"Ji eun nya ada?""Untuk apa kau kesini." Bentak Irene.
"Cari Ji eun." Jawab Jungkook singkat.
"Ji eun tidak masuk sekolah." Jawab Joy.
"Kenapa?" Tanya Jungkook penasaran.
"Apa urusan mu." Jawab Irene kemudian mengajak Joy pergi. Mereka begitu muak melihat Jungkook.
***********
"Kook." Tegur Lisa.
"Hmmm ya?"
"Apa kau memikirkannya?" Tanya Lisa.
"Untuk apa aku memikirkan Ji eun."
"Aku bahkan tak menyebutkan nama Ji eun" Lisa tertawa.
"Jujur lah pada dirimu sendiri kook. Kau itu..."
Jungkook memotong perkataan Lisa.
"Lisa kau tahu jelas ini. di hatiku hanya ada kau!" Jungkook menegaskan.
"Tidak. Perasaan mu padaku telah lama hilang. Kau hanya tak bisa menerima fakta bahwa kau menyukai Ji eun kook." Jelas Lisa.
"Terserah!" Jungkook merasa kesal.
Jungkook sangat tertekan dengan perasaannya saat ini. Ia tak tahu mengapa sangat membenci Ji eun. Tapi di satu sisi hati Jungkook juga sangat perih saat ini.
***********
"Ji eun.... makan lah." Soo hyun membujuk Ji eun yang kehilangan selera makannya sejak 3 hari terakhir ini.
"Oppa Aku rindu ibu dan ayah." Ucap Ji eun dengan tatapan kosong.
"Ibu dan ayah akan pulang bulan depan. Bersabarlah sebentar lagi."
Soo hyun memeluk tubuh lemah Adiknya itu. Sungguh Ji eun saat ini benar-benar bukan Ji eun yang sebelumnya. Ji eun yang biasanya ceria kini menunjukkan sikap sebaliknya.
***********
Sudah seminggu ini Ji eun belum juga masuk sekolah. Jungkook sedari tadi mondar mandir di depan kelas Ji eun sangat khawatir. Ia membawa buket bunga mawar untuk Ji eun. Berharap Ji eun bisa memaafkannya. Rasa bersalah Jungkook semakin menjadi-jadi. Rasa gelisah menyelimuti nya setiap hari. Dan hal yang paling aneh, ia kini merindukan Ji eun.
"Ada apa lagi ke sini?" Tanya Irene dengan tatapan seperti ingin membunuh Jungkook.
"Mencari Ji eun." Jawaban yang selalu sama.
"Untuk apa bunga di tangan mu itu? Kau berpikir Ji eun akan luluh kemudian mengejar mu kembali jika kau memberikan itu padanya?"
"Bukan seperti itu." Jawab Jungkook.
Irene merampas bunga yang di tangan Jungkook dan melemparkan nya ke tempat sampah.
"Itu yang akan Ji eun lakukan jika ia ada di sini sekarang!" Irene pergi karena sangat muak.
Joy tidak setega Irene. Joy tetap berdiri di samping Jungkook saat ini.
"Ikut aku kook."
Joy mengajak Jungkook duduk di taman belakang sekolah.
"Kau tahu. Ji eun itu sangat naif." Kata Joy.
"Maksudmu." Tanya Jungkook tak mengerti.
"Aku akui dia memang suka mengejar pria-pria tampan dan memutuskannya saat ia merasa bosan. Itu semua hanya untuk membuatnya senang. Kau tahu tidak? senyuman yang terukir di wajahnya selama ini? ada banyak perjuangan Ji eun untuk membagikan keceriaannya itu ke banyak orang. Anak itu sebenarnya sangat kesepian di hidupnya. Dari kecil hingga saat ini Ji eun dibesarkan dengan harta berlimpah tetapi sangat minim perhatian dari orang tuanya. Aku sangat bersyukur mendapati fakta Ji eun masih punya seorang kakak yang sangat sayang padanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Not For Me [End]
Hayran Kurgu[PROSES REVISI]"Jika bicara tentang takdir. Sebenarnya semesta bisa saja merestui kita. Tapi diri ini lah yang telah membuat jarak di antara aku dan kau." Pada akhirnya semua akan kembali ke tempat di mana seharusnya mereka berada. Not for me and No...