Akhir dari masalah

1.4K 174 13
                                    

Dorr

Suara tembakan terdengar ke seluruh ruangan. Semua pengunjung mall panik. Yena berhasil narik Mark tapi dia enggak tahu siapa yang kena tembak. Yena gak berani buka mata, dia takut hal yang enggak dia inginkan terjadi.

"Sakit, tolong" katanya. Suaranya terdengar lemah.

Yena ketakutan banget, Mark enggak ada di sebelahnya. Semua pikiran buruk langsung berputar di kepalanya.

"tolong" katanya lagi.

Yena memberanikan diri buka matanya, dia kaget lihat darah mengalir di bawahnya. Yena gak berani lihat siapa orang di depannya yang kena tembak. Yena mundur beberapa langkah sampai dia nabrak seseorang dibelakangnya.

Yena langsung nengok kebelakang. Ternyata itu Mark. Yena lega banget Mark selamat. Yena langsung nangis.

"Tenang sudah aman kok" kata Mark sambil meluk Yena. Yena makin keras nangisnya. Dia gak pernah setakut ini.

Ternyata yang kena tembakan itu Melati, pelurunya pas kena di perutnya. Lihat itu Bambang langsung kabur, sedangkan Melati pingsan. Semua orang disana langsung bergerombol, ada yang cuma lihat, ngevideo sampai ngegibah tapi gak ada satupun yang nolongin. Miris.

Badan Yena gemeteran banget, dia paling gak bisa lihat darah. Dia lemah kalo lihat darah. Mark bawa Yena duduk di kursi lalu dikasih air yang barusan dia beli. Tak lama kemudian security datang. Mereka langsung nolong Melati. Ada satu security yang nyamperin Mark, dia tanya kejadian yang terjadi ke Mark. Mark jelasin semuanya, lalu nyuruh securitynya ngejar Bambang yang kabur. Security itu langsung pergi nyari Bambang sebelum dia jauh.

"Udah enggak apa" kata Mark. Dia jongkok di depan Yena sambil tenangin Yena yang nangis sampai ingusnya keluar. Mark mau ketawa tapi takut ditampol.

"Mark kamu enggak apa kan? Enggak ada yang luka?" tanya Yena.

"Ada"

"Apa yang luka?"

"Hatiku"

"Kenapa?"

"Hatiku sakit lihat kamu nangis" kata Mark. Yena langsung nampol wajah Mark pakai botol minum. Bisa-bisanya dia ngegombal disaat kaya gini.

"Serius Mark!"

"Enggak ada kok" balas Mark sambil ngusap air mata Yena.

"Udahan ya nangisnya?" kata Mark.

"Aku takut banget tau!"

"Sekarang udah aman kok"

"Tapi aku masih takut"

"Mau aku telponin kakakmu?"

"Pakai apa? Kamu kan enggak bawa hp?"

"Aku pinjam ke orang, gimana mau?"

"Enggak deh"

"Terus kamu mau apa biar berhenti nangis?"

"Aku enggak mau apa-apa. Kamu disini aja temenin aku" kata Yena.

"Yaudah" Mark duduk disebelah Yena. Lalu Yena nyenderin kepalanya di bahunya Mark.

"Jangan nangis lagi, ada aku disini" kata Mark sambil ngusap tangan Yena. Dia berhutang budi ke Yena. Coba aja Yena tadi gak narik dia, pasti dia kena tembak.

Kita beralih ke Jeno dan Jaemin.

Sekitar sepuluh menit setelah Yena dan Mark pergi, polisi datang. Mereka langsung periksa kamar hotel yang ditempati Melati sama Bambang dibantuin Jeno. Semua tempat sudah diperiksa, tapi mereka enggak menemukan bukti apa-apa. Mungkin Melati sama Bambang udah beresin semuanya sebelum mereka kabur.

Kakak Lucknut - NCT (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang