aku bilang..." belum sempat menyelesaikan kalimat, Jungkook malah membanting buku yang ada di tangannya ke atas meja dengan keras.
"Bhug!!!!"
lagi-lagi reaksi yang sama di berikan Jungkook padanya seperti saat di kelas beberapa hari yang lalu.
Lisa dan Mina yang menyaksikan itu sama terkejutnya seperti Ji eun.
"Bisa kau pergi?" Ucap Jungkook kemudian.
"Tapi kan aku..."
"Bisa kau pergi?!! Kau hanya merusak suasana!! Pergi dari sini sekarang!!!" Jungkook lagi-lagi membentak Ji eun.
Tak terasa buliran air mata sudah mengalir di pipinya. Lisa terjekut melihat reaksi Jungkook yang berlebihan. Rasanya, Ji eun bahkan tidak mengganggu mereka. Kenapa Jungkook beraksi seperti itu.
"Maaf." Ji eun berlari meninggalkan Jungkook, Lisa dan Mina yang masih terduduk kaku di tempat masing-masing.
"Kau keterlaluan oppa! Eonni bahkan baru saja datang. Bagaimana bisa merusak suasana!" Mina menekuk wajah, tatapan sinis diberikannya untuk Jungkook, kemudian memilih pergi dengan segera menyusul Ji eun.
Jungkook terdiam cukup lama. Ia juga tak tahu mengapa begitu sensitif menghadapi Ji eun. Apa bencinya pada wanita itu begitu besar? Jungkook juga kurang mengerti.
Ji eun berlari menuju kamar Jin dan mengambil tasnya. Tanpa menoleh lagi ia berkata,
"Aku pulang oppa. Maaf untuk hari ini." Ji eun bergegas pergi dengan keadaan masih menangis.
Jin yang melihat itu tentu penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa yang terjadi mina?" Tanya Jin. Mencekal tangan Mina dengan cepat.
"Tanya saja pada Jungkook. Pria itu benar-benar keterlaluan." Jawab mina kesal.
Ji eun berlari sekuat tenaga. Hatinya begitu sakit. Ia juga heran mengapa mudah sekali menangis hari ini. Tidak biasanya ia lemah, apa lagi di depan banyak orang. Mungkin moodnya sedang tidak baik. Ji eun terduduk di pinggiran jalan. Ia kalut, terlupa untuk menghubungi soo hyun oppa. Sekarang siapa yang akan menjemputnya? Ia hanya bisa menangis dan menangis. Melepaskan segala rasa sesak di dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not For Me [End]
Fanfiction[PROSES REVISI]"Jika bicara tentang takdir. Sebenarnya semesta bisa saja merestui kita. Tapi diri ini lah yang telah membuat jarak di antara aku dan kau." Pada akhirnya semua akan kembali ke tempat di mana seharusnya mereka berada. Not for me and No...
![Not For Me [End]](https://img.wattpad.com/cover/236916610-64-k958602.jpg)