Part 16

271 62 9
                                        


"Sudah lama kita tak menghabiskan waktu bersama." Joy memulai pembicaraan.

Saat ini mereka sedang makan bersama. ya beruhubung hari itu akhir pekan dan Ji eun libur berlatih. Ji eun bosan dan mengajak kedua sahabatnya itu pergi keluar.

"Bukan kah aku selalu mengajak kalian. Tapi kalian selalu menolak." Sela Ji eun.

"Ya itu karena kau bersama kekasihmu. Kami tidak ingin mengganggu waktu mu saat bersama Taehyung." Jelas Joy.

"Tumben kau tak mengajaknya hari ini." Tanya Irene.

"Sedang sibuk katanya sih mau ngumpulin uang yang banyak biar hidupku nyaman." Ji eun tekekeh.

"Wah aku sangat iri kau bertemu pria seromantis itu." Kata Joy lagi.

"Aku tak menyangka kau akan benar-benar jatuh ke pelukan Taehyung ji" kata Irene.

"Yah kau benar. Kalian tak akan menyangka ini. Awalnya aku menerimanya karena berpikir jika terus bersamanya mungkin aku juga bisa terus dekat dengan Jungkook. Saat itu kalian tahu sendirikan perasaan ku sedang labil. Tapi saat aku menerimanya yang ada justru aku semakin jauh dengan Jungkook. Aku bersyukur untuk itu. Dan seperti yang kalian bisa lihat sekarang. Aku berhasil bahagia dan menemukan orang yang pantas ku cintai yang juga mencintaiku tentunya." Ji eun menjelaskan panjang lebar dengan wajah yang begitu bahagia.

"Syukurlah. Aku harap takdir baik menghampiri kalian berdua." Joy dan Irene memegang tangan Ji eun. Bahagia melihat sahabatnya bahagia.

Yang mereka tak sadari, sedari tadi ada seorang wanita yang mendengarkan perbincangan itu. Senyuman terukir di bibirnya. Sebuah rencana busuk telah terancang dengan sempurna di otak wanita itu yang tak lain adalah Kim Yeri.

********

"Taehyung."

"Pergi, menjauh dari ku." Taehyung mengusir Yeri muak melihat keberadaan wanita itu.

"Berikan aku waktu sebentar saja. Ini penting." Bujuk Yeri lagi.

"Tidak bisa!"

"Tentang Ji eun. Ini untuk kebaikan hubungan mu dan Ji eun kedepannya."

Taehyung mengerutkan alisnya. Apa sebenarnya yang ingin di sampaikan wanita ini.

"Baiklah cepat."

"Jadi selama ini Ji eun..."

Taehyung berdiri dari tempat duduknya. Sebenarnya ia tak ingin percaya pada kata-kata Yeri. Bisa saja Yeri hanya ingin mencari masalah untuk hubungannya dengan Ji eun. Taehyung pergi mencari Ji eun untuk memastikan hal itu.

"Taehyung kemarilah." Ji eun yang sedang duduk di taman bersama Joy dan Irene melihat taehyung seperti sedang mencari seseorang.

"Lihat aku menjahit tanda hati di sapu tangan pemberian mu." Ji eun menunjukan hasil buatannya dengan bangga.

"Ji eun kau." Taehyung menarik kasar tangan Ji eun.

"Kau kenapa?" Ji eun terkejut serta takut melihat tatapan Taehyung yang berbeda dari biasanya.

"Aku minta kejujuran mu. Apa kau pernah menyukai Jungkook?" Tanya taehyung.

"Kau ini lucu sekali. Ada apa sebenarnya. Ya benar aku pernah menyukainya dulu. Dan sekarang itu tak penting lagi." Ji eun menggeleng kepalanya mendengar pertanyaan Taehyung.

"Oh jadi benar kau menerimaku hanya untuk kau manfaatkan agar bisa lebih dekat dengan Jungkook.?!" Suara Taehyung semakin meninggi.

Ji eun membulatkan matanya terkejut. Mengapa Taehyung bepikir seperti itu. Joy dan Irene juga ikut terkejut dengan perkataan Taehyung barusan.

"Jawab aku Ji Jawab!" Taehyung membentaknya. Ini pertama kalinya taehyung bersikap seperti itu padanya.

"Tae aku..." Ji eun tak sanggup biacara.

"Jawab cepat!!!l Tatapan Taehyung sangat penuh dengan amarah saat ini.

"Awalnya aku memang berpikir seperti itu..." Ji eun belum sempat melanjutkan bicaranya Taehyung melempar kasar tangan Ji eun yang di genggam nya hingga sapu tangan itu jatuh ke tanah.

"Aku tak habis pikir orang yang kau maksud itu sahabat terdekatku. Apa semua kata cinta mu selama ini hanya kepalsuan ji." Taehyung tersenyum kecut.

"Tae setidaknya dengarkan dulu Ji eun." Irene angkat bicara. Badan Ji eun sejak tadi bergetar hebat. Ia belum pernah melihat Taehyung semarah ini.

"Ku rasa cukup sampai disini hubungan kita. Terimakasih untuk 6 bulan yang penuh dengan kepalsuan mu itu." Taehyung melangkah berlawanan arah dengan Ji eun dan menabrak sedikit pundak lemah Ji eun. Ji eun terkejut dan hanya bisa terdiam melihat langkah kaki taehyung menginjak sapu tangan yang sudah di buatnya dengan banyak usaha. Jejak sepatu taehyung jelas terlihat disana. Ji eun menatap punggung kokoh Taehyung. Pria yang selama ini ia pikir tak akan pernah meninggalkannya malah melakukan hal itu hari ini.

Joy dan Irene meneriaki nama Taehyung sejak tadi tapi pria itu tak sedikitpun bergeming. Ji eun terduduk dan meraih sapu tangan itu. Air matanya terjatuh tetes demi tetes. Joy dan Irene yang melihatnya sungguh tak tega dan memeluk tubuh Ji eun. Lagi mereka harus melihat Ji eun dalam keadaan seperti ini lagi.

*********

"Ji kau masih ada waktu sebelum semuanya bertambah parah. Pergi lah jelaskan pada taehyung kesalahpahaman ini." Bujuk Irene.

Kemarin setelah Taehyung mengakhiri hubungan mereka secara sepihak Ji eun kembali menunjukkan sikap seperti saat dimana Jungkook menyakitinya.

"Apa taehyung akan percaya?" Ji eun kembali menitikkan carian bening dari matanya.

"Ji coba lah dulu. Jangan menyiksa dirimu seperti ini." Joy memeluknya.

"Baiklah aku akan ke kelasnya sekarang." Ji eun menghapus air matanya dan bangkit dari tempat duduk melangkahkan kaki menuju kelas taehyung.

Sebelum masuk Ji eun menarik napas terlebih dahulu. Ketika memasuki kelas pandangan Ji eun tertuju pada Taehyung,Yeri,Lisa dan Jungkook yang sedang berkumpul disana. Entahlah Taehyung tak biasanya terlihat begitu akrab berbincang dengan Yeri. Lisa hanya menyimak dan Jungkook selalu fokus dengan buku di tangannya. Anak itu selalu seperti itu, acuh.

"Taehyung." Ji eun memberanikan diri memanggil pria yang di cintainya itu.

Taehyung tak bergeming dan bersikap seolah tak mendengar apapun sekalipun ia tahu Ji eun berdiri tak jauh darinya saat ini.

"Taehyung aku ingin meluruskan kesalahpahaman ini." Ji eun berbicara dengan suara bergetar.

Tapi apa yang di lakukan Taehyung membuat hati Ji eun ngilu. Taehyung saat ini melakukan hal di luar dugaan Ji eun. Ia mencium mesra bibir Yeri dan Yeri pun membalas ciuman itu. Lisa sama terkejut nya dengan Ji eun segera berdiri dari duduknya. Air mata Ji eun lagi-lagi sudah menumpuk di ujung mata dan siap untuk di tumpah kan.

saat air matanya menetes Ji eun berbalik dan pergi dari tempat itu. Sungguh rasa sakitnya kali ini lebih sakit dari perbuatan Jungkook setahun lalu terhadapnya.

Jungkook sedari tadi memperhatikan apa yang terjadi dalam diam nya. Ketika melihat Ji eun menangis Jungkook sudah tak tahan lagi. Jungkook membanting meja yang ada di hadapannya.

"Kau keterlaluan tae, jika kau bukan sahabatku. Tangan ku mungkin sudah mendarat di pipimu saat ini!"

Jungkook dipenuh amarah saat ini. Ia pergi setelah membuat sahabatnya itu tersadar dari aktivitas bodoh yang Taehyung lakukan.







Nah loh coba dengarin Ji eun dulu Tae:)
Awas nyesel loh.

Not For Me [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang